Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tiga dosis vaksin COVID-19 Spikevax/mRNA-1273 buatan Moderna (unsplash.com/Mufid Majnun)

Sejak diumumkan sejak 26 November 2021 lalu sebagai variant of concern (VOC) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), mutasi baru virus corona SARS-CoV-2, B.1.1.529 (Omicron), membuat produsen vaksin bak kebakaran jenggot.

Dengan mutasi terbanyak, varian Omicron bukan hanya menular lebih cepat, melainkan juga diduga dapat mengelak sistem imun. Oleh karena itu, para produsen vaksin kembali menguji vaksin buatan mereka terhadap varian dari Afrika bagian selatan tersebut.

Kabar baik datang dari Moderna, produsen vaksin COVID-19 asal Amerika Serikat (AS) yang dinamai Spikevax (mRNA-1273). Dosis ketiga atau booster Spikevax diklaim ampuh dalam melawan varian Omicron.

1. Melibatkan 20 partisipan yang diberi booster dengan dua takaran dosis berbeda

ilustrasi botol vaksin COVID-19 buatan Moderna (pexels.com/Mufid Majnun)

Merilis pernyataan resmi pada Senin (20/12/2021), Moderna mengatakan bahwa dosis ketiga Spikevax dapat melawan varian Omicron.

Untuk membuktikannya, Moderna melibatkan 20 partisipan yang menerima dosis ketiga vaksin platform messenger ribonucleic acid (mRNA) ini. Takaran dosis dibagi menjadi 50 mikrogram (mcg) dan 100 mcg.

Moderna mengakui bahwa sebelum menerima booster, para partisipan memiliki titer antibodi yang rendah untuk melawan Omicron. Para peneliti kemudian mengecek kembali titer antibodi 29 hari setelah pemberian booster.

2. Naik 37 hingga 83 kali lipat!

ilustrasi vaksin COVID-19 Spikevax produksi Moderna (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Terhitung 29 hari pasca pemberian booster, kelompok penerima booster 50 mcg melihat peningkatan titer antibodi melawan Omicron naik di kisaran 850. Moderna mengklaim angka tersebut naik 37 kali lipat dibanding angka titer sebelum booster.

Lebih dari itu, Moderna juga mengatakan, untuk kelompok penerima booster 100 mcg juga lebih diuntungkan terhadap varian Omicron. Titer antibodi terlihat naik ke kisaran 2.228 pada hari ke-29 setelah booster. Angka tersebut naik hingga 83 kali lipat dibanding sebelum booster.

"Peningkatan kasus COVID-19 akibat varian Omicron memang mengkhawatirkan. Namun, data ini menunjukkan bahwa booster vaksin COVID-19 Moderna saat ini dapat meningkatkan antibodi penetral (neutralizing antibody) 37 kali lipat lebih tinggi dari sebelum booster", tulis CEO Moderna, Stéphane Bancel.

3. Dosis 100 mcg terbukti aman

Ilustrasi vaksin Moderna untuk para Nakes. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Selain berita keampuhan booster, Moderna juga mengumumkan data keamanan dan tolerabilitas studi fase 2/3 untuk booster Spikevax dosis 100 mcg. Dengan potensi peningkatan antibodi hingga 83 kali lipat, apakah terbukti aman?

Setelah diujikan pada 305 sampel, dosis booster 100 mcg terbukti aman dan bisa ditoleransi tubuh. Efek samping yang terlihat 7 hari setelah menerima booster tergolong ringan seperti pada dua dosis.

"Dalam rangka mengatasi varian yang mudah menular ini, Moderna akan terus menguji booster spesifik Omicron jika dibutuhkan di masa depan. Kami akan terus membagikan data strategi booster kami dengan otoritas kesehatan masyarakat untuk membantu mereka membuat keputusan vaksinasi terbaik melawan SARS-CoV-2," papar Stéphane.

Editorial Team