Keracunan Timbal: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Keracunan timbal bisa sebabkan kerusakan otak permanen

Keracunan timbal atau plumbism merupakan efek merusak dari akumulasi timbal secara bertahap dalam jaringan tubuh, sebagai akibat dari paparan berulang terhadap zat yang mengandung timbal.

Kondisi ini terjadi ketika timbal menumpuk dalam tubuh, sering kali selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Bahkan, sejumlah kecil timbal bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Anak-anak di bawah 6 tahun sangat rentan terhadap keracunan timbal, yang dapat sangat memengaruhi perkembangan mental dan fisiknya. Pada tingkat yang sangat tinggi, keracunan timbal bisa berakibat fatal.

Bagaimana anak-anak dapat mengalami keracunan timbal? Apa saja dampak yang ditimbulkannya? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Di mana timbal ditemukan?

Keracunan Timbal: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahanilustrasi rumah yang dinding temboknya mengelupas (pexels.com/Maria Orlova)

Senyawa timbal tidak berbau dan tidak dapat dilihat mata. Namun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa beberapa kondisi serta produk dapat berpotensi menyebabkan bayi dan anak terpapar timbal:

  • Rumah yang sudah lama atau usang dan cat dindingnya mengelupas. Ini karena dinding rumah yang dibangun sebelum tahun 70-an dipoles dengan cat yang mengandung timbal.
  • Debu dari serpihan cat atau produk bangunan lain saat rumah sedang direnovasi.
  • Debu tipis yang rontok atau keluar dari dinding rumah yang retak.
  • Kosmetik impor tanpa label komponen dan sertifikasi yang jelas.
  • Permen impor dan bungkusnya tanpa sertifikasi kesehatan yang jelas.
  • Air minum yang terkontaminasi karena keran atau pipa saluran air terkontaminasi oleh timbal.
  • Produk yang terbuat dari keramik, tembikar, dan tirai penutup jendela dari bahan vinil. 
  • Obat herbal dari Meksiko yang mengandung greta dan azarcon.

2. Jenis pekerjaan yang rentan terpapar timbal

Keracunan Timbal: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahanilustrasi pekerja montir di bengkel (pixabay.com/DokaRyan)

Mereka yang bekerja di bidang ini rentan untuk terpapar senyawa timbal:

  • Pekerja seni termasuk pelukis yang menggunakan bahan-bahan yang mengandung timbal.
  • Polisi dan instruktur latihan menembak yang mana mereka menggunakan peluru.
  • Otomotif (bagian mobil, mesin, dan sebagainya).
  • Pabrik (keramik, komponen listrik, baterai, karet, dan sebagainya).
  • Jasa pengelasan.
  • Mengolah bahan sisa limbah dan daur ulang.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Keracunan Udara di Lingkunganmu, Waspada!

3. Gejala keracunan timbal

Keracunan Timbal: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahanilustrasi bayi yang lahir prematur (unsplash.com/Christian Bowen)

Pada tahap awal keracunan timbal sulit dideteksi. Bahkan, pada orang yang tampak sehat pun bisa memiliki kadar timbal dalam darah yang tinggi. Tanda dan gejalanya tidak muncul sampai jumlahnya berbahaya.

Pada anak-anak, tanda dan gejala keracunan timbal antara lain:

  • Keterlambatan perkembangan.
  • Kesulitan belajar.
  • Sifat lekas marah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Kelesuan dan kelelahan.
  • Sakit perut.
  • Muntah.
  • Sembelit.
  • Gangguan pendengaran.
  • Kejang.
  • Gangguan makan pika (kebiasaan memakan benda-benda yang tidak lazim dimakan, seperti makan tanah atau serpihan tembok).

Pada bayi baru lahir, gejalanya bisa meliputi:

  • Lahir prematur.
  • Memiliki berat badan lahir rendah.
  • Pertumbuhan yang melambat.

Sementara pada orang dewasa, gejala keracunan timbal dapat termasuk:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Nyeri sendi dan otot.
  • Kesulitan dengan memori atau konsentrasi.
  • Sakit kepala.
  • Sakit perut.
  • Gangguan suasana hati.
  • Jumlah sperma berkurang dan sperma abnormal.
  • Keguguran, lahir mati, atau kelahiran prematur pada ibu hamil.

4. Diagnosis dan pengobatan keracunan timbal

Keracunan Timbal: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahanilustrasi tes darah (pixabay.com/kropekk_pl)

Tes yang perlu dilakukan pada anak yang dicurigai mengalami keracunan timbal antara lain:

  • Tes darah lengkap.
  • Pemeriksaan elektrolit pada serum darah.
  • Tes urea nitrogen darah.
  • Tes untuk mengukur kadar timbal di tubuh (PbB) untuk memeriksa kadar timbal di dalam darah.

Menurut MSD Manuals, bila keracunan timbal terbukti, berikut ini adalah tahapan pengobatan untuk anak maupun orang dewasa.

  • Sumber timbal atau bagian tubuh di mana senyawa timbal paling banyak ditemukan harus dibersihkan atau dikeluarkan dari tubuh.
  • Nilai kadar timbal darah (PbB) lebih dari 5 mcg/dL atau 0,24 micromol/L perlu dilakukan pemeriksaan klinis berulang dan orang tua diberikan panduan mengenai cara agar anak tidak terekspos oleh senyawa timbal.
  • Nilai PbB lebih dari 45 mcg/dL atau anak menderita ensefalopati, maka terapi kelasi (chelation) akan dilakukan.
  • Nilai PbB lebih dari 70 mcg/dL pada orang dewasa dan orang tersebut menunjukkan gejala keracunan juga memerlukan terapi kelasi.
  • Anak-anak yang memiliki nilai PbB lebih dari 70 mcg/dL dan semua pasien yang menunjukkan gejala neurologi perlu dirawat di rumah sakit.
  • Terapi kelasi dilakukan oleh dokter ahli toksikologi, dan obat-obatan untuk terapi kelasi tidak boleh diberikan apabila pasien masih terpapar senyawa timbal.
  • Apabila kadar senyawa timbal di tubuh sangat tinggi, maka kelasi perlu dilakukan berulang kali dan dalam waktu yang lama.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Keracunan Timbal: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahanilustrasi anak sakit akibat keracunan timbal (unsplash.com/National Cancer Institute)

Pada orang dewasa dengan tingkat paparan yang sedang biasanya bisa sembuh tanpa komplikasi. Pada anak-anak, pemulihan bisa makan waktu. Bahkan, paparan timbal yang rendah sekalipun bisa menyebabkan cacat intelektual permanen, mengutip dari Healthline.

Paparan timbal dalam kadar rendah pun dapat menyebabkan kerusakan seiring waktu, terutama pada anak-anak.

Risiko terbesar adalah perkembangan otak, yang mana kerusakan permanen dapat terjadi. Kadar yang lebih tinggi dapat merusak ginjal dan sistem saraf baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Kadar timbal yang sangat tinggi dapat menyebabkan kejang, pingsan, hingga kematian.

6. Pencegahan

Keracunan Timbal: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahanilustrasi memandikan anak setelah bermain di luar (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dilansir Mayo Clinic, tindakan sederhana dapat membantu melindungi kamu dan keluarga dari keracunan timbal:

  • Cuci tangan dan mainan: Untuk membantu mengurangi perpindahan debu atau tanah yang terkontaminasi dari tangan ke mulut, cucilah tangan anak setelah bermain di luar ruangan, sebelum makan, dan sebelum tidur. Cuci mainan mereka secara teratur.
  • Bersihkan permukaan yang berdebu: Bersihkan lantai dengan kain pel basah dan lap furnitur, kusen jendela, dan permukaan berdebu lainnya dengan kain lembap.
  • Lepaskan sepatu sebelum masuk rumah: Ini akan membantu menjaga tanah berbahan dasar timbal tetap berada di luar.
  • Alirkan air dingin: Jika kamu memiliki pipa ledeng tua yang berisi pipa atau alat kelengkapan timbal, alirkan air dingin setidaknya satu menit sebelum digunakan. Jangan gunakan air keran panas untuk membuat susu formula bayi atau untuk memasak.
  • Cegah anak-anak bermain di tanah: Sediakan kotak pasir yang tertutup saat tidak digunakan. Tanam rumput atau tutupi tanah gundul dengan mulsa.
  • Makan makanan yang sehat: Makan secara teratur dan nutrisi yang baik dapat membantu menurunkan penyerapan timbal. Anak-anak khususnya membutuhkan cukup kalsium, vitamin C, dan zat besi dalam makanan mereka untuk membantu mencegah penyerapan timbal.
  • Jaga rumah tetap terawat: Kalau rumah kamu memiliki cat berbahan dasar timbal, periksa secara teratur apakah cat terkelupas dan atasi masalah secara efisien. Usahakan untuk tidak mengampelas, karena akan menghasilkan partikel debu yang mengandung timbal.

Efek kesehatan dari paparan timbal akan tergantung pada berbagai faktor, seperti usia, jumlah timbal yang terpapar dan untuk berapa lama, dan bila ada kondisi kesehatan lainnya. Bila kamu memiliki faktor risiko atau curiga mengalami keracunan timbal, segera periksa ke dokter, ya!

Baca Juga: 7 Gejala Sepsis, Keracunan Darah akibat Infeksi yang Bisa Fatal

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

part time penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya