unsplash.com/Louis Hansel @shotsoflouis
Kalau konsumsi karbohidrat dan makanan berlemak tak sehat terlalu tinggi, misalnya fast food atau karbohidrat simpleks seperti roti tawar atau nasi putih, kamu akan lapar lagi tak lama setelah memakannya.
Penyebabnya adalah jenis makanan tersebut tidak mengandung nutrisi yang dapat mempertahankan rasa lapar, seperti protein dan serat. Kalau ini merupakan penyebab polifagia yang mungkin kamu alami, tak ada salahnya untuk mengubah pola makan.
Kamu bisa memperbanyak konsumsi produk biji-bijian utuh (whole grain), buah, sayur, kacang-kacangan, ikan, dan daging tanpa lemak.
Bila kamu sering merasa kelelahan, penurunan berat badan, peradangan pada gusi, gusi berdarah, rambut rontok atau menipis, sulit konsentrasi, dan sering lupa, itu juga tanda-tanda untuk mengubah pola makan kamu jadi lebih sehat.
Penanganan polifagia umumnya disesuaikan kondisi yang mendasarinya. Bila penyebabnya adalah diabetes atau hipertiroidisme, konsultasi dokter sangat dibutuhkan. Olahraga rutin dan pola makan sehat juga bisa membantu.
Sementara itu, bila penyebabnya adalah kondisi mental seperti kecemasan dan depresi, dokter akan memberi rujukan ke ahli kejiwaan untuk menentukan perawatan yang tepat.