Myelography: Tujuan, Prosedur, Risiko, Hasil

Myelogram atau myelography adalah prosedur pencitraan yang memeriksa hubungan antara vertebra dan cakram melalui sumsum tulang belakang, saraf, dan akar saraf.
Tujuan prosedur ini adalah untuk menentukan apakah ada sesuatu yang secara aktif menekan sumsum tulang belakang, saraf atau akar saraf, menyebabkan rasa sakit di punggung atau mati rasa dan kelemahan pada lengan dan/atau kaki.
Sebelum tes, ahli radiologi akan menyuntikkan media kontras (juga disebut bahan kontras atau pewarna) ke dalam kanal tulang belakang melalui punggung bawah. Kemudian, ahli radiologi mungkin mengambil beberapa rontgen tulang belakang (informasi lebih rinci bisa didapat melalui pemindaian CT tulang belakang setelah injeksi). Pewarna akan menyatu dengan cairan tulang belakang, memberi ahli bedah atau ahli saraf pandangan yang jelas pada tulang dan jaringan lunak yang mungkin menyebabkan gejala.
1. Cara kerja myelography
Merangkum Spine-health.com, myelography biasanya melibatkan penyuntikan pewarna kontras ke dalam ruang subarachnoid kanal tulang belakang, yang mengelilingi sumsum tulang belakang dan akar saraf.
Setelah injeksi, pencitraan sinar-X waktu nyata (fluoroskopi) dilakukan. Pewarna kontras yang disuntikkan membantu menyorot dan membedakan jaringan lunak di tulang belakang sehingga jaringan lunak ini muncul dengan baik dalam pencitraan yang dihasilkan, yang disebut myelogram. Myelography sangat berguna dalam menunjukkan kasus kompresi akar saraf, bahkan pada kasus yang halus.
Dalam banyak kasus, CT scan dilakukan setelah myelography untuk memberikan gambaran rinci tentang tulang dan jaringan lunak. Misalnya, seperti MRI dengan dan tanpa kontras, CT myelogram biasanya digunakan untuk mengevaluasi nyeri leher dan/atau punggung kronis setelah operasi tidak berhasil.