Sering Terpapar Cahaya Terang saat Malam, Risiko Kanker Naik?

Cahaya terang menekan produksi melatonin

Umumnya, faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker terkait dengan gaya hidup, seperti minum minuman beralkohol, merokok, pola makan yang tidak sehat, kurang olahraga, dan kelebihan berat badan. Namun, percayakah kamu kalau paparan cahaya terang pada malam hari bisa meningkatkan risiko kanker?

Tentu ini bukan kabar baik bagi pekerja shift malam. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Paparan cahaya terang pada malam hari bisa menekan produksi melatonin dalam tubuh

Sering Terpapar Cahaya Terang saat Malam, Risiko Kanker Naik?ilustrasi menggunakan ponsel sebelum tidur (pexels.com/SHVETS production)

Berbagai studi telah menunjukkan bahwa paparan cahaya terang saat malam (terutama cahaya biru atau blue light) dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara, prostat, dan kolorektal (usus besar).

Cahaya tersebut bisa menekan produksi melatonin (hormon yang mengatur tidur dan memiliki sifat antikanker) dalam tubuh.

Sekitar sepertiga dari seluruh cahaya tampak adalah cahaya biru. Dilansir UC Davis Health, sinar matahari adalah sumber cahaya biru alami, sedangkan sumber cahaya biru buatan antara lain lampu neon, TV LED, smartphone, monitor komputer, dan layar tablet.

2. Pekerja shift malam memiliki risiko lebih besar dibanding kelompok lain

Sering Terpapar Cahaya Terang saat Malam, Risiko Kanker Naik?ilustrasi kasir minimarket 24 jam (pexels.com/Andrea Piacquadio)

International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan kerja shift malam sebagai kemungkinan karsinogen (hal yang bisa meningkatkan risiko kanker). Aktivitas tersebut dinilai mengacaukan ritme sirkadian, yang mengganggu durasi dan kualitas tidur.

Studi menemukan bahwa perempuan yang kerja shift malam dalam jangka panjang (lebih dari 20 tahun) dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi (American Journal of Epidemiology, tahun 2017).

Selain pekerja shift malam, kalangan lain yang tak kalah berisiko adalah orang yang sering begadang sambil menggunakan ponsel. Ini karena mereka terpapar cahaya biru dalam jarak yang sangat dekat.

3. Risiko kanker bisa diminimalkan dengan beberapa cara

Sering Terpapar Cahaya Terang saat Malam, Risiko Kanker Naik?ilustrasi lampu pijar (pexels.com/Burak The Weekender)

Kebanyakan lampu yang digunakan saat ini memancarkan cahaya biru yang tinggi. Mengutip Shine Lighting, kadar cahaya biru pada lampu LED adalah 16,6 persen dan 18,4 persen pada lampu neon.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko kanker pada orang yang sering beraktivitas pada malam hari. Semisal menggunakan lampu pijar, membiasakan diri tidur di ruangan yang gelap gulita, atau memasang tirai anti tembus pandang pada jendela kamar.

Perlu diingat, kanker tidak serta-merta terbentuk hanya karena kamu sering beraktivitas pada malam hari. Faktor-faktor lain yang turut memengaruhi adalah kerentanan genetik individu, durasi paparan, dan menjalani gaya hidup tidak sehat.

Baca Juga: 6 Fakta seputar Kanker Stadium 4, Masih Bisa Disembuhkan?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya