Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Buta?

Alkohol bisa menyebabkan kerusakan mata permanen

Intinya Sih...

  • Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan mata permanen, termasuk pergerakan mata cepat, penglihatan ganda, dan potensi kebutaan.
  • Alkohol dapat menyebabkan masalah penglihatan jangka pendek dan jangka panjang.
  • Jenis alkohol yang berpotensi menyebabkan kebutaan adalah metanol.

Bukan rahasia lagi bahwa konsumsi alkohol berlebihan dapat menimbulkan sejumlah risiko kesehatan, termasuk kerusakan hati, anemia, penyakit kardiovaskular, dan depresi.

Tidak banyak yang mengira bahwa terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan kerusakan penglihatan permanen.

Beberapa efek sementara terjadi saat kamu minum alkohol, dan efek lainnya memerlukan waktu untuk berkembang dan bisa bersifat permanen.

Konsumsi alkohol berlebihan dapat berdampak buruk pada mata, menyebabkan pergerakan mata cepat, penglihatan ganda, dan potensi kebutaan.

Pengaruh alkohol terhadap mata

Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang tidak menyebabkan masalah penglihatan jangka panjang atau kehilangan penglihatan, tetapi bisa menyebabkan kondisi jangka pendek yang akan hilang dengan cepat. Ini termasuk penglihatan kabur dan sakit kepala.

Batasan minum dari National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism adalah dua gelas atau kurang per hari untuk laki-laki dan satu gelas atau kurang per hari untuk perempuan.

Minum berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek pada mata dan menyebabkan gejala jangka panjang. Minum alkohol berlebihan bisa menyebabkan kerugian ini:

  • Mempercepat degenerasi makula terkait usia.
  • Meningkatkan kejadian retinopati diabetik, meskipun buktinya belum konklusif.
  • Berhubungan dengan oklusi vena retina sentral.
  • Meningkatkan risiko korioretinopati serosa sentral.
  • Menyebabkan neuropati optik nutrisi.
  • Berkaitan dengan glaukoma, meskipun buktinya belum konklusif.
  • Meningkatkan risiko katarak terkait usia.

Korelasi ini dapat menyebabkan beberapa kemungkinan komplikasi atau efek pada mata.

Baca Juga: Pengaruh Alkohol terhadap Hubungan Seks, Awas Susah Ereksi

Efek alkohol jangka pendek bagi penglihatan

Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Buta?ilustrasi kebutaan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dijelaskan dalam NHS Business Services Authority, berikut ini efek jangka pendek alkohol bagi kesehatan:

  • Kekeringan: Penelitian menunjukkan bahwa alkohol dalam jumlah sedikit pun dapat meningkatkan dan memperparah mata kering.
  • Mata berkedut: Asupan alkohol berlebihan dapat menyebabkan mata berkedut atau myokymia.
  • Reaksi pupil yang lambat: Minum alkohol dapat menyebabkan iris mata membesar lebih lambat dari biasanya.
  • Kontras yang rusak: Alkohol dapat mengganggu kemampuan kamu untuk membedakan berbagai objek berdasarkan terang atau gelapnya objek tersebut. Kamu mungkin kesulitan membedakan berbagai corak warna serupa.
  • Migrain: Mungkin disertai kepekaan terhadap cahaya dan masalah penglihatan terkait lainnya, migrain dapat disebabkan oleh terlalu banyak minum alkohol.
  • Gerakan mata cepat: Alkohol dapat membantu orang tertidur lebih cepat, tetapi alkohol meningkatkan tidur non REM dan menurunkan tidur REM.

Efek alkohol jangka panjang bagi penglihatan

Efek jangka panjang alkohol bagi kesehatan mata tidak boleh diremehkan. Ini dapat meliputi:

  • Neuropati optik: Nuropati optik dapat menyebabkan hilangnya penglihatan, yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Selain itu, kelainan tersebut dapat menurunkan penglihatan tepi dan menyebabkan kesulitan melihat warna.
  • Defisiensi vitamin: Minum alkohol dalam jumlah banyak dapat memengaruhi asupan vitamin yang dibutuhkan hati untuk menjaga kesehatan penglihatan.
  • Paparan alkohol sebelum melahirkan: Mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan meningkatkan risiko gangguan permanen pada penglihatan bayi jika kamu sedang hamil.
  • Pembentukan katarak: Berbagai penelitian menunjukkan peningkatan pembentukan katarak pada mereka yang memiliki tingkat konsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang minum sedikit atau tidak minum alkohol sama sekali.
  • Degenerasi makula terkait usia (AMD): Minum alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada retina, yang berpotensi menyebabkan AMD.

Alkohol memengaruhi setiap orang secara berbeda, jadi ada baiknya untuk selalu berhati-hati.

Beberapa orang percaya bahwa minum alkohol dapat mengurangi beberapa antioksidan, terutama yang melindungi terhadap penyakit mata, sehingga berpotensi menempatkan kamu pada risiko lebih tinggi terkena penyakit mata.

Kecanduan alkohol meningkatkan risiko kebutaan

Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Buta?ilustrasi kecanduan alkohol (pexels.com/cottonbro studio)

Jenis alkohol yang berpotensi menyebabkan kebutaan adalah metanol. Zat ini bisa langsung merusak sistem saraf, termasuk saraf mata. Awalnya menyebabkan peradangan, diikuti kematian jaringan sistem saraf, yang dapat menyebabkan kebutaan dan berujung pada kematian, dilansir Hermina Hospitals.

Kadar alkohol pada minuman beralkohol bervariasi. Jenis minuman beralkohol yang diminum kebanyakan merupakan jenis senyawa etanol dengan rumus molekul C2H5OH.

Alkohol jenis ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat. Jadi, jika diminum dapat menyebabkan kehilangan kesadaran, dan pada kondisi yang parah bisa menyebabkan kematian.

Dalam pembuatan alkohol oplosan (self-mixed), sering kali dicampur dengan metanol (CH3OH) atau benzena (C6H6). Zat-zat tersebut juga dapat menyebabkan keracunan dan menyebabkan kerusakan saraf permanen (kebutaan atau kematian).

Bahan campuran telah menyatu dengan alkohol dan tidak dapat dipisahkan atau terurai.

Metanol merupakan jenis zat kimia yang dapat menyebabkan kebutaan dan kelumpuhan jika masuk ke dalam tubuh.

Dalam kasus ringan, benzena menyebabkan kekurangan eritrosit (jumlah sel darah merah dalam tubuh di bawah kisaran normal) dan leukosit (jumlah sel darah putih dalam tubuh di bawah rentang normal).

Sementara pada kasus yang parah, benzena akan menyebabkan mual bahkan kematian akibat gagal jantung dan sistem pernapasan.

Untuk kasus penglihatan kabur yang tiba-tiba, dokter spesialis mata akan memberikan terapi maksimal berupa suntikan obat dengan dosis tinggi. Ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan saraf optik akibat keracunan metanol atau alkohol.

Respons individu bervariasi dari terapi yang diberikan. Jika terapi tidak terlambat, kadang ketajaman penglihatan bisa membaik. Namun, apabila sudah terjadi kerusakan jaringan total, akan sulit kembali normal sehingga bisa terjadi kebutaan.

Walaupun kematian tidak bisa diprediksi, tetapi mengonsumsi alkohol yang sudah dicampur metanol sangat berbahaya.

Konsumsi alkohol 70 persen yang telah dicampur metanol dapat menyebabkan kebutaan dan kelumpuhan. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung dan kematian, dan kasus ini cukup umum terjadi dalam masyarakat.

Juga, banyak jenis kanker yang disebabkan oleh konsumsi alkohol. Contohnya kanker di mulut, kerongkogan, tenggorokan, laring, dan hati.

Di dalam tubuh, alkohol akan mengaktifkan beberapa jenis enzim yang memicu berkembangnya sel kanker. Alkohol juga merusak DNA tubuh sehingga beberapa bagian sel akan tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali.

Mengingat bahaya yang bisa ditimbulkan dari konsumsi alkohol, mulai dari kebutaan hingga kematian, sebaiknya jauhi alkohol.

Jika kamu minum alkohol, batasilah konsumsinya. Jika bukan, sebaiknya jangan memulai untuk minum alkohol mengingat tidak ada batas aman.

Alkohol dapat menyebabkan masalah penglihatan jangka pendek dan jangka panjang.

Kemungkinan masalah jangka pendek terkait keracunan termasuk penglihatan kabur, perubahan persepsi warna, dan sensitivitas cahaya.

Potensi masalah jangka panjang berkaitan dengan perubahan pada struktur mata atau komunikasi antara mata dan otak. Efek ini mungkin lebih permanen dan dapat mencakup berkurangnya penglihatan, migrain, kepekaan terhadap cahaya, dan bahkan kebutaan.

Perawatan akan sangat bervariasi berdasarkan gejala atau kondisi kesehatan yang berkembang akibat penggunaan alkohol.

Baca Juga: Studi: Minum Alkohol saat Hamil bisa Mengubah Struktur Otak Janin

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya