Kena Demam Berdarah Parah, Remaja Ini Ereksi selama 18 Jam!

Untungnya ini bisa diatasi oleh tim dokter

Tim dokter di Afrika Barat melaporkan kasus infeksi dengue (demam berdarah) yang membuat pasien remaja usia 17 tahun di Burkina Faso mengalami ereksi spontan selama berjam-jam, sebagai efek samping.

Kasus ini dilaporkan dalam jurnal Urology Case Reports pada Maret 2024.

Menurut laporan itu, remaja tersebut dirawat di rumah sakit akibat infeksi demam berdarah parah, mengalami kerusakan ginjal dan iskemia akut—kondisi ketika aliran darah menuju organ atau jaringan tertentu tidak tercukupi karena pembuluh darah mengalami gangguan.

Baca Juga: 5 Makanan dan Minuman Ini Bisa Tingkatkan Risiko Disfungsi Ereksi

Ereksi berlangsung selama 18 jam

Kena Demam Berdarah Parah, Remaja Ini Ereksi selama 18 Jam!ilustrasi gigitan nyamuk demam berdarah (flickr.com/Airman Magazine)

Para dokter mengamati bahwa remaja tersebut mengalami ereksi “lunak” yang berkembang secara spontan tanpa “rangsangan seksual” apa pun, yang berlangsung selama 18 jam.

Kasus ini menandai pertama kalinya hubungan ini didokumentasikan dalam literatur.

Para dokter mengaitkan gejala tersebut—yang dikenal sebagai priapismus arteri—dengan virus dengue yang menginfeksi pembuluh darah di penis. Hal ini menyebabkan plasma bocor ke penis, membuat penis tampak lebih besar saat dalam kondisi lunak (flaccid).

Kabar baiknya, tim dokter dapat menangani kondisi pasien tersebut dengan kompres es, membuat pembuluh darah menyempit, sehingga penis kembali ke ukuran normal dalam waktu 48 jam.

Sementara itu, infeksi virus awal dapat diatasi dengan antivirus.

Pada pertemuan lanjutan tiga dan enam bulan kemudian, dokter mengamati bahwa remaja tersebut sehat dan mampu mencapai ereksi normal tanpa masalah apa pun.

Walaupun gejala ereksi ini tergolong langka, tetapi para ahli percaya bahwa infeksi demam berdarah dapat memicu priapismus.

Dilansir New York Post, virus telah dikaitkan dengan priapismus di masa lalu, termasuk COVID-19, gondongan, bahkan rabies. Jadi, ada kemungkinan virus lain juga bisa menyebabkannya.

Pada 2021, seorang pasien COVID-19 di Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengalami ereksi selama tiga jam, yang diyakini oleh para dokter disebabkan oleh gumpalan darah di penisnya akibat virus corona (The American Journal of Emergency Medicine, 2021).

Baca Juga: 10 Gejala Khas HIV pada Pria, Termasuk Disfungsi Ereksi

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya