Abrasi Kornea, Kondisi saat Kornea Tergores

Apa bahayanya buat kesehatan mata kita?

Intinya Sih...

  • Abrasi kornea adalah luka atau goresan pada kornea yang dapat disebabkan oleh trauma mekanis atau cacat atau cedera struktural.
  • Gejala abrasi kornea termasuk rasa tersangkut di mata, mata merah, dan sensitif terhadap cahaya.
  • Perawatan abrasi kornea meliputi pemakaian patch, obat tetes mata, dan lensa kontak khusus untuk mempercepat penyembuhan.

Abrasi kornea (corneal abrasion) adalah luka atau goresan pada kornea (selaput mata yang tembus cahaya yang terdapat di bagian depan mata). 

Kornea memiliki banyak ujung saraf tepat di bawah permukaannya, sehingga setiap gangguan di permukaan sering kali sangat menyakitkan. Abrasi kornea sering disebabkan oleh sesuatu yang mengenai atau menusuk mata.

Abrasi kornea juga bisa terjadi akibat memakai lensa kontak lebih lama dari waktu yang disarankan, atau mengucek mata secara berlebihan. Paparan mata yang tidak terlindungi sinar ultraviolet dari lampu matahari atau las busur juga dapat menyebabkan perubahan pada permukaan kornea menyerupai abrasi kornea.

Apakah abrasi kornea merupakan kondisi yang berbahaya? Cek penjelasannya berikut ini.

1. Apa itu abrasi kornea?

Abrasi kornea adalah kerusakan atau hilangnya epitel kornea atau lapisan atas kornea. Ini juga disebut kornea tergores atau mata tergores.

Menurut publikasi StatPearls, para ahli mengklasifikasikan abrasi kornea dalam dua cara, yaitu:

  • Traumatis: Jenis ini biasanya merupakan hasil dari trauma mekanis dari objek eksternal. Contohnya termasuk kuku atau lensa kontak.
  • Spontan: Jenis ini sering disebabkan oleh cacat atau cedera struktural pada masa lalu.

2. Penyebab dan faktor risiko

Abrasi Kornea, Kondisi saat Kornea TergoresAbrasi kornea yang terlihat dalam pemeriksaan setelah diberi pewarna fluorescein. (flickr.com/Community Eye Health/Photo: Karin Lecuona/Dept. of Ophthalmology University of Cape Town)

Dari mainan terbang hingga selembar kertas, ada banyak penyebab abrasi kornea. Ini bisa terjadi pada usia berapa pun dan dalam banyak kasus bisa terjadi dari berolahraga hingga mengerjakan hobi atau pekerjaan pekarangan saat kamu menangani benda tajam. Banyak kasus yang merupakan akibat perbuatan sendiri, menurut American Optometric Association.

Menggores kornea dengan kuku, sikat maskara, ranting, dan benda lainnya dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan terluar kornea yang disebut epitel.

Ada lima lapisan kornea, dengan lapisan terluar yang paling rentan terhadap kerusakan. Lapisan kornea yang lebih dalam dapat terpengaruh jika dampaknya cukup kuat untuk menembus lebih dalam. 

Lensa kontak juga dapat menyebabkan abrasi kornea jika lensa memiliki tepi yang kasar atau robek. Jika ada benda asing yang tersangkut di antara kornea dan lensa kontak, benda tersebut dapat mengikis kornea. Benda asing juga bisa tersangkut di kelopak mata atas bagian dalam yang dapat melukai kornea pada setiap kedipan.

3. Gejala

Menurut American Academy of Ophthalmology, inilah gejala abrasi kornea:

  • Merasa seperti ada yang tersangkut di mata.
  • Mata merah, sakit, dan berair.
  • Penglihatan buram atau berkabut.
  • Ekstra sensitif terhadap cahaya.

Baca Juga: 7 Penyebab Mata Buram Sebelah, Apa yang Salah?

4. Diagnosis

Abrasi Kornea, Kondisi saat Kornea Tergoresilustrasi pemeriksaan mata dengan slit lamp oleh dokter spesialis mata (flickr.com/IAPB/VISION 2020/Dr. Bikram Bahadur Thapa)

Dilansir Yale Medicine, abrasi kornea biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang, tetapi dokter mata dapat dengan jelas melihat abrasi dengan biomikroskop slit lamp, alat yang biasa digunakan selama pemeriksaan mata rutin.

Mikroskop slit lamp menggabungkan sumber cahaya berkekuatan tinggi dengan mikroskop, sehingga memungkinkan dokter mata untuk memeriksa mata secara dekat.

Abrasi kornea juga didiagnosis menggunakan pewarna dan cahaya khusus, terutama di unit gawat darurat atau fasilitas perawatan kesehatan tanpa akses ke biomikroskop slit lamp.

Setelah tetes pewarna fluorescein dimasukkan ke dalam mata, dokter menyinari mata dengan sinar biru. Setiap lecet pada mata akan tampak berwarna hijau.

5. Pengobatan

Dokter mata akan merawat mata berdasarkan apa yang mereka temukan dalam pemeriksaan dan pengujian. Beberapa opsi perawatannya antara lain:

  • Kamu mungkin perlu memakai patch di atas mata yang terluka untuk mencegah kamu berkedip dan memperburuk abrasi kornea.
  • Menggunakan obat tetes mata atau salep pelembap. Ini akan menambah lapisan yang menenangkan di atas kornea.
  • Dokter mata mungkin meresepkan obat tetes mata atau salep antibiotik untuk mencegah infeksi mata.
  • Kamu mungkin diberikan obat tetes mata khusus untuk melebarkan pupil. Ini dapat membantu menghilangkan rasa sakit.
  • Kamu mungkin diberikan lensa kontak khusus untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.

Jika abrasi kornea kecil, kamu mungkin akan sembuh dalam 1–2 hari. Abrasi kornea yang lebih besar mungkin butuh waktu sekitar satu minggu untuk sembuh.

Apakah abrasi kornea bisa sembuh sepenuhnya?

Menambahkan dari Cleveland Clinic, abrasi kornea biasanya sembuh tanpa menimbulkan masalah lain. Bahkan setelah luka aslinya sembuh, permukaan kornea terkadang tidak semulus sebelumnya. Beberapa orang yang pernah mengalami abrasi kornea memperhatikan bahwa mata terasa teriritasi lagi beberapa saat setelah abrasi sembuh.

Itu mungkin merupakan tanda adanya masalah pada epitel kornea, lapisan tipis sel di permukaan kornea. Sel-sel ini penting untuk penyembuhan abrasi kornea. Setiap tempat di mana sel tidak tumbuh kembali untuk melindungi permukaan kornea menyebabkan iritasi.

Ketika sel terus tumbuh kembali dan kemudian terlepas lagi, itu disebut erosi kornea berulang. Masalah ini dapat berkembang berhari-hari atau bahkan bertahun-tahun setelah cedera awal.

Erosi kornea berulang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Dokter mungkin merekomendasikan penggunaan obat tetes mata untuk melumasi mata.

Mungkin kamu perlu untuk berhenti memakai lensa kontak sama sekali. Dalam beberapa kasus, operasi mungkin disarankan untuk membuat permukaan kornea halus kembali.

6. Pencegahan

Abrasi Kornea, Kondisi saat Kornea Tergoresilustrasi penggunaan kacamata pelindung atau safety goggles (pexels.com/Thang Cao)

Tips ini dapat membantu melindungi kornea terhadap cedera dan abrasi:

  • Pakai pelindung mata saat melakukan aktivitas seperti berkebun atau proyek DIY (do it yourself).
  • Gunakan kacamata pelindung saat bekerja dengan kayu atau baja untuk melindungi dari partikel berkecepatan tinggi.
  • Gunakan kacamata pelindung olahraga saat melakukan olahraga yang melibatkan objek dengan kecepatan cepat, seperti badminton.
  • Jaga kuku tetap pendek.
  • Berhati-sati saat mengaplikasikan riasan mata menggunakan sikat benda tajam lainnya, misalnya maskara atau eye liner.
  • Perhatikan baik-baik saat menggunakan alat seperti sikat rambut atau pengeriting rambut.
  • Gunakan lensa kontak sesuai rekomendasi dokter dan hindari tidur tanpa melepasnya terlebih dulu.

Abrasi kornea adalah cedera mata umum yang menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri mata ringan hingga parah.

Sering kali, luka atau goresan bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mencegah infeksi, karena infeksi dapat menyebabkan komplikasi seperti ulkus kornea.

Cegah cedera mata dengan melindungi mata dari trauma mendadak. Ini termasuk menggunakan kacamata pelindung saat berkebun atau melakukan proyek DIY, memotong kuku, dan ekstra hati-hati saat merias mata.

Baca Juga: Studi: Pakai Soft Lens Tingkatkan Risiko Infeksi Mata Akut

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya