Cara Mengobati Demam Berdarah pada Bayi, Ortu Harus Tahu!

Bayi lebih rentan terkena demam berdarah

Intinya Sih...

  • Bayi rentan terkena demam berdarah karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang.
  • Gejala demam berdarah pada bayi antara lain kelesuan, lekas marah, kurang nafsu makan, dan pendarahan yang tidak biasa.
  • Hingga saat ini, satu-satunya cara untuk mengobati demam berdarah adalah dengan perawatan suportif dan asupan cairan yang banyak baik secara oral maupun intravena.

Siapa pun bisa terkena demam berdarah (DBD) atau demam dengue, tak terkecuali bayi. Demam berdarah merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk terinfeksi dengan menggigit orang yang membawa virus penyebab penyakit tersebut.

Pada bayi, demam berdarah bisa berkembang sangat cepat sehingga sulit untuk mengidentifikasinya pada tahap awal. Akhirnya, orang tua atau pengasuh sulit untuk mengenali gejala umum demam berdarah seperti sakit badan, sakit kepala, dan ketidaknyamanan perut.

Wujud gejala demam berdarah pada bayi bisa berupa mencret, batuk, dan pilek. Orang tua atau pengasuh sering salah mengiranya sebagai penyakit pencernaan dan pernapasan, sehingga menambah tantangan dalam mengidentifikasi demam berdarah.

Kenapa bayi lebih rentan terkena demam berdarah?

Dibandingkan dengan orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar, sistem kekebalan tubuh bayi masih belum berkembang.

Jumlah antibodi yang terbatas membuat mereka rentan terhadap berbagai infeksi bakteri dan virus. Oleh karena itu, bayi lebih rentan terhadap demam berdarah, terutama ketika bepergian ke daerah dengan risiko demam berdarah yang tinggi.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Vaksin DBD, Lindungi Dirimu

Hal-hal penting tentang demam berdarah pada bayi yang harus diketahui

Cara Mengobati Demam Berdarah pada Bayi, Ortu Harus Tahu!ilustrasi nyamuk demam berdarah (freepik.com/jcomp)

Berikut beberapa fakta yang harus diketahui tentang demam berdarah:

  • Demam berdarah tidak menular dari orang ke orang. Virus dengue hanya bisa ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi.
  • Virus ini terakumulasi pada belalai nyamuk atau bagian mulut nyamuk yang menembus kulit saat menggigit seseorang yang terinfeksi demam berdarah. Ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit bayi, virus tersebut menular ke bayi tersebut, membuat bayi terkena demam berdarah.
  • Virus demam berdarah memiliki empat jenis, yaitu virus dengue 1, 2, 3, dan 4. Bayi bisa tertular salah satu dari empat jenis virus tersebut. 
  • Seseorang bisa terkena demam berdarah lebih dari satu kali seumur hidupnya.
  • Bayi yang terkena demam berdarah tetap rentan terhadap infeksi ulang jenis virus dengue lainnya, dan kasus yang tidak diobati meningkatkan risiko tertular penyakit tersebut hingga empat kali lipat seiring pertumbuhan mereka.

Gejala demam berdarah pada bayi

Bayi hanya bisa mengomunikasikan rasa sakitnya lewat tangisan. Gejala demam berdarah pada bayi sulit dikenali karena mirip dengan penyakit umum lainnya pada masa kanak-kanak.

Berikut ini tanda-tanda bayi mungkin terkena demam berdarah. Segera cari bantuan medis jika bayi mengalami demam ringan (kurang dari 36 derajat Celcius) disertai:

  • Kelesuan.
  • Lekas marah.
  • Kantuk.
  • Kurang nafsu makan.
  • Napas cepat.
  • Ada ruam pada tubuh bayi.
  • Muntah lebih dari tiga kali dalam 24 jam.
  • Pendarahan yang tidak biasa melalui gusi, hidung, atau memar.

Gejala-gejala di atas dapat meningkat dengan cepat pada bayi dan berubah dari buruk menjadi lebih buruk dalam beberapa jam. Oleh karena itu, sangat penting untuk mewaspadai gejala-gejala bayi dan segera mencari pertolongan medis sedini mungkin.

Pengobatan demam berdarah pada bayi

Cara Mengobati Demam Berdarah pada Bayi, Ortu Harus Tahu!ilustrasi memandikan bayi (pexels.com/Vicki Yde)

Dokter akan memeriksa suhu tubuh bayi dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa jika ada ruam pada tubuh. Jika bayi mengalami demam tinggi selama lebih dari 24 jam, dokter mungkin akan meminta tes darah komprehensif untuk memastikan demam berdarah dan mengetahui tingkat keparahan penyakitnya.

Tidak ada obat untuk demam berdarah. Hingga saat ini, satu-satunya cara untuk mengobati demam berdarah adalah dengan perawatan suportif dan asupan cairan yang banyak baik secara oral maupun intravena.

Jika bayi menunjukkan gejala demam berdarah, penting untuk diingat bahwa antibiotik tidak boleh digunakan untuk mengobati infeksi virus ini.

Yang harus dilakukan adalah:

  • Memberi parasetamol atau obat penurun panas lainnya yang diberikan oleh dokter, dan mandi spons dengan air dingin untuk menurunkan demam sebelum berujung pada kejang demam.
  • Tetap menyusui bayi untuk mengisi kembali tubuhnya dengan cairan yang cukup dan mencegah dehidrasi jika bayi mengalami diare dan muntah.
  • Pastikan bayi cukup beristirahat.
  • Memantau bayi dengan cermat selama masa kritis demam berdarah.

Untuk mengobati demam berdarah, sangat penting untuk terus menjaga asupan cairan dan memantau kadar hemoglobin bayi untuk mengidentifikasi risiko bayi mengalami syok.

Selain itu, waspadai tanda-tanda dehidrasi pada bayi:

  • Titik lunak di ubun-ubun bayi.
  • Mulut, lidah, atau bibir kering.
  • Mata cekung.
  • Sedikit atau tidak ada air mata saat bayi menangis.
  • Penurunan buang air kecil pada bayi atau jumlah popok bayi basah yang lebih sedikit dari biasanya.
Cara Mengobati Demam Berdarah pada Bayi, Ortu Harus Tahu!ilustrasi 3M Plus pencegahan demam berdarah (IDN Times/Mardya Shakti)

Baca Juga: 3 Ciri-ciri DBD Sudah Menuju Sembuh, Perhatikan Ini!

Referensi

REAN Foundation. Diakses pada Maret 2024. Dengue Alert: How to Spot Dengue Symptoms in Infants.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Maret 2024. Protect Your Infant from Dengue.
Vinmec International Hospital. Diakses pada Maret 2024. Can infants get dengue fever?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Maret 2024. Your Infant has Dengue.
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Maret 2024. Mengenal Gejala DBD pada Bayi.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya