Mikroplastik Terkait dengan Serangan Jantung, Stroke, dan Kematian

Para peneliti menemukan partikel plastik dalam plak arteri

Intinya Sih...

  • Sebuah studi menemukan mikroplastik dan nanoplastik dalam plak arteri manusia.
  • Mikroplastik dalam plak dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian 4,5 kali lipat.

Plastik dipakai secara luas dalam kehidupan manusia. Misalnya kemasan makanan, ban, pakaian, dan pipa air.

Namun, mikroplastik melepaskan partikel mikroskpis yang berakhir di lingkungan dan dapat tertelan atau terhirup oleh manusia.

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 200 orang yang menjalani operasi menemukan bahwa hampir 60 persen memiliki mikroplastik atau bahkan nanoplastik yang lebih kecil di arteri utama (pembuluh darah) mereka. Mereka yang menjalani operasi memiliki kemungkinan 4,5 kali lebih besar untuk mengalami serangan jantung, stroke, atau kematian dalam waktu sekitar 34 bulan setelah operasi dibandingkan dengan orang-orang yang arterinya bebas plastik.

Temuan ini dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine pada 6 Maret 2024.

Baca Juga: Tips Mencegah Serangan Jantung saat Mudik

Menemukan hubungan antara mikroplastik dan kesehatan jantung

Mikroplastik Terkait dengan Serangan Jantung, Stroke, dan Kematianilustrasi plak dalam pembuluh darah arteri (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Tim peneliti memeriksa sampel plak yang diambil dari 257 orang dewasa. Para peserta dianggap berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan memerlukan pengangkatan penumpukan plak di arteri karotis, yaitu pembuluh darah di sisi leher yang membawa darah dan oksigen antara jantung dan otak.

Karena para partisipan tetap harus menghilangkan plak tersebut, hal ini menciptakan peluang mudah bagi para peneliti untuk menganalisis sampel dari orang yang masih hidup.

Sebagian besar penelitian yang menemukan mikroplastik di jaringan manusia telah meneliti sampel dari orang yang telah meninggal.

Tim peneliti mendeteksi polietilen, jenis plastik yang paling umum, pada 150 orang, atau sekitar 60 persenpeserta.

Pada sekitar 12 persen juga ditemukan polivinil klorida atau PVC dalam jumlah yang dapat diukur.

Para peneliti menemukan lebih banyak nanoplastik dibandingkan mikroplastik yang bersarang di plak.

Kemudian, para peneliti menindaklanjuti peserta selama sekitar tiga tahun untuk memantau status kesehatan mereka.

Setelah menyesuaikan faktor-faktor yang membuat seseorang berisiko tinggi terkena penyakit jantung, seperti usia yang lebih tua dan memiliki diabetes tipe 2, tim peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki mikroplastik atau nanoplastik di plaknya memiliki kemungkinan 4,5 kali lebih besar terkena stroke atau serangan jantung atau meninggal dalam jangka waktu tiga tahun.

Sebagai studi observasional, penelitian ini hanya menunjukkan hubungan antara plastik dan risiko lebih tinggi terhadap kejadian kardiovaskular atau kematian—tidak membuktikan bahwa keberadaan plastik menyebabkan peningkatan risiko ini.

Bagaimana mikroplastik bisa ada dalam plak?

Lebih dari 380 juta ton plastik diproduksi setiap tahun. Plastik sangat tahan lama, itulah salah satu alasan mengapa plastik begitu populer. Ketika mulai terurai, plastik melepaskan partikel plastik kecil ke lingkungan.

Mikroplastik, partikel yang lebih kecil dari 5 milimeter, dan nanoplastik, partikel yang rentang ukurannya antara 1 hingga 1000 nanometer, telah ditemukan hampir di mana-mana, termasuk di beberapa tempat yang sangat tidak terduga.

Sebuah penelitian tahun 2022 menemukan adanya plastik dalam ASI. Studi lainnya pada tahun 2023 menemukan sejumlah besar mikropastik di gua di Missouri, Amerika Serikat, meskipun gua tersebut telah lama ditutup untuk umum selama 30 tahun terakhir.

Partikel plastik kecil bahkan telah ditemukan di Palung Mariana dan wilayah laut dalam lainnya, terkadang puluhan ribu kaki di bawah.

Partikel plastik ada dalam persediaan makanan dan di dalam air kita. Bahkan, ada pada udara yang kita hirup.

Dengan adanya mikroplastik di mana-mana membuat para peneliti bertanya-tanya tentang potensinya terhadap kesehatan manusia.

Mikroplastik dan nanoplastik bisa masuk ke sistem peredaran darah dan terdeteksi di berbagai organ, termasuk jantung. Dalam penelitian pada hewan, partikel plastik kecil tersebut dapat menyebabkan perubahan berbahaya pada jantung dan pembuluh darah, tetapi hingga saat ini belum ada penelitian besar pada manusia.

Sebuah studi menemukan adanya mikroplastik dan nanoplastik dalam plak arteri manusia. Kehadiran mikroplastik dalam plak dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian sebesar 4,5 kali lipat.

Temuan studi baru ini memang bikin khawatir. Namun, masih butuh studi lebih lanjut untuk benar-benar membuktikan efek mikroplastik terhadap kesehatan jantung.

Baca Juga: Air Minum Kemasan Mengandung Ratusan Ribu Nanoplastik

Referensi

Health. Diakses pada April 2024. Study: Microplastics Found in Clogged Arteries Linked to Greater Risk of Heart Attack, Stroke.
Scientific American. Diakses pada April 2024. Microplastics Linked to Heart Attack, Stroke and Death.
The New England Journal of Medicine, 6 Maret 2024. Microplastics and Nanoplastics in Atheromas and Cardiovascular Events.
Polymers, Juni 2022. Raman Microspectroscopy Detection and Characterisation of Microplastics in Human Breastmilk.
Royal Society Open Science,
Februari 2019. Microplastics and synthetic particles ingested by deep-sea amphipods in six of the deepest marine ecosystems on Earth.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya