Kriptorkismus: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum

Kriptorkismus (cryptorchidism atau undescended testicle) adalah testis yang tidak bergerak ke posisi yang tepat dalam kantong kulit yang tergantung di bawah penis (skrotum) sebelum lahir.

Kriptorkismus secara umum jarang terjadi, tetapi lebih umum dialami oleh bayi laki-laki yang lahir prematur.

Sekitar 3 persen bayi dilahirkan dengan kriptorkismus, tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi prematur (hingga 30 persen). Pada sekitar setengah dari bayi yang lahir dengan kriptorkismus, testis akan turun dengan sendirinya dalam beberapa bulan.

Pada kebanyakan kasus, testis yang tidak turun bergerak ke posisi yang tepat dengan sendirinya dalam beberapa bulan pertama kehidupan.

1. Apa itu kriptorkismus?

Kriptorkismus terjadi ketika salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum saat janin berkembang.

Selama kehamilan, testis terbentuk di perut dan secara bertahap turun melalui kanalis inguinalis ke dalam skrotum sekitar bulan ke-8 kehamilan.

Skrotum adalah kantong kecil dari kulit yang menggantung di belakang penis, sedangkan testis adalah organ berbentuk oval yang merupakan bagian dari sistem reproduksi laki-laki.

Testis menghasilkan sel sperma yang penting untuk reproduksi. Testis juga membuat testosteron, hormon yang memainkan peran kunci dalam perkembangan seksual laki-laki.

2. Penyebab dan faktor risiko

Kriptorkismus: Gejala, Penyebab, dan Penangananilustasi kriptorkismus atau testis tidak turun (urologyhealth.org)

Penyebab kriptorkismus masih belum jelas. Bisa jadi karena bayi lahir prematur dan testisnya belum berkembang sempurna. Atau, testisnya turun tetapi tidak mengenai skrotum.

Testisnya mungkin malah berakhir di sebelah skrotum (testis ektopik). Atau, hormon bayi tidak dapat merangsang testis sebagaimana mestinya.

Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh sesuatu yang terpapar atau dikonsumsi perempuan selama kehamilan.

Menurut beberapa penelitian, faktor genetik dapat berperan, yang diturunkan dari kerabat laki-laki.

Beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko kriptorkismus: 

  • Lahir prematur.
  • Lahir dengan berat badan rendah.
  • Sindrom Down atau kondisi lain yang memperlambat pertumbuhan janin.
  • Riwayat masalah perkembangan genital dalam keluarga.
  • Ibu hamil menggunakan tembakau.

3. Gejala

Pada bayi dengan kriptorkismus, salah satu atau kedua testisnya tampak hilang atau tidak teraba di dalam skrotum. Jika kedua testis tidak turun, skrotum akan terlihat sangat kecil dan rata. Jika hanya satu testis yang terkena, skrotum mungkin terlihat miring.

Jika testis bayi tampak “terkadang ada dan terkadang tidak”, ini disebut sebagai retraktil testis. Ini merupakan kondisi normal yang tidak memerlukan pengobatan.

Baca Juga: Penis Lelaki Ini Patah akibat Berguling saat Tidur

4. Diagnosis

Kriptorkismus: Gejala, Penyebab, dan Penangananilustrasi bayi dengan kriptorkismus (unsplash.com/Jimmy Conover)

Dokter anak mungkin dapat meraba, atau merasakan, testis yang tidak turun di perut bayi. Dalam kasus lain, testis tidak bisa dirasakan. Dalam beberapa kasus, testis tidak ada sama sekali.

Tes pencitraan sinar-X atau USG dapat membantu dokter anak mendiagnosis kriptorkismus. Pemindaian pencitraan, termasuk MRI dengan pewarna kontras, dapat memastikannya.

Ada dua kondisi yang bisa menyerupai kriptorkismus, yaitu retraktil testis dan ascending testicle.

Retraktil testis adalah testis yang bergerak bolak-balik antara selangkangan dan skrotum anak. Kondisi ini biasanya mereda seiring bertambahnya usia anak.

Ascending testicle adalah testis naik ke selangkangan dan tidak dapat diarahkan kembali ke skrotum.

5. Penanganan

Jika testis anak tidak turun dengan sendirinya sebelum ulang tahunnya yang pertama, kemungkinan besar dokter bedah akan merekomendasikan jenis operasi yang disebut orchiopexy untuk memindahkan testis ke dalam skrotum.

Jika testis bisa teraba di selangkangan, kemungkinan orchiopexy akan dilakukan melalui sayatan kecil di selangkangan. Dokter bedah akan melepaskan testis dari lokasinya di perut dan memindahkannya ke dalam skrotum.

Jika testis tidak dapat diraba di selangkangan (hal ini terjadi pada 1 dari 5 anak laki-laki dengan kriptorkismus), testis mungkin berada di perut atau mungkin tidak ada.

Eksplorasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan testis tidak tertinggal di perut agar testis dapat berfungsi dengan baik, dan mengurangi risiko berkembangnya kanker yang tidak terdeteksi di testis tersebut.

Pembedahan sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko kanker atau infertilitas, memperbaiki citra tubuh anak remaja dan dewasa, serta mengurangi dampak jangka panjang dan risiko kanker atau infertilitas.

Dalam kebanyakan kasus, dokter dapat memperbaiki kriptorkismus hanya dengan satu kali operasi sederhana pada usia sekitar 12 bulan.

6. Komplikasi yang dapat terjadi

Kriptorkismus: Gejala, Penyebab, dan Penangananilustrasi bayi dengan kriptorkismus (unsplash.com/Carlo Navarro)

Jika kriptorkismus tidak diperbaiki, komplikasi ini dapat terjadi seiring pertumbuhan dan kedewasaan anak:

  • Peningkatan risiko kanker testis.
  • Infertilitas (paling umum pada kasus bilateral, yang mana kedua testis terpengaruh).
  • Hernia inguinalis (area melemah di dinding perut bagian bawah atau saluran inguinalis tempat usus menonjol).
  • Konsekuensi psikologis yang terkait dengan skrotum kosong.
  • Torsio testis (kondisi ketika testis yang berada dalam buah zakar terpuntir sehingga mengurangi suplai darah ke testis, menimbulkan rasa nyeri hebat)
  • Risiko hernia inguinalis.

Walaupun kriptorkismus lebih sering terjadi pada bayi prematur, tetapi kondisi ini juga dapat memengaruhi bayi yang lahir cukup bulan.

Jika testis tidak turun ke skrotum dengan sendirinya dalam waktu enam bulan, bayi mungkin memerlukan pembedahan atau perawatan lain.

Dokter umumnya merekomendasikan operasi untuk memperbaiki kriptorkismus sebelum bayi berusia satu tahun. Tanpa pengobatan, kriptorkismus dapat menyebabkan infertilitas di kemudian hari.

Baca Juga: Kenali 8 Penyebab Kista pada Penis, Apakah Berbahaya?

Referensi

Urology Care Foundation. Diakses pada April 2024. Undescended Testicles (Cryptorchidism).
Nature Reviews Urology, Juni 2017. Risk factors for cryptorchidism.
Medical News Today. Diakses pada April 2024. What is cryptorchidism, or an undescended testicle?
ColumbiaDoctors. Diakses pada April 2024. Cryptorchidsm/Undescended Testes.
Boston Children's. Diakses pada April 2024. What is an undescended testicle?
National Health Service. Diakses pada April 2024. Undescended testicles.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya