Pada kehamilan superfetasi, rahim harus menampung dua embrio pada tahap perkembangan yang berbeda, yang dapat menyebabkan pertumbuhan janin yang tidak sinkron. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti kelahiran prematur pada janin yang lebih muda, yang berisiko menyebabkan gangguan pernapasan dan masalah kesehatan lainnya. Dengan demikian, jika rahim mendukung dua kehamilan dari siklus yang berbeda, maka ini menimbulkan tantangan bagi perkembangan dan persalinan janin.
Kesimpulannya, hamil kembali saat sedang hamil bisa saja terjadi, tetapi sangat langka. Fenomena ini disebut superfetasi dan hanya ada kurang dari 10 kasus yang pernah dilaporkan.
Superfetasi lebih mungkin terjadi pada perempuan yang mengalami kehamilan dengan melibatkan teknologi reproduksi berbantuan. Dan, jika terjadi, kemungkinan salah satu janin akan mengalami masalah perkembangan.
Referensi
"Superfetation." Cleveland Clinic. Diakses pada Mei 2025.
"Can You Get Pregnant While Pregnant? Superfetation, Explained." Health. Diakses pada Mei 2025.
"Can You Get Pregnant While Pregnant?" Healthline. Diakses pada Mei 2025.
Nancy L. Segal and Joseph L. Nedelec, “Heteropaternal Twinning: Unique Case of Opposite-sex Twins With Different Fathers,” Forensic Science International 327 (August 18, 2021): 110948, https://doi.org/10.1016/j.forsciint.2021.110948.
Alten Taylor and Alten Kevin, “A Case Report of Possible Superfetation With Evidence of Ultrasound Findings, Gestational Age Calculations and Postnatal Complications,” Obstetrics and Gynaecology Cases - Reviews 8, no. 3 (June 18, 2021), https://doi.org/10.23937/2377-9004/1410202.