8 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Parkinson yang Perlu Kamu Pahami

Penyakit Parkinson adalah kelainan sistem saraf progresif yang memengaruhi gerakan. Gejala dimulai secara bertahap, terkadang dimulai dengan getaran yang hampir tidak terlihat hanya di satu tangan. Gemetar sering terjadi, tetapi kelainan ini juga sering menyebabkan kaku atau lambatnya gerakan.
Pada awalnya, gejala penyakit Parkinson mungkin ringan dan tidak disadari. Gejala sering dimulai di satu sisi tubuh dan biasanya tetap lebih buruk di sisi itu, bahkan gejala mulai memengaruhi kedua sisi.
Adapun gejala lebih rinci yang ditunjukkan meliputi tremor, gerakan melambat (bradykinesia), otot kaku, postur tubuh dan keseimbangan terganggu, perubahan ucapan seperti bicara cadel, dan perubahan dalam bentuk tulisan seperti tulisan tampak kecil.
Banyak informasi seputar penyakit Parkinson yang beredar. Namun, kita perlu cermat dalam memilih informasi yang bersumber dari fakta agar tidak salah kaprah dalam menyikapi dan memahami penyakit ini.
Berikut ini adalah mitos kesehatan seputar penyakit Parkinson beserta penjelasan faktanya dirangkum dari Johns Hopkins Medicine, Health Grades, dan Mayo Clinic.
1. "Parkinson hanya merupakan kondisi motorik"
Meskipun benar bahwa gejala penyakit Parkinson termasuk gemetar atau tremor, otot kaku, lambatnya gerakan, dan ekspresi beku atau datar, tetapi gejalanya tak cuma itu.
Ada pula gejala non-motorik yang perlu mendapat perhatian, seperti gangguan kognitif atau demensia (biasanya pada tahap lanjut), kecemasan dan depresi, kelelahan, masalah tidur, dan banyak lagi.
Untuk beberapa pasien, gejala non-motorik diduga lebih melumpuhkan daripada gejala motorik yang menjadi fokus pengobatan. Untuk itu, pastikan untuk berdiskusi dengan dokter agar semua gejala bisa tertangani dengan baik.