ilustrasi penelitian (pexels.com/Lukas)
Perlu diingat bahwa studi tersebut bersifat observasional. Hal ini tidak bisa membuktikan bahwa minum kopi, teh, atau soda menyebabkan risiko stroke yang lebih rendah atau lebih tinggi.
Selain itu, ini adalah studi kasus kontrol yang menggunakan kuesioner, yang rentan terhadap bias dan memiliki keterbatasan lain. Meskipun demikian, ada dasar dari penelitian independen sebelumnya yang sesuai dengan studi ini untuk mendukung hasil yang didapatkan.
Secara keseluruhan, studi ini menyoroti pentingnya memilih air dan teh sebagai minuman utama untuk membantu mengurangi risiko stroke.
Temuan dari kedua studi ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan pilihan minuman sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan kardiovaskular. Mengganti soda dan minuman manis dengan air atau teh bisa menjadi langkah kecil namun signifikan dalam mengurangi risiko stroke.
Referensi
Smyth, Andrew, Graeme J Hankey, et al. “Carbonated Beverage, Fruit Drink, and Water Consumption and Risk of Acute Stroke: The INTERSTROKE Case-Control Study.” Journal of Stroke, September 26, 2024.
Smyth, Andrew, Graeme J Hankey, et al. “Tea and Coffee Consumption and Risk of Acute Stroke: The INTERSTROKE Study.” International Journal of Stroke, June 18, 2024.
EurekAlert. Diakses pada Oktober 2024. Frequent fizzy or fruit drinks and high coffee consumption linked to higher stroke risk.