Bisakah Mengobati Detak Jantung Tak Beraturan dengan Terapi Es?

Prosedur ini menggunakan energi dingin

Buat yang rutin olahraga, merasakan peningkatan detak jantung saat berolahraga adalah hal normal. Ini karena jantung merespons tubuh untuk mendapatkan asupan oksigen lebih saat melakukan aktivitas berat.

Namun, apa yang terjadi ketika jantung berdetak kencang tidak beraturan secara tiba-tiba tanpa alasan tertentu? Kondisi ini dikenal sebagai atrial fibrilasi jantung atau fibrilasi atrium.

Atrial fibrilasi jantung merupakan salah satu gangguan aritmia atau irama jantung yang menyebabkan jantung berdetak secara tidak beraturan.

Normalnya, jantung berdetak secara beraturan sebanyak 60 kali per menit (beats per minute) dan mencapai 100 kali saat sedang beraktivitas fisik. Akan tetapi, pada gangguan atrial fibrilasi, itu dapat berubah menjadi tidak beraturan tanpa penyebab yang jelas, bahkan bisa lebih dari 100 kali.

Walaupun terdengar sepele, tetapi atrial fibrilasi jantung merupakan salah satu kondisi yang dapat mengancam nyawa karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius.

Baca Juga: Kateterisasi Jantung: Kegunaan, Prosedur, Risiko, Pemulihan

Penyebab atrial fibrilasi

Bisakah Mengobati Detak Jantung Tak Beraturan dengan Terapi Es?ilustrasi jantung sehat (freepik.com/freepik)

Jantung memiliki empat ruang atau bilik dalam memompa darah ke seluruh tubuh—terdiri dari dua bilik atas yang disebut atrium dan dua bilik bawah yang disebut ventrikel.

Setiap bilik ini memiliki fungsi masing-masing dalam memompa dan menyimpan darah kotor dan darah bersih ke tubuh kita.

Pada bilik jantung bagian atas, ada sekelompok sel yang bertanggung jawab dalam menyebabkan dan memastikan jantung berdetak secara normal.

Namun pada atrial fibrilasi, jantung berdetak  secara tidak beraturan tanpa penyebab yang jelas bahkan bisa sangat cepat.

"Kondisi ini terjadi karena adanya masalah atau kelainan pada bilik jantung bagian atas tersebut, yang membuatnya berdetak secara tidak beraturan dan tidak sinkron dengan ruang jantung bagian bawah," kata dr. Ignatius Yansen Ng, SpJP(K), FIHA, FAsCC, konsultan intervensi dan aritmia jantung Eka Hospital BSD.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan atrial fibrilasi jantung antara lain:

  • Usia (faktor risiko utama).
  • Riwayat penyakit jantung seperti serangan jantung atau gagal jantung.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Memiliki gangguan pernapasan, seperti pneumonia, yang menghalangi suplai oksigen ke jantung.
  • Gangguan tidur seperti sleep apnea yang menghalangi asupan oksigen selama tidur.
  • Gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan konsumsi minuman alkohol.

Bagi banyak orang, atrial fibrilasi mungkin tidak akan menunjukan gejala. Akan tetapi, atrial fibrilasi jantung dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan berdebar-debar, dan bisa menghasilkan rasa sesak napas atau bahkan pusing.

Jika dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan, atrial fibrilasi dapat menyebabkan gagal jantung dan meningkatkan risiko serangan stroke.

Penanganan atrial fibrilasi

Bisakah Mengobati Detak Jantung Tak Beraturan dengan Terapi Es?ilustrasi operasi (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Atrial fibrilasi memiliki risiko yang berbahaya untuk kesehatan, sehingga penanganan sebaiknya dilakukan secepatnya setelah diagnosis ditegakkan.

"Penanganan atrial fibrilasi akan lebih baik dan efektif jika dilakukan pada tahap dini sebelum terjadi komplikasi pada jantung dan otak," kata dr. Ignatius.

Diagnosis atrial fibrilasi bisa dilakukan dengan beberapa tes, seperti elektrokardiogram (EKG) untuk melihat aktivitas jantung.

Karena atrial fibrilasi adalah gangguan yang dapat menyebabkan detak jantung menjadi lebih cepat, maka dokter perlu memperbaiki gangguan yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.

Pengobatan akan ditentukan berdasarkan dari tingkat keparahan aritmia. Jika tidak terlalu parah, maka dokter bisa merekomendasikan obat atau penanganan seperti kardioversi listrik, untuk mengembalikan denyut jantung kembali normal.

Namun, jika atrial fibrilasi sudah mengancam kesehatan, maka dokter akan merekomendasikan metode lain. Salah satunya yaitu cryoablation. Ini adalah metode ablasi jantung terbaru yang menggunakan energi dingin untuk memperbaiki gangguan listrik pada bagian jantung yang menyebabkan detak menjadi tidak beraturan.

Fungsi dan prosedur cryoablation untuk atrial fibrilasi

Bisakah Mengobati Detak Jantung Tak Beraturan dengan Terapi Es?ilustrasi detak jantung meningkat (unsplash.com/Jair Lázaro)

Cryoablation adalah metode minimal invasif untuk mengembalikan irama jantung normal dengan menonaktifkan bagian jantung yang membuat detak jantung tidak teratur.

"Prosedur tersebut bekerja dengan memasukan sebuah selang kecil disebut kateter dengan balon di ujungnya yang digunakan untuk menangani gangguan irama jantung, terutama atrial fibrilasi," kata dr. Ignatius

Apa bedanya dengan prosedur ablasi konvensional?

Cryoablation menggunakan energi dingin ketimbang energi panas, dan membekukan bagian jantung yang menyebabkan jantung berdetak secara lebih cepat tidak beraturan.

"Penggunaan energi dingin dipercaya lebih aman dan lebih efektif dalam menangani gangguan aritmia jantung seperti atrial fibrilasi."

Prosedur

Proses cryoablation yang minimal invasif memungkinkan dokter untuk menangani pasien tanpa harus melakukan pembedahan besar.

Dokter hanya perlu membuat sayatan kecil untuk memasukan selang kateter, yang biasanya akan dimasukan melalui selangkangan, dan akan dimasukkan perlahan hingga mencapai jantung.

Melalui sensor yang ada di ujung kateter, dokter dapat melihat langsung keadaan jantung pasien sehingga bisa menentukan dan mengevaluasi letak bagian jantung yang menyebabkan atrial fibrilasi.

Setalah sumber masalah ditemukan, maka balon yang ada di ujung kateter akan dipompa hingga mengembang, dan energi dingin akan dialirkan melalui kateter dan membekukan dan mengisolasi vena pulmonalis, yang merupakan bagian jantung yang menyebabkan detak jantung tak beraturan.

Setelahnya, dokter kan mengeluarkan kateter dan menutup luka dengan jahitan. Lalu, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan dan beristirahat, biasanya selama satu hari, untuk dipantau perkembangannya pasca tindakan. Apabila tidak ada masalah, pasien bisa pulang.

Penanganan pascaoperasi

Pasien mungkin akan diberikan obat-obatan dan dijadwalkan konsultasi lanjutan untuk melihat perkembangan dari hasil tindakan.

Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mencegah atrial fibrilasi kembali atau bertambah buruk di masa depan, seperti:

  • Mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
  • Rutin olahraga setidaknya 30 menit per hari.
  • Menjaga tekanan darah tetap stabil.
  • Memperbaiki pola tidur.
  • Berhenti merokok atau konsumsi minuman alkohol.

Cek kesehatan secara rutin juga dapat menurunkan risikonya dengan rutin memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol. Rekomendasinya adalah setiap dua tahun sekali untuk memastikan kesehatan tetap terjaga.

Baca Juga: Mengenal Peran Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya