Kalau Pakai 11 Obat Ini, Kamu Mungkin Tidak Bisa Donor Darah

Memastikan keamanan kamu dan penerima darah

Intinya Sih...

  • Beberapa obat bisa membuat kamu tidak aman untuk donor darah dan bisa membahayakan orang yang menerima darah kamu.
  • Isotretinoin, antikoagulan, finasteride, dan hormon pertumbuhan dapat memengaruhi kemampuan mendonorkan darah atau produk darah.
  • Perhatikan lama masa tunggu setelah menggunakan beberapa obat atau vaksin sebelum bisa mendonorkan darah.

Kamu mungkin didiskualifikasi dari mendonorkan darah, atau bagian tertentu dari darah, tergantung pada obat yang sedang kamu gunakan. Itu karena obat-obatan ini bisa membuat kamu tidak aman untuk donor darah dan bisa membahayakan orang yang menerima darah kamu.

Di bawah ini akan dibahas sejumlah obat yang mungkin mendiskualifikasi kamu untuk donor darah.

1. Obat antiplatelet

Obat antiplatelet mencegah stroke, serangan jantung, dan komplikasi dari kondisi seperti penyakit arteri perifer. Obat-obatan ini mencegah trombosit (sejenis sel darah) saling menempel dan menyebabkan pembekuan.

Obat antiplatelet tidak memengaruhi kelayakan kamu untuk donor darah atau plasma, tetapi obat ini memengaruhi donasi trombosit. Jika kamu mengonsumsi obat antiplatelet, kamu harus menunggu sebelum dapat mendonorkan trombosit.

Lamanya waktu tunggu tersebut tergantung pada obat yang kamu minum.

  • Aspirin: 2 hari
  • Prasugrel: 3 hari
  • Ticagrelor: 7 hari
  • Clopidogrel: 14 hari
  • Vorapaxar: 1 bulan

2. Isotretinoin

Kalau Pakai 11 Obat Ini, Kamu Mungkin Tidak Bisa Donor Darahilustrasi obat jerawat (pexels.com/Anete Lusina)

Isotretinoin biasanya digunakan untuk jerawat yang parah. Obat ini juga digunakan di luar indikasi yang tertera dalam label (off-label) untuk kondisi kulit lainnya, seperti psoriasis, rosasea, dan hidradenitis suppurativa.

Namun, isotretinoin tidak aman untuk ibu hamil atau siapa pun yang sedang mencoba untuk hamil, karena dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan cacat lahir yang parah. Karena risiko-risiko tersebut, kamu tidak dapat mendonorkan darah atau produk darah setidaknya selama 1 bulan setelah dosis terakhir isotretinoin.

3. Antikoagulan

Antikoagulan atau pengencer darah membantu mengobati dan mencegah pembekuan darah di jantung, paru-paru, dan kaki. Contohnya warfarin, rivaroxaban, dan enoxaparin.

Obat-obatan ini juga digunakan untuk membantu mencegah stroke pada orang yang mengidap fibrilasi atrium.

Cara antikoagulan mengubah darah berarti kamu tidak bisa donor darah. Kamu harus menunggu sebelum bisa mendonorkan darah atau produk darah apa pun. Berapa lama kamu harus menunggu setelah dosis terakhir tergantung pada antikoagulan yang digunakan.

  • Fondaparinux, apixaban, dalteparin, lovenox, dabigatran, edoxaban, xarelto: 2 hari
  • Warfarin, heparin: 7 hari

4. Finasteride dan dutasteride

Kalau Pakai 11 Obat Ini, Kamu Mungkin Tidak Bisa Donor Darahilustrasi obat-obatan dari dokter (IDN Times/Novaya Siantita)

Finasteride bisa digunakan untuk mengobati beberapa kondisi, seperti mengobati gejala hipertrofi prostat jinak dan rambut rontok pada laki-laki.

Finasteride dapat menyebabkan perkembangan alat kelamin abnormal pada bayi laki-laki jika terpapar pada ibu hamil. Karena risiko ini, kamu tidak dapat mendonorkan darah atau produk darah setidaknya selama 1 bulan setelah dosis terakhir obat yang mengandung finasteride.

Dutasteride adalah obat serupa yang juga mengobati hipertrofi prostat jinak. Seperti halnya finasteride, dutasteride dapat memengaruhi perkembangan alat kelamin bayi laki-laki jika ibu hamil terpapar. Namun, dutasteride bertahan lebih lama dalam tubuh dibandingkan finasteride. Kamu harus menunggu setidaknya 6 bulan sejak dosis terakhir dutasteride sebelum bisa menyumbangkan darah atau produk darah.

5. Obat pencegah HIV

Pre-exposure prophylaxis (PrEP) dan post-exposure prophylaxis (PEP) digunakan untuk membantu mencegah HIV.

PrEP menurunkan kemungkinan tertular HIV jika kamu berisiko tinggi tertular, sedangkan PEP membantu mencegah HIV setelah berpotensi terpapar.

PrEP yang disetujui termasuk antivirus Apretude (cabotegravir), Descovy (emtricitabine/tenofovir alafenamide), dan Truvada (emtricitabine/tenofovir disoproxil fumarate). Apretude diberikan sebagai suntikan jangka panjang, sedangkan Descovy dan Truvada keduanya diminum.

Regimen PEP mengandung setidaknya tiga obat antivirus. Banyak rejimen PEP yang mencakup emtricitabine (Emtriva) dan tenofovir (Viread), ditambah obat tambahan—seperti dolutegravir (Tivicay) atau raltegravir (Isentress).

Kalau kamu diresepkan PrEP atau PEP oral, kamu harus menunggu setidaknya 3 bulan setelah menghentikan pengobatan untuk mendonorkan darah atau produk darah apa pun.

Apabila kamu diresepkan Apretude, kamu harus menunggu 2 tahun setelah suntikan terakhir untuk mendonorkan darah atau produk darah. Ini membantu memastikan produk yang disumbangkan aman bagi penerimanya.

Jika kamu HIV positif atau masih dianggap berisiko tinggi tertular HIV, kamu tidak boleh mendonorkan produk darah.

Baca Juga: 12 Obat yang Dapat Menyebabkan Telinga Berdenging

6. Acitretin dan etretinat

Kalau Pakai 11 Obat Ini, Kamu Mungkin Tidak Bisa Donor Darahilustrasi membeli obat (IDN Times/Novaya Siantita)

Acitretin adalah obat untuk mengobati psoriasis. Seperti isotretinoin, acitretin dapat menyebabkan cacat lahir parah. Ini juga berlaku untuk obat yang sangat mirip dengan acitretin, yakni etretinate.

Kalau sedang menggunakan acitretin, kamu harus menunggu setidaknya 3 tahun setelah menghentikan pengobatan untuk menyumbangkan darah atau produk darah.

Jika kamu pernah menggunakan etretinate, kamu tidak memenuhi syarat untuk mendonorkan darah atau produk darah apa pun di masa mendatang.

7. Piroxicam

Piroxicam adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang digunakan untuk mengobati nyeri akibat cedera atau radang sendi.

Namun, piroxicam memiliki efek antiplatelet yang lebih kuat dibandingkan OAINS lainnya—membuat trombosit cenderung tidak saling menempel dan membentuk gumpalan saat dibutuhkan.

Karena alasan itu, kamu harus menunggu minimal 2 hari setelah mengonsumsi piroxicam sebelum mendonorkan trombosit. Tidak ada masa tunggu untuk donor darah atau plasma.

Kamu tetap dapat mendonorkan trombosit jika baru saja mengonsumsi ibuprofen atau OAINS lain. 

8. Injeksi hormon pertumbuhan tertentu

Kalau Pakai 11 Obat Ini, Kamu Mungkin Tidak Bisa Donor Darahilustrasi obat suntik (pixabay.com/Ann San)

Saat ini, suntikan hormon pertumbuhan adalah obat murni yang dibuat di laboratorium. Namun, sebelum para ilmuwan mempelajari cara membuat hormon pertumbuhan dalam kondisi ini, mereka menggunakan jaringan kelenjar pituitari manusia. Sayangnya, sekelompok kecil orang yang memakai hormon pertumbuhan manusia ini mengembangkan kondisi otak langka yang disebut penyakit Creutzfeldt-Jakob.

Karena risiko ini, jika kamu pernah menerima suntikan hormon pertumbuhan berbasis hipofisis manusia, kamu tidak dapat mendonorkan darah atau produk darah apa pun.

Jenis hormon pertumbuhan ini sempat tersedia antara tahun 1958 dan 1985. Jika kamu menerima hormon pertumbuhan setelah tahun 1985, kamu boleh mendonorkan darah atau produk darah. Untuk lebih lanjut, tanyakan ini kepada dokter atau petugas medis lainnya.

 

9. Arava dan Aubagio

Arava (leflunomide) adalah obat yang membantu mencegah artritis reumatoid bertambah parah. Obat serupa, Aubagio (teriflunomide), digunakan untuk mencegah kerusakan pada sistem saraf yang disebabkan oleh multiple sclerosis.

Arava dan Aubagio dapat menyebabkan cacat lahir. Keduanya bertahan dalam tubuh untuk waktu yang lama dan butuh waktu beberapa tahun untuk keluar dari sistem tubuh.

Jika kamu menggunakan Arava atau Aubagio, kamu harus menunggu setidaknya 2 tahun setelah menghentikan obat-obatan tersebut sebelum kamu dapat mendonorkan darah atau produk darah apa pun.

10. Obat yang memengaruhi sistem kekebalan

Kalau Pakai 11 Obat Ini, Kamu Mungkin Tidak Bisa Donor Darahilustrasi obat-obatan (IDN Times/Novaya Siantita)

Banyak obat yang dapat memengaruhi sistem kekebalan dan mempersulit tubuh melawan infeksi. Beberapa di antaranya juga mempersulit donor darah di masa depan. Contohnya:

  • Upadacitinib.
  • Mikofenolat.
  • Vismodegib.
  • Sonidegib.

Kabar baiknya, banyak obat lain yang memengaruhi sistem kekebalan tidak akan mendiskualifikasi kamu untuk menyumbang darah atau produk darah.

Bicarakan dengan dokter jika memiliki pertanyaan tentang apakah obat tertentu akan mendiskualifikasi kamu untuk donor darah.

11. Bagaimana dengan vaksin?

Kebanyakan vaksin umum tidak memengaruhi kemampuan kamu untuk mendonorkan darah.

Jika kamu baru menerima vaksin COVID-19, flu, atau RSV dan tidak merasa sakit, kamu tidak perlu menunda donor darah. Ini juga berlaku untuk vaksin HPV, meningitis, pneumonia, dan tetanus. Begitu juga dengan vaksin herpes zoster yang lebih baru (Shingrix), yang menggantikan Zostavax.

Namun, ada beberapa pengecualian terhadap aturan ini. Vaksin hidup adalah isu utama. Berikut ini rincian berapa lamu kamu harus menunggu untuk mendonorkan darah setelah menerima vaksin di bawah ini:

  • Vaksin polio oral: 2 minggu.
  • Vaksin demam kuning: 2 minggu.
  • Vaksin hepatitis B: 3 minggu (bila diberikan untuk tujuan pencegahan, bukan setelah potensi paparan).
  • Vaksin Jynneos (Mpox): 3 minggu kalau kamu terpapar Mpox; tidak ada waktu tunggu jika tidak terpapar Mpox.
  • Vaksin MMR: 1 bulan.
  • Vaksin cacar air: 1 bulan.
  • Vaksin ACAM2000 (cacar): 2 bulan (dalam hampir semua kasus).

Baca Juga: 7 Obat yang Dapat Meningkatkan Kadar Gula Darah

Referensi

Australian Red Cross Lifeblood. Diakses pada Mei 2024. What prescribed medications will prevent me from donating?
Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Diakses pada Mei 2024. Medications That May Delay Your Donation.
Drugs.com. Diakses pada Mei 2024. What medications disqualify you from donating blood/plasma?
Association for the Advancement of Blood & Biotherapies. Diakses pada Mei 2024. Medication Deferral for PrEP/PEP for HIV Prevention Oral and Injectable Forms.
DailyMed. Diakses pada Mei 2024. ACITRETIN capsule.
Clinical CenterNational Institutes of Health. Diakses pada Mei 2024. NIH Blood Bank
Can I Donate If...?
Risser A, Donovan D, Heintzman J, Page T. NSAID prescribing precautions. Am Fam Physician. 2009 Dec 15;80(12):1371-8. PMID: 20000300.
GoodRx Health. Diakses pada Mei 2024. What Medications Disqualify You From Donating Blood, Plasma, or Platelets?
American National Red Cross. Diakses pada Mei 2024. Eligibility Criteria: Alphabetical.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya