Benarkah Cedera Kepala Meningkatkan Risiko Stroke?

Bahaya tersembunyi di balik trauma kepala berulang

Cedera kepala sering kali dianggap sebagai kejadian yang serius dan dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan.

Salah satu pertanyaan yang kerap muncul, apakah cedera kepala dapat meningkatkan risiko stroke?

Penelitian menunjukkan bahwa cedera kepala dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Mari kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini!

1. Hasil studi

Benarkah Cedera Kepala Meningkatkan Risiko Stroke?ilustrasi CT scan otak (freepik.com/freepik)

Studi yang dilaporkan dalam American Neurological Association (ANA) menemukan bahwa individu yang mengalami cedera kepala, termasuk cedera kepala ringan, memiliki peningkatan risiko sebesar 32 persen untuk mengalami stroke iskemik, jenis stroke yang paling umum.

Studi tersebut melibatkan analisis data dari Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC), yang melibatkan 12.813 orang dewasa dari berbagai komunitas di Amerika Serikat (AS), dengan melacak partisipan selama 30 tahun.

Hasilnya, ditemukan bahwa dari 2.158 orang yang mengalami cedera kepala, sebanyak 147 orang mengalami stroke iskemik.

Hasil studi menunjukkan bahwa risiko stroke setelah cedera kepala tampak serupa baik pada laki-laki maupun perempuan, serta pada kelompok ras yang berbeda.

Namun, temuan paling mencolok adalah bahwa mereka yang mengalami dua atau lebih cedera kepala memiliki peningkatan risiko stroke iskemik sebesar 94 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami cedera kepala. 

Baca Juga: 7 Komplikasi Cedera Kepala yang Perlu Diwaspadai

2. Bagaimana cedera kepala bisa menyebabkan stroke?

Benarkah Cedera Kepala Meningkatkan Risiko Stroke?ilustrasi seseorang mengalami stroke (freepik.com/Lifestylememory)

Stroke adalah suatu kondisi ketika aliran darah ke otak terhambat atau terputus.

Ada dua jenis utama stroke, yaitu stroke iskemik (yang disebabkan oleh gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke otak) dan stroke hemoragik (terjadi ketika pembuluh darah otak pecah, menyebabkan darah keluar dan menekan jaringan otak).

Cedera kepala dapat menyebabkan kerusakan pada struktur otak dan memicu reaksi inflamasi.

Selain itu, perubahan aliran darah dan peningkatan tekanan intrakranial setelah cedera kepala juga dapat berperan dalam merangsang faktor-faktor risiko stroke.

Cedera kepala dapat menjadi pemicu stroke melalui dua mekanisme utama.

Pertama, perdarahan intrakranial terjadi ketika cedera kepala merusak pembuluh darah otak, menyebabkan perdarahan di dalam rongga tengkorak. Hal ini dapat mengakibatkan stroke iskemik jika gumpalan darah yang terbentuk menghalangi aliran darah ke otak, atau stroke hemoragik jika perdarahan tersebut cukup besar untuk menekan jaringan otak.

Kedua, diffuse axonal injury (DAI) dapat menyebabkan kerusakan pada serabut saraf di otak, meningkatkan risiko gangguan aliran darah ke otak dan potensi terjadinya stroke iskemik.

Selain itu, perubahan perilaku setelah cedera kepala, seperti penurunan aktivitas fisik, juga diidentifikasi sebagai faktor yang dapat meningkatkan risiko stroke. 

3. Pencegahan dan penanganan

Benarkah Cedera Kepala Meningkatkan Risiko Stroke?ilustrasi pemeriksaan kepala (freepik.com/DC Studio)

Langkah-langkah pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi risiko stroke setelah cedera kepala.

Pencegahan dan manajemen risiko faktor lain tetap menjadi kunci dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah stroke.

Pencegahan melibatkan pemantauan dan manajemen kondisi kesehatan yang mungkin meningkatkan risiko stroke, seperti tekanan darah tinggi.

Penting juga untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat setelah mengalami cedera kepala. Pemeriksaan menyeluruh dapat membantu mengidentifikasi kerusakan potensial pada otak atau pembuluh darah, sehingga tindakan dapat diambil untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Cedera kepala dapat meningkatkan risiko stroke, terutama jika melibatkan kerusakan otak yang signifikan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa tidak semua cedera kepala berujung pada risiko stroke, dan faktor-faktor lain juga berkontribusi pada kompleksitas hubungan ini.

Pencegahan cedera kepala dan pemantauan kesehatan secara keseluruhan tetap menjadi langkah-langkah krusial untuk meminimalkan risiko stroke dan memastikan kesejahteraan otak yang optimal.

Baca Juga: 4 Jenis Stroke yang Perlu Diketahui, Catat!

Nida Photo Verified Writer Nida

Capturing life's whispers, one sentence at a time.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya