Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, mentol dapat menyebabkan efek samping. Tanpa perawatan memadai, seseorang bisa mengalami koma, kejang, bahkan kematian.
Berikut ini beberapa gejala umum yang terkait dengan keracunan mentol:
- Mual.
- Muntah.
- Sakit kepala.
- Mengantuk.
- Agitasi.
- Kelelahan.
- Sakit perut.
- Pusing.
- Nistagmus (gerakan mata yang cepat dan tidak terkendali).
- Ataksia (kontrol otot yang buruk yang dapat menyebabkan gerakan yang canggung).
Sementara itu, gejala yang parah antara lain:
- Melihat atau merasakan sensasi yang sebenarnya tidak ada.
- Kejang.
- Koma.
- Kematian.
Selain itu, ada juga potensi reaksi alergi mentol, walaupun ini jarang terjadi. Meskipun mentol secara umum dianggap aman untuk dioleskan pada kulit atau diminum dalam batas yang dianjurkan, tetapi paparan terhadap mentol, baik melalui inhalasi, konsumsi, atau kontak kulit, dapat menyebabkan reaksi alergi.
Gejala umumnya termasuk ruam (urtikaria), pembengkakan, dan iritasi kulit (dermatitis). Beberapa orang mungkin alergi terhadap produk seperti obat batuk mentol tanpa menyadarinya.
Orang yang punya kelainan kulit yang sudah ada sebelumnya, masalah mata, atau gangguan fungsi pernapasan mungkin lebih rentan terhadap alergi.
Laporan alergi mentol telah didokumentasikan dengan penggunaan rokok, pasta gigi, salep, dan obat batuk. Gejala biasanya akan hilang setelah penggunaan dihentikan. Jadi, ada baiknya untuk berhati-hati dan memeriksa alergi sebelum menggunakan produk mentol. Jika terjadi reaksi alergi parah, seperti anafilaksis, segera cari pertolongan medis darurat.
Permen pelega tenggorokan harus digunakan sesuai petunjuk pada kemasan atau sesuai dengan anjuran dokter atau apoteker, dengan batas 12 tetes setiap hari dan tidak lebih dari satu permen setiap dua jam.
Konsumsi permen pelega tenggorokan mentol secara berlebihan dapat berbahaya, karena berpotensi menimbulkan gejala seperti mual, muntah, sakit kepala, dan masalah kesehatan serius seperti kejang, koma, atau bahkan kematian.
Jika curiga mengalami keracunan mentol akibat penggunaan berlebihan permen pelega tenggorokan atau produk mentol lain, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis guna menghindari komplikasi kesehatan jangka panjang.
Referensi
DeGeorge, Katharine C., Daniel J. Ring, dan Sarah N. Dalrymple. “Treatment of the Common Cold.” AAFP, 100(5):281-2891. September 2019.
National Center for Biotechnology Information (2024). PubChem Compound Summary for CID 16666, l-Menthol. Diakses pada Juni 2024.
National Center for Biotechnology Information (2024). PubChem Compound Summary for CID 1254, Menthol. Diakses pada Juni 2024.
DailyMed. Diakses pada Juni 2024. MENTHOL COUGH DROPS- menthol lozenge.
Jamshed, Nayer, Akshay Kumar, dkk. “A fatal case of menthol poisoning.” International Journal of Applied and Basic Medical Research/International Journal of Applied & Basic Medical Research 6, no. 2 (1 Januari 2016): 137.
Baibars, Motaz, Simona Eng, dkk. “Menthol Toxicity: An Unusual Cause of Coma.” Case Reports in Medicine 2012 (1 Januari 2012): 1–3.
Johnson, Danika, Robert Mead, dkk. “Menthol Cough Drops: Cause for Concern?” Journal of the American Board of Family Medicine 31, no. 2 (1 Maret 2018): 183–91.