Napas Pendek dan Batuk Terus-menerus adalah Gejala Kanker Paru

Menurut Global Cancer Observatory, kanker paru adalah kanker dengan insiden tertinggi kedua di dunia pada tahun 2020. Dengan 2,2 juta kasus baru, kanker paru berada di urutan kedua setelah kanker payudara (2,3 juta kasus baru).
Berbeda dengan kanker payudara yang mudah dideteksi dengan dilihat dan diraba, kanker paru sering kali tidak bergejala, terutama pada stadium awal. Ini membuat sebagian besar kasus kanker paru terdeteksi pada stadium lanjut.
Dalam rangka memperingati Lung Cancer Awareness Month, PT Takeda Indonesia bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengadakan webinar media dengan tema "Pentingnya Diagnosis yang Tepat untuk Kanker Paru" pada Selasa (8/11/2022).
Acara ini dihadiri oleh Prof. dr. Elisna Syahruddin, PhD, SpP(K), selaku narasumber, dan Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, yang merupakan Ketua YKI. Berikut pemaparannya!
1. Kanker paru adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia
Prof. Elisna mendefinisikan kanker paru sebagai kanker yang berasal dari epitel atau jaringan saluran napas. Penyebabnya adalah pertumbuhan tidak terkontrol pada sel yang berasal dari jaringan paru.
Berdasarkan Global Cancer Observatory, kanker paru adalah kanker yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia pada tahun 2020, yang menewaskan 1,8 juta jiwa. Di urutan kedua dan ketiga adalah kanker hati (membunuh 830.000 orang) dan kanker lambung (menyebabkan 769.000 kematian).