ilustrasi pemeriksaan USG kehamilan (pixabay.com/MedicalPrudens)
Umumnya morning sickness didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala. Bila dokter mencurigai ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum, mungkin akan dibutuhkan pemeriksaan klinis serta beberapa tes urine dan darah, mengutip Mayo Clinic.
Ultrasound (USG) juga akan digunakan untuk mendapatkan gambaran janin. Dengan ini, dokter bisa mengetahui apakah bayi berkembang dengan sehat.
Untuk pengobatannya sendiri, bila gejala morning sickness terus-menerus dirasakan, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen vitamin B6, jahe, atau obat yang dijual bebas seperti doxylamine. Bila masih bergejala, dokter mungkin akan merekomendasikan obat resep antimual.
Mual dan muntah yang sedang hingga berat pada kehamilan bisa menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, seperti natrium atau kalium. Cairan ekstra dan obat resep bisa diberikan oleh dokter untuk morning sickness yang sedang hingga berat.
Dokter akan menanyakan seberapa sering ibu hamil mengalami mual, berapa kali muntah, apakah tetap bisa mendapat asupan cairan, dan apakah sudah mencoba pengobatan rumahan. Ada sejumlah obat resep yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan untuk mengatasi mual dan muntah. Dokter akan merekomendasikan pilihan pengobatan yang paling aman berdasarkan tingkat keparahan gejala.
Selalu tanyakan kepada dokter atau bidan sebelum mengonsumsi obat atau suplemen yang dijual bebas selama hamil.
Bila mengalami hiperemesis gravidarum, ibu hamil mungkin perlu dirawat dengan cairan intravena dan obat antimual di rumah sakit.