Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi permen pelega tenggorokan (commons.wikimedia.org/Elke Wetzig)

Intinya sih...

  • Karena punya efek mendinginkan, permen pelega tenggorokan (lozenge atau cough drops) bisa meredakan iritasi tenggorokan yang disebabkan oleh pilek, iritan yang terhirup, dan ketidaknyamanan tenggorokan ringan lainnya.
  • Komponen umum dalam permen pelega tenggorokan yang dijual bebas adalah mentol, padatan kristal putih yang bau dan rasanya seperti pepermin.
  • Mentol dalam permen dapat membawa risiko keracunan jika dikonsumsi secara berlebihan. Keracunan mentol dapat menyebabkan gejala seperti pusing, mual, kejang, hingga kematian.

Ada banyak permen pelega tenggorokan yang dijual bebas untuk meredakan batuk, salah satunya dalam bentuk permen atau tablet isap kecil dan punya khasiat obat yang membantu meredakan sakit tenggorokan dan mengurangi batuk.

Karena punya efek mendinginkan, permen pelega tenggorokan (lozenge atau cough drops) bisa meredakan iritasi tenggorokan yang disebabkan oleh pilek, iritan yang terhirup, dan ketidaknyamanan tenggorokan ringan lainnya.

Komponen umum dalam permen pelega tenggorokan yang dijual bebas adalah mentol, padatan kristal putih yang bau dan rasanya seperti pepermin. Metanol membantu meredakan iritasi dengan menciptakan sensasi dingin dan sedikit mati rasa. Obat ini dapat disintesis atau diekstraksi dari pepermin dan minyak mint lainnya. Beberapa permen pelega tenggorokan mungkin mengandung obat lain yang dapat menyebabkan masalah jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Permen pelega tenggorokan tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan

Meskipun permen pelega tenggorokan dapat meredakan ketidaknyamanan di tenggorokan, tetapi kamu tetap harus mematuhi dosis yang dianjurkan.

Disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 12 permen dalam 24 jam atau lebih dari satu obat batuk setiap dua jam. Selalu cek kemasan permen untuk mengetahui petunjuk dosis, atau tanyakan lebih lanjut kepada dokter atau apoteker.

Kandungan mentol dalam permen pelega tenggorokan bisa bervariasi, dengan beberapa dosis umum adalah 1,6 miligram (mg), 5,4 mg, 7,5 mg, atau 10 mg.

Umumnya permen pelega tenggorokan aman jika digunakan sesuai anjuran, tetapi paparan mentol murni dalam jumlah besar dapat membawa risiko. Walaupun jarang, tetapi konsumsi permen pelega tenggorokan secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Dalam sebuah laporan kasus tahun 2016, dilaporkan seorang pekerja meninggal dunia karena menghirup terlalu banyak mentol saat bekerja di pabrik permen pepermin.

Ada juga kasus keracunan mentol lainnya pada seseorang yang telah mengonsumsi dua kantong permen pelega tenggorokan mentol setiap hari selama 20 tahun, yang mengakibatkan beberapa masalah kulit, perut, dan saraf.

Kalau kamu merasa telah mengonsumsi terlalu banyak mentol, segera cari bantuan medis.

Keracunan mentol

ilustrasi permen pelega tenggorokan (pixabay.com/Taken)

Kamu bisa mengalami keracunan mentol jika mengonsumsi, menghirup, atau menyerap terlalu banyak mentol, baik dari penggunaan produk yang mengandung mentol atau dari paparan tidak sengaja terhadap bentuk mentol yang terkonsentrasi.

Beberapa contoh produk metanol termasuk permen pelega tenggorokan, balsam, krim pereda nyeri, pasta gigi, obat kumur tertentu, minyak pepermin, dan beberapa permen.

Jumlah mentol yang berpotensi bahaya bisa sangat bervariasi, berkisar antara 50 hingga 500 mg per kilogram (kg) berat badan seseorang.

Misalnya, orang dengan berat 70 kg perlu menelan antara 3.500 dan 10.500 mg mentol untuk berpotensi fatal. Dosis hingga 1 gram per kg berat badan dianggap mematikan. Dalam kasus individu yang sama, ini setara dengan mengonsumsi 70.000 mg mentol, yang 7 hingga 20 kali lebih tinggi dari ambang batas sumber lain yang disebutkan.

Asupan mentol yang berlebihan dapat menyebabkan gejala seperti pusing, gugup, dan nistagmus (gerakan mata yang cepat dan tidak terkendali).

Efek samping mengonsumsi permen pelega tenggorokan terlalu banyak

Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, mentol dapat menyebabkan efek samping. Tanpa perawatan memadai, seseorang bisa mengalami koma, kejang, bahkan kematian.

Berikut ini beberapa gejala umum yang terkait dengan keracunan mentol:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit kepala.
  • Mengantuk.
  • Agitasi.
  • Kelelahan.
  • Sakit perut.
  • Pusing.
  • Nistagmus (gerakan mata yang cepat dan tidak terkendali).
  • Ataksia (kontrol otot yang buruk yang dapat menyebabkan gerakan yang canggung).

Sementara itu, gejala yang parah antara lain:

  • Melihat atau merasakan sensasi yang sebenarnya tidak ada.
  • Kejang.
  • Koma.
  • Kematian.

Selain itu, ada juga potensi reaksi alergi mentol, walaupun ini jarang terjadi. Meskipun mentol secara umum dianggap aman untuk dioleskan pada kulit atau diminum dalam batas yang dianjurkan, tetapi paparan terhadap mentol, baik melalui inhalasi, konsumsi, atau kontak kulit, dapat menyebabkan reaksi alergi.

Gejala umumnya termasuk ruam (urtikaria), pembengkakan, dan iritasi kulit (dermatitis). Beberapa orang mungkin alergi terhadap produk seperti obat batuk mentol tanpa menyadarinya.

Orang yang punya kelainan kulit yang sudah ada sebelumnya, masalah mata, atau gangguan fungsi pernapasan mungkin lebih rentan terhadap alergi.

Laporan alergi mentol telah didokumentasikan dengan penggunaan rokok, pasta gigi, salep, dan obat batuk. Gejala biasanya akan hilang setelah penggunaan dihentikan. Jadi, ada baiknya untuk berhati-hati dan memeriksa alergi sebelum menggunakan produk mentol. Jika terjadi reaksi alergi parah, seperti anafilaksis, segera cari pertolongan medis darurat.

Permen pelega tenggorokan harus digunakan sesuai petunjuk pada kemasan atau sesuai dengan anjuran dokter atau apoteker, dengan batas 12 tetes setiap hari dan tidak lebih dari satu permen setiap dua jam.

Konsumsi permen pelega tenggorokan mentol secara berlebihan dapat berbahaya, karena berpotensi menimbulkan gejala seperti mual, muntah, sakit kepala, dan masalah kesehatan serius seperti kejang, koma, atau bahkan kematian.

Jika curiga mengalami keracunan mentol akibat penggunaan berlebihan permen pelega tenggorokan atau produk mentol lain, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis guna menghindari komplikasi kesehatan jangka panjang.

Referensi

DeGeorge, Katharine C., Daniel J. Ring, dan Sarah N. Dalrymple. “Treatment of the Common Cold.” AAFP, 100(5):281-2891. September 2019.
National Center for Biotechnology Information (2024). PubChem Compound Summary for CID 16666, l-Menthol. Diakses pada Juni 2024.
National Center for Biotechnology Information (2024). PubChem Compound Summary for CID 1254, Menthol. Diakses pada Juni 2024.
DailyMed. Diakses pada Juni 2024. MENTHOL COUGH DROPS- menthol lozenge.
Jamshed, Nayer, Akshay Kumar, dkk. “A fatal case of menthol poisoning.” International Journal of Applied and Basic Medical Research/International Journal of Applied & Basic Medical Research 6, no. 2 (1 Januari 2016): 137.
Baibars, Motaz, Simona Eng, dkk. “Menthol Toxicity: An Unusual Cause of Coma.” Case Reports in Medicine 2012 (1 Januari 2012): 1–3.
Johnson, Danika, Robert Mead, dkk. “Menthol Cough Drops: Cause for Concern?” Journal of the American Board of Family Medicine 31, no. 2 (1 Maret 2018): 183–91.

Editorial Team