Apakah Gigi Berlubang Bisa Sampai Menyebabkan Kematian?

Bisa saja kalau infeksi menyebar ke area lain di tubuh

Intinya Sih...

  • Infeksi gigi akibat gigi berlubang yang dibiarkan bisa menyebabkan kematian akibat komplikasi serius.
  • Infeksi gigi dapat menyebar ke area lain di tubuh, berpotensi fatal.
  • Penting untuk cepat-cepat mencari perawatan kalau kamu curiga gigi mengalami infeksi.

Kerusakan gigi adalah salah satu masalah kesehatan umum dan gigi berlubang akibat kerusakan gigi sering terjadi.

Walaupun penambalan gigi efektif untuk memperbaikinya, tetapi tidak semua orang menjalani prosedur ini karena satu dan lain hal. Padahal, membiarkannya tidak diobati dapat menempatkan seseorang pada risiko infeksi parah.

Mulut adalah salah satu pintu gerbang utama ke seluruh tubuh. Ketika trauma atau pembusukan memungkinkan bakteri berbahaya menyerang gigi, kemungkinan besar akan terjadi sakit gigi yang serius. Akan tetapi, ini hanyalah permulaan.

Jika tidak ditangani terlalu lama, bakteri akan terus menyebar dan menyebabkan masalah yang luas di seluruh tubuh, termasuk sistem yang paling vital.

Jadi, apakah gigi berlubang bisa sampai menyebabkan kematian?

Cara infeksi gigi bisa sampai menyebabkan kematian

Infeksi gigi terjadi ketika bakteri memasuki bagian dalam gigi, yang berisi jaringan lunak yang disebut pulpa. Ketika infeksi berkembang, kantong nanah menumpuk di sekitar gigi yang terkena. Ini dikenal sebagai abses gigi.

Mengutip dari publikasi StatPearls, di London, Inggris, pada tahun 1600-an, infeksi gigi terdaftar sebagai penyebab kematian utama ke-5 atau ke-6. Bahkan hingga tahun 1908, infeksi gigi masih berakhir dengan kematian antara 10 hingga 40 persen.

Karena kemajuan dalam bidang kedokteran dan kebersihan gigi, kematian akibat infeksi gigi sekarang sangat jarang terjadi. Namun, tetap penting untuk cepat-cepat mencari perawatan kalau kamu curiga gigi mengalami infeksi.

Jika tidak diobati, infeksi gigi dapat menyebar ke area lain di tubuh, menyebabkan komplikasi serius yang berpotensi mengancam nyawa.

Risiko komplikasi ini antara lain:

  • Sepsis: Reaksi parah tubuh sebagai respons terhadap infeksi.
  • Angina Ludwig: Infeksi bakteri serius yang menyerang dasar mulut, di bawah lidah.
  • Necrotizing fasciitis: Infeksi parah yang menyebabkan kematian jaringan lunak di tubuh.
  • Mediastinitis: Peradangan pada mediastinum, yang merupakan ruang yang terletak di antara paru-paru.
  • Endokarditis: Peradangan pada lapisan dalam jantung yang disebut endokardium.
  • Trombosis sinus kavernosus: Bekuan darah berbahaya pada sinus, tepat di bawah otak dan di belakang mata.
  • Osteomielitis: Infeksi jaringan tulang.
  • Abses otak: Nanah yang dapat terbentuk dalam otak.

Baca Juga: Tanda Infeksi Gigi Telah Menyebar ke Bagian Tubuh Lain

Seberapa cepat infeksi gigi bisa menyebabkan kematian?

Apakah Gigi Berlubang Bisa Sampai Menyebabkan Kematian?ilustrasi abses gigi (nyp.org/Healthwise)

Lamanya waktu yang dibutuhkan infeksi gigi hingga bisa berakibat fatal bisa berbeda-beda. Berikut ini rinciannya, dirangkum dari laman Healthline.

  • Pembentukan abses

Abses akibat kerusakan gigi butuh waktu beberapa bulan untuk berkembang. Ini karena proses pembusukan butuh waktu cukup lama untuk mencapai dan merusak pulpa di bagian tengah gigi.

Sementara itu, cedera atau trauma pada gigi memungkinkan bakteri masuk ke dalam gigi lebih cepat. Hal ini bisa terjadi karena cedera seperti gigi retak atau patah.

  • Setelah abses terbentuk, ini yang akan terjadi

Kalau abses sudah terbentuk, kamu biasanya akan mengalami bengkak dan nyeri berdenyut di sekitar gigi yang rusak, walaupun gejala tersebut bisa saja terjadi sebelum abses berkembang pada gigi yang berlubang.

Lalu, bagaimana cara membedakannya?

Studi kasus penyakit serius atau kematian akibat infeksi gigi sering kali menggambarkan sakit gigi terus-menerus yang berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, sebelum akhirnya mencari perawatan medis darurat (British Dental Journal, 2001).

Dalam banyak studi kasus, sakit gigi diobati dengan antibiotik selama jangka waktu ini. Namun, antibiotik saja biasanya tidak efektif untuk mengobati abses gigi. Kerusakan gigi juga perlu diobati, baik dengan pencabutan atau perawatan saluran akar jika gigi masih bisa diselamatkan.

Kalau abses gigi tidak diobati selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, abses bisa menyebar ke area lain seperti rahang, leher, dan otak. Hal ini dapat menyebabkan gejala serius seperti kesulitan menelan, kesulitan bernapas, dan ketidakmampuan membuka mulut. Pada titik ini, jika perawatan tidak diberikan, kematian dapat terjadi, terkadang dalam hitungan hari.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko komplikasi dari infeksi gigi

Dilansir Royalty Dental Associates, beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi infeksi gigi. Kamu mungkin berisiko mengalami komplikasi jika:

  • Memiliki diabetes.
  • Mengalami kekurangan gizi.
  • Mengalami immunocompromised (gangguan sistem kekebalan tubuh).
  • Usia lanjut.

Opsi pengobatan infeksi gigi

Apakah Gigi Berlubang Bisa Sampai Menyebabkan Kematian?ilustrasi tanda infeksi gigi telah menyebar ke bagian tubuh lain (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kabar baiknya, ada beberapa metode untuk mengobati infeksi gigi dan mencegah infeksi meluas.

  • Prosedur saluran akar gigi

Meskipun penambalan gigi lebih disukai untuk membantu memperbaiki gigi berlubang atau kerusakan kecil pada gigi, tetapi ini biasanya tidak bisa lagi dilakukan setelah infeksi terjadi. Pada titik ini, dua pilihan utama adalah perawatan saluran akar atau pencabutan gigi, dilansir Flossy.

Prosedur saluran akar melibatkan pengangkatan pulpa yang terinfeksi dari akar gigi. Kemudian, tambalan gigi digunakan untuk mengembalikan keutuhan gigi. Prosedur ini lebih disukai daripada pencabutan karena dapat mempertahankan gigi yang ada.

  • Pencabutan gigi

Apabila infeksi terlalu sulit untuk diperbaiki, dokter gigi mungkin perlu mencabut gigi yang terdampak. Setelahnya, kamu bisa mendiskusikan opsi implan gigi, gigi palsu, dental bridge, atau veneer dengan dokter gigi untuk membantu mengembalikan tampilan mulut.

  • Antibiotik

Antibiotik adalah obat yang dapat membunuh bakteri yang kadang digunakan untuk mengobati infeksi gigi.

Tergantung pada tingkat keparahan infeksi, kamu mungkin menerima antibiotik oral atau antibiotik intravena. Gigi juga memerlukan perawatan saluran akar atau pencabutan bersama dengan antibiotik.

Jika infeksi gigi memburuk hingga terjadi syok septik, ini dapat diobati selama kamu mencari perawatan.

Antibiotik akan diberikan segera selain pemberian cairan intravena. Jika perlu, vasopresor dapat menyempitkan pembuluh darah untuk meningkatkan tekanan darah jika tetap rendah, bahkan setelah mendapat pengobatan.

Mengalami infeksi gigi, kapan harus mencari pertolongan medis?

Infeksi gigi tidak akan hilang dengan sendirinya. Diperlukan pengobatan tepat waktu agar infeksi tidak menyebar. Segera temui dokter gigi jika mengalami:

  • Nyeri berdenyut di area gigi yang terkena.
  • Gusi merah dan bengkak.
  • Rasa tidak enak terus-menerus di mulut.
  • Bau mulut.
  • Perubahan warna pada gigi yang terdampak.
  • Sensitivitas gigi, baik karena tekanan maupun paparan panas dan dingin.

Beberapa gejala dapat menandakan bahwa infeksi gigi sudah pada tahap serius. Bergegas ke pusat perawatan darurat jika kamu mengalami gejala tambahan seperti:

  • Demam.
  • Perasaan tidak enak badan secara umum (malaise).
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Sakit kepala.
  • Mual atau muntah.
  • Bengkak di sekitar wajah, leher, atau mata.
  • Tidak mampu membuka mulut atau rahang (trismus).
  • Kesulitan berbicara, mengunyah, atau menelan.
  • Sulit bernapas.
  • Detak jantung cepat

Kalau merasa ada sesuatu yang tidak beres, jangan berpikir dua kali untuk mencari perawatan medis. Walaupun gejala yang kamu alami bukan disebabkan oleh infeksi gigi, tetapi mungkin saja itu disebabkan oleh kondisi kesehatan lain yang perlu penanganan segera.

Infeksi gigi akibat gigi berlubang yang dibiarkan bisa menyebabkan kematian akibat komplikasi serius.

Membiarkan infeksi tanpa pengobatan bisa membuat infeksi menyebar ke area lain di tubuh dalam waktu beberapa minggu atau bulan, dan ini bisa berpotensi fatal.

Kamu tidak mau itu sampai terjadi, kan?

Karena kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan tubuh, menjaganya sangat penting.

Sikat gigilah setidaknya dua kali sehari setiap hari, bersihkan sela gigi dengan benang gigi sekali sehari, dan jangan lewatkan kunjungan ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

Dengan rutin cek gigi, dokter gigi bisa segera mengatasi masalah gigi dan mulut yang ada sebelum makin parah.

Baca Juga: Banyak Dialami Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Abses Gigi

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya