Daftar Obat yang Aman untuk Ibu Hamil

Aman, tetapi tetap perlu pengawasan dokter

Intinya Sih...

  • Ada obat-obatan yang aman digunakan oleh ibu hamil. Meski begitu, ibu hamil tetap harus berkonsultasi dengan dokter, bidan, atau apoteker jika ingin mulai mengonsumsi obat, suplemen, atau herbal apa pun untuk memastikan keamanannya.
  • Ada beberapa obat yang aman buat ibu hamil untuk mengatasi nyeri ringan, gejala alergi, heartburn, serta sembelit.
  • Obat-obatan tertentu tidak aman selama kehamilan karena dapat menyebabkan kecacatan dan komplikasi bawaan yang parah.

Kehamilan merupakan kondisi khusus yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi obat karena tidak semua obat aman untuk ibu hamil.

Obat-obatan tertentu tidak aman selama kehamilan karena dapat menyebabkan kecacatan dan komplikasi bawaan yang parah. Namun, beberapa obat aman dikonsumsi saat hamil.

Kategori obat ibu hamil

  • Kategori A: Obat-obat yang tidak menunjukkan efek berbahaya dalam uji klinis pada ibu hamil trimester pertama.
  • Kategori B: Obat-obat yang tidak menunjukkan efek berbahaya dalam uji coba pada hewan namun belum ada uji klinis pada perempuan hamil.
  • Kategori C: Obat-obatan menunjukkan efek berbahaya dalam uji coba pada hewan namun belum ada uji klinis pada perempuan hamil.
  • Kategori C: Obat-obatan yang jelas menunjukkan efek berbahaya namun masih dapat digunakan oleh ibu hamil jika manfaat yang mungkin didapat lebih besar.
  • Kategori X: Obat-obatan yang jelas menunjukkan efek berbahaya dan mutlak manfaatnya tidak lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.

Berikut ini daftar obat yang aman digunakan oleh ibu hamil. Meski dinyatakan aman, tetapi ibu hamil harus tetap berkonsultasi dengan dokter, bidan, atau apoteker jika ingin mulai mengonsumsi obat, suplemen, atau herbal apa pun.

1. Obat alergi

Daftar Obat yang Aman untuk Ibu Hamililustrasi minum obat (pexels.com/Artem Podrez)

Obat alergi musiman ini dianggap aman selama kehamilan:

  • Chlorpheniramine.
  • Dexchlorpheniramine.
  • Hydroxyzine.

Bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menggunakan obat alergi ini:

  • Diphenhydramine.
  • Cetirizine.
  • Loratadine.

2. Pilek dan flu

Obat-obatan pilek dan flu ini dianggap aman selama hamil:

  • Permen pelega tenggorokan.
  • Tetes hidung saline.
  • Berkumur dengan air asin.
  • Asetaminofen.
  • Guaifenesin.
  • Balsam mentol.

Hindari jenis obat yang memiliki efek jangka panjang atau obat lepas lambat saat memilih obat pilek atau flu.

Baca Juga: 20 Obat yang Sebaiknya Dihindari saat Hamil

3. Sembelit

Daftar Obat yang Aman untuk Ibu Hamililustrasi obat (pixabay.com/HeungSoon)

Sembelit adalah masalah umum selama kehamilan karena perubahan hormonal memperlambat saluran pencernaan.

Sebagian besar dokter menyarankan untuk meningkatkan asupan air dan serat (buah-buahan, sayuran, polong-polongan, biji-bijian) untuk membantu mengatasi masalah buang air besar ini.

Obat-obatan yang dapat membantu sembelit terkait kehamilan antara lain:

  • Serat metilselulosa.
  • Psyllium.
  • Docusate.

4. Mual dan muntah

Mual dan muntah juga umum dirasakan ibu hamil pada trimester pertama. Obat dan suplemen yang direkomendasikan untuk mengatasi mual terkait kehamilan antara lain:

  • Kapsul atau permen jahe.
  • Vitamin B6.
  • Doxylamine.

Dokter mungkin merekomendasikan obat resep jika pengobatan di atas tidak membantu.

5. Nyeri

Daftar Obat yang Aman untuk Ibu Hamililustrasi minum obat (unsplash.com/Bermix Studio)

Selama kehamilan, perempuan sering melaporkan nyeri. Kebanyakan dokter merekomendasikan asetaminofen untuk nyeri ringan seperti sakit kepala atau nyeri pinggang.

Walaupun obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan naproxen, dapat dikonsumsi selama kehamilan, tetapi ada risiko kecil. Bicarakan dengan dokter sebelum minum obat ini.

6. Heartburn

Heartburn biasa terjadi selama kehamilan. Dokter biasanya menyarankan untuk mengatasinya dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti menghindari makanan berlemak, minum cukup air, dan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi.

Obat heartburn yang dianggap aman selama kehamilan antara lain:

  • Suplemen jahe.
  • Kalsium karbonat.
  • Aluminium hidroksida.
  • Famotidine.

7. Obat nyamuk

Daftar Obat yang Aman untuk Ibu Hamililustrasi obat nyamuk alami (pexels.com/Karolina Grabowska)

Obat nyamuk atau obat serangga dengan N, N-diethyl-meta-toluamide (DEET) disetujui untuk digunakan selama kehamilan. Kurang dari 10 persen DEET dalam obat nyamuk memasuki aliran darah dan mencapai bayi.

Bicarakan dengan dokter jika kamu perlu menggunakan obat nyamuk secara teratur selama kehamilan.

Obat yang berpotensi tidak aman bagi ibu hamil

Beberapa obat tidak aman untuk setiap orang hamil, tetapi bisa digunakan di bawah pengawasan dokter. Beberapa obat aman pada satu trimester, tetapi tidak pada trimester lainnya.

  • Alergi: Pseudoephedrine memiliki risiko kecil disabilitas bawaan pada dinding perut dalam tiga bulan pertama kehamilan. Hindari obat ini selama trimester pertama. Bicarakan dengan dokter jika ingin menggunakannya pada trimester kedua atau ketiga.
  • Sembelit: Jika terus sembelit walaupun sudah melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup, tanyakan kepada dokter tentang polietilen glikol 3350. Obat ini dianggap aman untuk digunakan sesekali selama kehamilan.
  • Depresi dan kecemasan: Obat-obatan ini melewati plasenta, artinya bisa diteruskan ke janin. Obat-obatan tersebut juga hadir dalam ASI. Banyak obat SSRI dan antidepresan trisiklik dapat dikonsumsi dengan aman selama kehamilan di bawah pengawasan dokter. Ini mungkin termasuk: citalopram, sertraline, escitalopram, amitriptyline, dan nortriptyline. Benzodiazepine digunakan untuk mengobati kecemasan dan insomnia. Penelitian menunjukkan bahwa obat ini tidak menimbulkan risiko serius bagi janin. Benzodiazepine yang mungkin aman selama kehamilan bila dikonsumsi dalam dosis kecil termasuk diazepam dan alprazolam.

Obat yang tidak aman untuk ibu hamil

Daftar Obat yang Aman untuk Ibu Hamililustrasi obat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Meskipun jarang terjadi, tetapi beberapa obat telah dikaitkan dengan peningkatan risiko cacat bawaan, keguguran, kelahiran prematur, dan kematian bayi.

  • Pilek dan flu: Nyquil tidak dianjurkan untuk ibu hamil karena kandungan alkoholnya yang tinggi.
  • Depresi dan kecemasan: Paroxetine dan doxepin tidak dianggap aman selama kehamilan dan dikaitkan dengan cacat bawaan. Bayi mungkin saja mengalami gejala putus obat setelah terpapar obat-obatan seperti alprazolam, chlordiazepoxide, dan diazepam.
  • Nyeri: Obat opioid tidak direkomendasikan untuk ibu hamil karena bisa berdampak signifikan terhadap kesehatan bayi dan menyebabkan gejala putus obat setelah lahir. Namun, pengobatan mungkin diperlukan pada saat-saat tertentu, seperti cedera serius atau pembedahan. Obat resep lain untuk mengobati kondisi kronis mungkin tidak aman selama kehamilan. Jangan pernah berhenti minum obat resep tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Apabila ragu terhadap penggunaan obat, herbal, atau suplemen apa pun, tanyakan kepada dokter, bidan, atau apoteker. Mereka dapat meninjau kesehatan dan risiko kamu secara keseluruhan dan membantu kamu membuat keputusan terbaik.

Baca Juga: Apakah Kista Ovarium Memengaruhi Kehamilan?

Referensi

Pharmacy and Therapeutics, November 2016. The New Pregnancy and Lactation Labeling Rule.
American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada Maret 2024. What medicine can I take for allergies while I'm pregnant?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Maret 2024. Medicine and Pregnancy.
American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada Maret 2024. What can help with constipation during pregnancy?
American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada Maret 2024. Morning Sickness: Nausea and Vomiting of Pregnancy.
Obstetrics & Gynecology, January 2018. ACOG Practice Bulletin No. 189: Nausea And Vomiting Of Pregnancy.
American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada Maret 2024. Medications for Pain Relief During Labor and Delivery.
BMJ Clinical Evidence, September 2015. Heartburn in pregnancy.
BMC Gastroenterology, Mei 2022. Review of recent evidence on the management of heartburn in pregnant and breastfeeding women.
Mother To Baby, Juli 2022. Insect Repellents.
Verywell Health. Diakses pada Maret 2024. List of Medications You Can and Can’t Take While Pregnant.
Jurnal Abdi Masyarakat Kita, Januari 2022. Keamanan Obat Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya