Apa Itu Double Depression?

Mungkin lebih sulit ditangani dibanding bentuk depresi lain

Intinya Sih...

  • Double depression atau depresi ganda adalah koeksistensi gangguan depresi persisten atau persistent depressive disorder dan gangguan depresi mayor atau major depressive disorder.
  • Gangguan depresi persisten adalah depresi kronis tingkat rendah, sementara gangguan depresi mayor cenderung menjadi bentuk depresi episodik dengan gejala yang intens.
  • Depresi ganda dapat menyebabkan masalah dengan fungsi dan kualitas hidup sehari-hari dan membawa peningkatan risiko pikiran atau perilaku untuk bunuh diri.

Depresi adalah gangguan mental yang berpotensi menyebabkan perasaan sedih dan putus asa yang parah. Ada banyak bentuk dari kondisi ini dan depresi ganda sering diabaikan.

Double depression atau depresi ganda adalah kondisi ketika dua jenis depresi tertentu tumpang tindih. Ini adalah kondisi serius yang dapat mengancam jiwa jika tidak diobati.

Dalam istilah medis, ini adalah koeksistensi gangguan depresi persisten atau persistent depressive disorder (PDD) dan gangguan depresi mayor atau major depressive disorder (MDD).

Seperti semua bentuk depresi, depresi ganda dapat menyebabkan masalah dengan fungsi dan kualitas hidup sehari-hari dan membawa peningkatan risiko pikiran atau perilaku untuk bunuh diri.

Perawatan dapat membantu, tetapi banyak orang menunda atau menghindari mendapatkan bantuan yang dapat menyelamatkan hidup mereka.

1. Apa itu double depression?

Depresi ganda adalah kondisi saat seseorang dengan gangguan depresi persisten kemudian mengembangkan gangguan depresi mayor. Kedua jenis depresi ini memiliki banyak gejala yang sama.

Secara umum, gangguan depresi mayor adalah bentuk depresi yang parah sedangkan gangguan depresi persisten adalah depresi kronis tingkat rendah.

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) adalah buku panduan yang digunakan oleh profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis gangguan kesehatan mental. Versi saat ini, DSM-5, mencakup kriteria untuk diagnosis gangguan depresi persisten dan gangguan depresi mayor.

Sementara banyak peneliti dan ahli menyebutnya sebagai "double depression", tetapi DSM-5 tidak mencantumkannya sebagai diagnosis resmi.

Apabila kamu memiliki depresi ganda, dokter akan mendiagnosis gangguan depresi persisten dan gangguan depresi mayor yang hidup berdampingan, ini bisa disebut sebagai depresi ganda.

Pada orang yang hidup dengan gangguan depresi persisten, kemungkinan orang tersebut akan mengalami depresi ganda pada beberapa titik kehidupannya. Bahkan, hingga 3 dari 4 orang dengan gangguan depresi persisten juga akan mengalami gangguan depresi mayor dalam hidup mereka (Depression and Anxiety, 2019).

2. Gangguan depresi persisten

Apa Itu Double Depression?ilustrasi double depression atau depresi ganda (unsplash.com/Dmitry Schemelev)

Gangguan depresi persisten atau distimia adalah bentuk depresi tingkat rendah.

Saat seseorang telah mengalami depresi setidaknya selama dua tahun dan menunjukkan beberapa gejala berikut, diagnosis gangguan depresi persisten biasanya dapat dibuat:

  • Kehilangan selera makan.
  • Kelelahan.
  • Tingkat percaya diri yang rendah.
  • Insomnia atau tidur berlebihan.
  • Menghindari kegiatan sosial.
  • Mudah tersinggung atau marah.

Pada anak-anak atau remaja, gejala-gejala ini harus bertahan setidaknya selama satu tahun sebelum diagnosis gangguan depresi persisten dapat dibuat.

Orang dengan gangguan depresi persisten sering melaporkan merasa seperti tertutup oleh selubung kegelapan atau kabut tebal.

Ketika tidak diobati, gangguan depresi persisten terkadang dapat bertahan selama beberapa dekade.

3. Gangguan depresi mayor

Gangguan depresi mayor cenderung menjadi bentuk depresi episodik. Ini ditandai dengan perasaan sedih dan putus asa yang intens dan berulang, kehilangan minat dalam aktivitas dan disertai dengan berbagai gejala kognitif dan fisik.

Menurut National Library of Medicine, beberapa gejala gangguan depresi mayor bisa berupa:

  • Insomnia atau tidur berlebihan.
  • Kehilangan energi.
  • Kesulitan fokus.
  • Kelelahan atau agitasi.
  • Pikiran bunuh diri.

Orang dengan depresi berat non kronis mungkin mengalami periode yang bebas dari gejala depresi.

4. Penyebab

Apa Itu Double Depression?ilustrasi double depression atau depresi ganda (pixabay.com/1388843)

Dijelaskan dalam laman PsychCentral, faktor yang sama yang menyebabkan gangguan depresi persisten dan gangguan depresi mayor adalah akar dari penyebab depresi ganda, tetapi para ahli masih belum mengidentifikasi satu penyebab yang jelas.

Menurut DSM-5, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kamu mengalami depresi ganda meliputi:

  • Perangai: Orang dengan neurotisisme yang lebih tinggi (kecenderungan terhadap suasana hati yang rendah) lebih mungkin untuk mengalami gangguan depresi persisten.
  • Masa muda: Trauma masa kecil atau kehilangan orang tua pada awal kehidupan dapat meningkatkan peluang mengalami depresi.
  • Perbedaan pada otak: Korteks prefrontal, amigdala, hipokampus, dan area otak lainnya dapat berperan dalam mengembangkan gangguan depresi persisten.
  • Riwayat keluarga: Memiliki kerabat tingkat pertama, seperti orang tua kandung, dengan depresi dapat meningkatkan peluang kamu untuk memilikinya juga.
  • Kondisi kesehatan mental lainnya: Hidup dengan kondisi kesehatan mental lain, seperti gangguan kecemasan, dapat meningkatkan peluang mengembangkan depresi.

Baca Juga: Studi: Lintas Kepribadian, Main Media Sosial Picu Depresi

5. Gejala

DSM-5 tidak mencantumkan gejala khusus untuk depresi ganda, tetapi beberapa tanda yang mungkin timbul meliputi:

  • Tiba-tiba kehilangan kesenangan atau minat dalam aktivitas.
  • Perubahan nafsu makan yang menyebabkan penurunan atau penambahan berat badan.
  • Perasaan putus asa, kesedihan, atau kekosongan yang kuat.
  • Lebih banyak kelelahan atau energi lebih rendah dari biasanya.
  • Tidur lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
  • Pikiran baru tentang kematian atau bunuh diri.

Jika kamu hidup dengan diagnosis gangguan depresi persisten, tiba-tiba mengalami gejala depresi yang lebih parah bisa menjadi tanda depresi ganda. Akan tetapi, jika belum pernah menerima diagnosis depresi sebelumnya, mungkin akan lebih sulit untuk mengetahui apakah yang kamu alami adalah depresi ganda.

6. Diagnosis

Apa Itu Double Depression?ilustrasi diagnosis kondisi kesehatan mental (pexels.com/Alex Green)

Jika kamu memiliki gejala depresi, temui dokter perawatan primer atau penyedia kesehatan mental sesegera mungkin.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menyingkirkan beberapa kondisi medis dengan gejala serupa.

Tidak ada tes laboratorium khusus untuk mendiagnosis gangguan depresi persisten, gangguan depresi mayor, atau depresi ganda.

Jika sudah memiliki diagnosis gangguan depresi persisten, dokter mungkin mengenali tanda-tanda depresi berat dengan cukup cepat.

Diagnosis melibatkan menjawab serangkaian pertanyaan yang dirancang untuk melihat apakah kamu memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan depresi persisten, gangguan depresi mayor, atau keduanya.

Penting untuk benar-benar terbuka tentang semua gejala yang kamu rasakan.

Jika kamu memenuhi kriteria untuk kedua kondisi tersebut, kamu mengalami depresi ganda.

7. Penanganan

Depresi ganda mungkin lebih sulit ditangani dibanding bentuk depresi lainnya (Psychiatry Research, 2020). Akan tetapi, riset tentang pengobatan depresi ganda masih berjalan, dan rekomendasi perawatan akan meningkat karena para peneliti mempelajari lebih lanjut tentang kondisi ini.

Obat-obatan

Antidepresan sering digunakan untuk membantu mengelola gejala depresi ganda. 

Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) atau serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI) mungkin akan diresepkan oleh dokter. Beberapa SSRI dan SNRI yang umum diresepkan antara lain:

  • Sertraline.
  • Fluoxetine.
  • Duloxetine.
  • Venlafaxine.

Obat-obatan lainnya yang mungkin diresepkan oleh dokter untuk depresi ganda termasuk antidepresan atipikal dan antidepresan trisiklik.

Terapi

Psikoterapi atau terapi bicara dapat digunakan bersamaan dengan pengobatan atau pendekatan perawatan lain untuk membantu mengelola depresi ganda.

Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah terapi yang umum dan efektif untuk banyak jenis depresi, tetapi pilihan terapi lain juga tersedia.

Jika kamu sudah menemui terapis untuk mengelola gejala depresi persisten, memberi tahu terapis tentang gejala baru yang muncul dapat memberi terapis petunjuk untuk skrining gangguan depresi mayor dan membantu mencari cara baru untuk mengelola gejala jika diperlukan.

Stimulasi otak

Ketika depresi tidak menanggapi bentuk pengobatan lain, beberapa jenis stimulasi otak telah terbukti membantu, termasuk terapi elektrokonvulsif (ECT) dan stimulasi magnetik transkranial berulang (RTM).

Penelitian menunjukkan bahwa stimulasi otak dalam dapat bermanfaat bagi orang yang hidup dengan bentuk depresi yang lebih sulit untuk diobati, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan (Depression and Anxiety, 2018).

Strategi perawatan diri

Dukungan profesional sering kali merupakan bagian penting dalam mengelola gejala depresi, terutama ketika gejalanya parah dan sulit diobati. Namun, kamu juga dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola gejala-gejala tersebut di rumah.

Cara mengelola depresi ganda di rumah meliputi:

  • Istirahat cukup. Jika kamu merasa lebih lelah dari biasanya, beri diri waktu untuk bersantai. Menyalahkan atau mempermalukan diri sendiri untuk sesuatu yang di luar kendali mungkin tidak akan membantu meringankan gejala.
  • Fokus pada pilihan makanan sehat, tetapi mengevaluasi pilihan makanan mana yang paling tepat mengelola gejala patut dicoba.
  • Ambil napas dalam-dalam. Orang yang melakukan latihan pernapasan dalam di rumah mengalami penurunan gejala depresi lebih signifikan daripada orang yang hanya menerima perawatan standar untuk depresi (BMJ Open, 2017).
  • Rutin olahraga jika bisa. Kamu mungkin tidak akan merasa ingin berolahraga dalam jika sedang mengalami gejala depresi ganda, dan ini tidak apa-apa. Aktivitas fisik masih merupakan pilihan yang efektif untuk orang dengan depresi sedang dan berat, dan bahkan gerakan ringan seperti berjalan atau peregangan dapat membantu.

8. Pencegahan

Apa Itu Double Depression?ilustrasi terapi untuk double depression (pexels.com/SHVETS production)

DilansirWebMD, cara terbaik untuk mencegah depresi ganda adalah dengan mengobati gangguan depresi persisten.

Antidepresan dapat membantu, tetapi mungkin butuh waktu lebih lama untuk bekerja dan mungkin kurang efektif untuk gangguan depresi persisten daripada untuk depresi berat akut.

Terapi kognitif juga bisa efektif dalam mengobati gangguan depresi persisten, tetapi sering kali kombinasi obat antidepresan dan terapi kognitif diperlukan.

Para ahli merekomendasikan untuk memulai satu pendekatan, baik terapi kognitif atau antidepresan, selama beberapa bulan dan mengamati efeknya, dan kemudian beralih ke atau menambahkan yang lain jika hasilnya tidak cukup.

Olahraga dapat membantu meningkatkan suasana hati, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa kombinasi olahraga dan antidepresan dapat memiliki efek aditif. Ini juga dapat membantu memperbaiki pola tidur karena kurang tidur kronis dapat memperburuk gejala depresi.

Double depression bisa menjadi kondisi yang sulit untuk dijalani, tetapi tidak harus menjadi kondisi yang melemahkan. Dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, gejala bisa diobati.

Selain perawatan yang direkomendasikan oleh dokter, ada juga mekanisme koping tertentu yang diterapkan.

Membuat pilihan gaya hidup yang lebih sehat seperti rutin olahraga, menerapkan pola makan sehat, dan lebih optimal mengelola stres dalam hidup seperti pekerjaan, dapat secara signifikan memperbaiki gejala depresi.

Perawatan yang tepat dan keterampilan mengatasi masalah juga dapat membantu mencegah relaps dan kekambuhan dalam depresi ganda.

Baca Juga: 5 Tips Gaya Hidup Sehat Menurut Ahli untuk Mencegah Depresi

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya