7 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning saat Hamil

Bisa karena infeksi hingga ketuban bocor

Intinya Sih...

  • Keputihan saat hamil umum terjadi dan bisa meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan.
  • Volume keputihan normal meningkat selama kehamilan, tetapi perubahan warna dan bau bisa menjadi tanda infeksi.
  • Apabila kamu melihat keputihan berwarna kuning saat hamil, kamu disarankan untuk cek ke dokter kandungan atau bidan.

Kalau kamu tengah hamil dan menemukan keputihanmu berwarna kuning, bisa jadi itu adalah tanda adanya infeksi atau kebocoran pada kantong ketuban yang melindungi bayi dalam kandungan.

Keputihan berwarna kuning akan sangat mengkhawatirkan jika kondisinya disertai gejala lain seperti bau tidak sedap, nyeri, atau gatal.

Apabila kamu melihat keputihan berwarna kuning saat hamil, kamu disarankan untuk cek ke dokter kandungan atau bidan untuk mengetahui apa penyebabnya dan menentukan pengobatan yang tepat.

Keputihan yang normal saat hamil

Selama masa kehamilan volume keputihan biasanya memang meningkat. Ibu hamil menghasilkan leukorea, yaitu keputihan tidak berbahaya yang disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen.

Keputihan normalnya tidak berbau dan sering kali encer dan bening. Warnanya mungkin akan berubah menjadi putih atau kuning setelah terkena udara.

Volume keputihan yang keluar mungkin meningkat selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga. Namun, jumlah dan tampilannya bisa berbeda-beda pada setiap ibu hamil.

Keputihan berwarna kuning saat hamil terkadang bisa menjadi tanda infeksi, terutama jika disertai gatal dan bau tidak sedap. Apabila memang penyebabnya adalah infeksi dan ini tidak diobati, ada risiko keguguran.

Oleh sebab itu, penting menemui dokter jika mengalami keputihan berwarna kuning agar bisa ditemukan penyebabnya dan memulai pengobatan.

Menjelang akhir kehamilan, jumlah keputihan akan makin meningkat. Pada minggu-minggu terakhir sebelum persalinan, mungkin akan terdapat garis-garis lendir berwarna merah muda yang lengket dan seperti jeli. Ini terjadi ketika lendir yang ada di leher rahim selama kehamilan hilang. Itu tandanya tubuh mulai bersiap menyambut kelahiran.

Nah, berikut ini beberapa penyebab keputihan berwarna kuning saat hamil, bumil perlu tahu!

1. Infeksi jamur vagina

7 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning saat Hamililustrasi infeksi vagina (freepik.com/freepik)

Infeksi jamur vagina (kandidiasis vulvovaginal atau kandidiasis vaginal) cukup umum terjadi. Kondisi ini lebih sering terjadi selama kehamilan karena perubahan kadar hormon.

Tubuh secara alami menumbuhkan sejumlah jamur ragi. Ini adalah bagian penting dari ekosistem ginekologi. Namun, jumlahnya terlalu banyak, maka bisa terjadi infeksi jamur.

Jika mengonsumsi antibiotik untuk penyakit lain, kamu berisiko lebih tinggi terkena infeksi jamur karena antibiotik dapat membunuh bakteri menguntungkan maupun bakteri berbahaya. Ini dapat membuat lingkungan vagina tidak seimbang.

Kamu juga berisiko terkena infeksi jamur vagina jika pernah mengalaminya sebelumnya. Gejala infeksi jamur antara lain:

  • Gatal, kemerahan, dan bengkak pada vagina dan vulva.
  • Kotoran yang terlihat seperti keju cottage, biasanya berwarna putih, berwarna krem ​​​​atau agak kekuningan.
  • Tekstur kental atau menggumpal dan berbau tidak sedap.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.

Meskipun infeksi jamur dapat menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi ini tidak akan menimbulkan risiko bagi kehamilan. Ibu hamil bisa dengan aman menggunakan krim atau supositoria vagina atau pil antijamur dosis rendah untuk infeksi jamur.

Jika mengalami infeksi jamur vagina berulang atau resistan terhadap pengobatan saat sedang hamil, ada peringatan bahwa penggunaan fluconazole dosis tinggi selama trimester pertama kehamilan bisa membuat bayi berisiko mengalami cacat lahir. Namun, ini sangat jarang terjadi. Dosis 150 mg dianggap aman untuk bayi.

Diskusikan dengan dokter mengenai keamanan obat apa pun yang akan digunakan.

Meski tidak memengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan, tetapi infeksi jamur sebaiknya diobati sebelum melahirkan, agar bayi tidak terkena infeksi jamur mulut.

2. Vaginosis bakterialis

Vaginosis bakterialis adalah infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih bakteri yang secara alami terdapat di vagina (kebanyakan bakteri Gardnerella sp.).

Kondisi inimenyebabkan rasa gatal yang hebat, rasa terbakar atau rasa tidak nyaman saat buang air kecil, bau amis yang memburuk saat berhubungan seks, dan keluarnya cairan berwarna kuning encer yang juga bisa berwarna putih atau abu-abu, dilansir Tua Saúde.

Jika vaginosis bakterialis tidak diobati selama kehamilan, ini dapat meningkatkan risiko:

  • Ketuban pecah dini.
  • Persalinan prematur.
  • Berat badan lahir rendah (kurang dari 5,5 pon atau 2,4 kilogram).
  • Endometritis pascapersalinan (iritasi pada lapisan rahim setelah melahirkan).
  • Keguguran spontan.
  • Korioamnionitis.
  • Peningkatan risiko infeksi menular seksual yang lebih tinggi.

Temui dokter kandungan untuk memastikan diagnosis dan memulai pengobatan jika diperlukan, yang mungkin melibatkan penggunaan antibiotik yang aman untuk kehamilan, seperti metronidazol atau klindamisin.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Keputihan yang Normal, Nggak Perlu Khawatir!

3. Gonore

7 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning saat Hamililustrasi ibu hamil (pexels.com/Cottonbro Studio)

Penyebab potensial keputihan berwarna kuning lainnya pada ibu hamil adalah gonore.

Gonore merupakan penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin, rektum, dan leher rahim. Ini adalah infeksi yang umum, terutama di kalangan remaja berusia 15–24 tahun.

Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini menyebabkan gejala seperti keluarnya cairan berwarna kuning, nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, inkontinensia urine, gatal pada vagina, atau pendarahan.

Ibu hamil dapat menularkan gonore kepada bayi saat melahirkan. Infeksi ini juga meningkatkan risiko:

  • Keguguran.
  • Bayi lahir prematur.
  • Berat badan bayi lahir rendah.
  • Ketuban pecah dini.
  • Korioamnionitis.

Jika infeksi ini ditularkan saat melahirkan dan tidak diobati, ini dapat menyebabkan infeksi mata pada bayi baru lahir, kebutaan, atau infeksi umum.

Pengobatan gonore harus segera diberikan. Ini bisa melibatkan penggunaan antibiotik seperti penisilin, ofloxacin, atau ciprofloxacin.

4. Klamidia

Klamidia adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.

Penyakit ini menyebabkan gejala seperti keluarnya cairan berwarna kuning seperti nanah, nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri dan pendarahan saat berhubungan seks, serta nyeri panggul.

Klamidia selama kehamilan dapat membuat kamu berisiko mengalami:

  • Persalinan prematur.
  • Ketuban pecah dini.
  • Bayi dengan berat badan lahir rendah.

Penyakit ini dapat ditularkan dari ibu ke bayinya saat melahirkan jika ibu mengalami infeksi aktif selama kehamilan. Bayi baru lahir yang terkena klamidia saat persalinan dapat mengalami infeksi mata dan paru-paru.

Ibu hamil harus mengikuti pengobatan sesuai anjuran dokter kandungan. Perawatan biasanya melibatkan penggunaan antibiotik seperti azitromisin atau doksisiklin.

5. Trikomoniasis

7 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning saat Hamililustrasi ibu hamil (pexels.com/Lucas Mendes)

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Ini dapat terjadi pada kehamilan setelah hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi.

Infeksi ini menimbulkan gejala seperti keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau dengan bau busuk, kemerahan, nyeri atau gatal pada vagina, nyeri saat buang air kecil, rasa tidak nyaman saat berhubungan seks, atau adanya sedikit pendarahan pada vagina.

Infeksi trikomoniasis pada kehamilan dapat meningkatkan risiko:

  • Ketuban pecah dini.
  • Kelahiran prematur.
  • Bayi dengan berat badan lahir rendah.

Kadang-kadang, bayi perempuan yang baru lahir dapat tertular saat persalinan dan mungkin mengalami keputihan.

Berkonsultasilah dengan dokter kandungan untuk memastikan diagnosis dan memulai pengobatan dengan antibiotik seperti metronidazol. Antibiotik ini biasanya diminum selama 3 hingga 7 hari.

6. Ketuban

Keputihan berwarna kuning juga bisa menjadi tanda bocornya cairan ketuban. Namun, cairan ketuban cenderung memiliki konsistensi yang lebih transparan dan encer, tidak berbau atau sedikit manis. Ini bisa bocor dalam jumlah kecil, seperti tetesan, atau dalam jumlah besar.

Kebocoran bisa terjadi pada trimester pertama atau kedua akibat infeksi vagina, radang selaput janin, penggunaan obat-obatan atau rokok, gizi buruk, atau leher rahim yang pendek. Semua ini bisa menyebabkan ketuban pecah dini, yang mana ini harus diperiksa oleh dokter kandungan atau bidan untuk menghindari komplikasi seperti keguguran, kelahiran prematur, atau lahir mati.

Selain itu, kebocoran yang terjadi setelah usia kehamilan 37 minggu yang disertai gejala lain, seperti kontraksi teratur yang intensitasnya meningkat dan tidak membaik dengan reposisi, ini biasanye merupakan tanda persalinan.

Kamu harus segera ke rumah sakit jika curiga adanya ketuban bocor. Dokter akan menilai dan memverifikasi apakah kamu akan segera melahirkan.

7. Sumbat lendir

7 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning saat Hamililustrasi bayi dalam kandungan (freepik.com/freepik)

Sumbat lendir atau mucus plug adalah zat yang diproduksi tubuh pada bulan-bulan pertama kehamilan. Fungsi utamanya adalah mencegah bakteri dan mikroorganisme lain masuk ke dalam rahim serta menghambat perkembangan bayi dan kehamilan.

Sumbat lendir tampak seperti cairan encer berwarna putih dan tidak berbau. Namun, bisa juga tampak berwarna kuning, merah, atau cokelat.

Melihat bagian dari sumbat lendir mungkin merupakan hal yang normal selama kehamilan. Namun, jika melihatnya pada masa akhir kehamilan, ini mungkin menandakan tubuh akan mulai melahirkan. Persalinan dapat dimulai dalam hitungan jam, hari, atau minggu setelah sumbat lendir lepas.

Pastikan kamu menghadiri semua janji temu pranatal untuk memverifikasi apakah kamu memiliki risiko terkait kehamilan.

Jika sumbat lendir lepas pada awal kehamilan, sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan.

Apabila sumbat lendir kamu hilang pada akhir kehamilan, kamu harus memantau tanda-tanda persalinan lainnya, seperti pendarahan, kontraksi yang sering dan teratur, pecahnya kantung ketuban, dan penurunan pergerakan janin. Kalau mengalaminya, segera ke rumah sakit terdekat.

Laporkan setiap perubahan yang terjadi dengan dokter kandungan atau bidan kamu.

Keputihan saat hamil umum terjadi dan bisa meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan.

Beberapa keputihan merupakan hal yang normal dan sehat, tetapi beberapa jenis lain, termasuk keputihan yang berbau busuk atau berwarna kuning selama kehamilan, bisa menjadi tanda infeksi.

Banyak infeksi yang bisa diobati selama kehamilan dan kamu harus mendapatkan pengobatan. Kalau tidak, ini bisa menyebabkan masalah kesehatan bagi kamu dan bayi dalam kandungan.

Baca Juga: 7 Penyebab Keputihan Berwarna Merah Muda

Referensi

MedlinePlus. Diakses pada April 2024. Vaginal bleeding in early pregnancy.
Verywell Health. Diakses pada April 2024. Yellow Discharge During Pregnancy.
Office on Women's Health. Diakses pada April 2024. Vaginal yeast infections.
Tua Saúde. Diakses pada April 2024. Yellow Discharge During Pregnancy: 7 Common Causes.
What to Expect. Diakses pada April 2024. Is It Normal to Have Yellow Discharge During Pregnancy?
Healthline. Diakses pada April 2024. What Does Yellow Discharge During Pregnancy Mean?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya