8 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Parkinson yang Perlu Kamu Pahami

Semua pengidapnya cuma mengalami gejala motorik?

Penyakit Parkinson adalah kelainan sistem saraf progresif yang memengaruhi gerakan. Gejala dimulai secara bertahap, terkadang dimulai dengan getaran yang hampir tidak terlihat hanya di satu tangan. Gemetar sering terjadi, tetapi kelainan ini juga sering menyebabkan kaku atau lambatnya gerakan.

Pada awalnya, gejala penyakit Parkinson mungkin ringan dan tidak disadari. Gejala sering dimulai di satu sisi tubuh dan biasanya tetap lebih buruk di sisi itu, bahkan gejala mulai memengaruhi kedua sisi.

Adapun gejala lebih rinci yang ditunjukkan meliputi tremor, gerakan melambat (bradykinesia), otot kaku, postur tubuh dan keseimbangan terganggu, perubahan ucapan seperti bicara cadel, dan perubahan dalam bentuk tulisan seperti tulisan tampak kecil.

Banyak informasi seputar penyakit Parkinson yang beredar. Namun, kita perlu cermat dalam memilih informasi yang bersumber dari fakta agar tidak salah kaprah dalam menyikapi dan memahami penyakit ini.

Berikut ini adalah mitos kesehatan seputar penyakit Parkinson beserta penjelasan faktanya dirangkum dari Johns Hopkins Medicine, Health Grades, dan Mayo Clinic.

1. "Parkinson hanya merupakan kondisi motorik" 

8 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Parkinson yang Perlu Kamu Pahamiilustrasi lansia (pexels.com/Pixabay)

Meskipun benar bahwa gejala penyakit Parkinson termasuk gemetar atau tremor, otot kaku, lambatnya gerakan, dan ekspresi beku atau datar, tetapi gejalanya tak cuma itu.

Ada pula gejala non-motorik yang perlu mendapat perhatian, seperti gangguan kognitif atau demensia (biasanya pada tahap lanjut), kecemasan dan depresi, kelelahan, masalah tidur, dan banyak lagi.

Untuk beberapa pasien, gejala non-motorik diduga lebih melumpuhkan daripada gejala motorik yang menjadi fokus pengobatan. Untuk itu, pastikan untuk berdiskusi dengan dokter agar semua gejala bisa tertangani dengan baik.

2. "Setiap orang dengan penyakit Parkinson mengalami tremor"

8 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Parkinson yang Perlu Kamu Pahamiilustrasi tremor (freepik.com/lesterman)

Memang benar bahwa anggota tubuh yang gemetar atau tremor sering kali merupakan tanda pertama penyakit Parkinson, yang merupakan kelainan gerakan berbasis neurologis. Akan tetapi, sekitar seperlima orang dengan penyakit ini tidak pernah mengalami tremor (dan banyak orang dengan tremor tidak menderita penyakit Parkinson).

Gejala umum lainnya termasuk lambatnya gerakan, otot kaku, dan kesulitan menyeimbangkan. Pada tahap lanjut, pasien mungkin mengalami kesulitan berbicara atau menelan karena kelemahan pada otot wajah dan tenggorokan dan mungkin tidak dapat berdiri atau berjalan sendiri.

Baca Juga: Bukan Sekadar Tremor, Ini 8 Fakta tentang Penyakit Parkinson

3. "Kebanyakan kasus penyakit Parkinson diturunkan dalam keluarga"

8 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Parkinson yang Perlu Kamu Pahamiilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Faktanya, sekitar 15 sampai 25 persen pasien Parkinson memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit tersebut. Dokter menemukan bahwa beberapa gen dan mutasi gen tampaknya terkait dengan gangguan tersebut.

Akan tetapi, kebanyakan pasien tidak memiliki riwayat keluarga. Dokter menduga penyakit neurodegeneratif ini mungkin dipicu oleh interaksi antara gen dan faktor lingkungan, seperti paparan insektisida dan herbisida. Kondisi lingkungan seperti kehidupan pedesaan dan air sumur minum adalah di antara beberapa faktor risiko.

4. "Parkinson hanya diidap oleh lansia"

8 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Parkinson yang Perlu Kamu Pahamiilustrasi lansia (pexels.com/MART PRODUCTION)

Meskipun diagnosis penyakit Parkinson meningkat seiring bertambahnya usia (rata-rata usia munculnya onset adalah 60 tahun). Namun, faktanya penyakit ini juga bisa dialami semua usia.

Beberapa orang mendapatkannya di bawah 20 tahun (ini disebut penyakit Parkinson onset remaja) dan yang lain di bawah 50 tahun (penyakit Parkinson onset muda). Aktor Michael J Fox dan pemain basket Brian Grant adalah contoh kasus yang terdiagnosis pada usia 30-an.

Sekitar 5 hingga 10 persen pasien parkinson terdiagnosis di bawah usia 50 tahun.

5. "Pengobatan penyakit Parkinson dapat menyembuhkan seluruh gejala fisik"

8 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Parkinson yang Perlu Kamu Pahamiilustrasi lansia (freepik.com/photoroyalty)

Obat yang memulihkan dopamin (pemancar otak yang hilang pada penyakit Parkinson) membantu sebagian besar pasien dengan gejala tremor dan kekakuan, tetapi tidak dapat memperbaiki masalah seperti berjalan atau keseimbangan secara keseluruhan.

Beberapa pasien mungkin mendapatkan efek samping dari obat yang menyebabkan gerakan tak sadar lainnya, seperti kedutan dan tics, yang disebut dyskinesias.

6. "Stimulasi otak dalam adalah terapi eksperimental"

8 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Parkinson yang Perlu Kamu Pahamiilustrasi otak pada pasien penyakit Parkinson (parkinson.org)

Meskipun terdengar menakutkan dan futuristik, tetapi pengobatan ini telah ada dan berhasil digunakan selama beberapa dekade. Stimulasi otak dalam atau deep brain stimulation (DBS) adalah prosedur di mana dokter menempatkan elektroda di otak saat obat-obatan kurang efektif dalam menutupi gejala motorik, seperti tremor, kekakuan, dan lambatnya gerakan.

DBS bekerja sangat mirip dengan alat pacu jantung, kecuali kabelnya ada di otak, bukan di jantung. Ini telah menjadi prosedur standar selama dua dekade terakhir.

7. "Pengobatan dengan levodopa menimbulkan efek samping berbahaya"

8 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Parkinson yang Perlu Kamu PahamiIlustrasi obat-obatan. IDN Times/Mardya Shakti

Banyak yang mengatakan bahwa obat penyakit Parkinson beracun dan membuat kondisi berkembang lebih cepat. Namun, ini cuma mitos dan telah dibantah.

Levodopa adalah terapi obat utama untuk penyakit Parkinson. Obat tersebut ampuh untuk membantu pasien dengan gejala motorik.

Kesalahpahaman tentang levodopa ini dibantah beberapa dekade yang lalu dengan uji klinis besar. Dari situ, ditemukan bahwa orang yang terpapar levodopa versus plasebo tidak lebih buruk. Faktanya, obat tersebut ditemukan punya efek yang lebih baik pada akhir penelitian.

8. "Penyakit Parkinson itu fatal dan mematikan"

8 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Parkinson yang Perlu Kamu Pahamiilustrasi lansia (pexels.com/Min An)

Meskipun penyakit Parkinson belum bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi diagnosisnya bukanlah vonis mati. Penyakit Parkinson tidak membunuh seperti serangan jantung atau stroke. Meski begitu, kualitas hidup pasien bergantung pada kualitas perawatan baik tim medis maupun dukungan dari orang-orang di sekitar pasien dan diri sendiri.

Ketika penyakit berkembang, pasien kemungkinan lebih rentan untuk jatuh dan bisa berbahaya. Itulah kenapa olahraga dan terapi fisik sangat penting. Selain itu, infeksi adalah penyebab lain yang dapat memperburuk kondisi. Untuk itu, pasien harus rutin memeriksakan diri ke dokter.

Itulah sederet mitos dan fakta mengenai penyakit Parkinson. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Waspadai 8 Fakta Tremor Ini Sejak Dini, Bisa Berbahaya

Sherly Naswa S Photo Verified Writer Sherly Naswa S

Hobi makan cita-cita kurus:v

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya