Operasi Pembesaran Penis: Persiapan, Prosedur, Hasil

Untuk menambah panjang atau lingkar penis

Operasi pembesaran penis dapat melibatkan berbagai prosedur, yang semuanya bertujuan untuk menambah panjang atau lingkar penis. Dalam kebanyakan kasus, orang menjalani operasi ini untuk alasan kosmetik. Operasi pembesaran penis juga dikenal sebagai phalloplasty atau penile enhancement.

Operasi mungkin melibatkan penyisipan implan silikon, transfer sel-sel lemak, atau penggunaan cangkok kulit untuk meningkatkan ukuran penis. Pendekatan lain dapat berupa operasi kosmetik untuk memberi tampilan penis yang lebih panjang.

Kebutuhan sebenarnya untuk pembesaran penis jarang terjadi. Menurut Urology Care Foundation, pembedahan hanya diperlukan jika seseorang memiliki kondisi mikropenis.

Penis yang berfungsi dengan baik untuk hubungan seksual dan buang air kecil tidak memerlukan operasi. Sebuah ulasan dalam jurnal Sexual Medicine Reviews tahun 2020, mayoritas orang-orang yang mencari perawatan untuk ukuran penis memiliki penis dalam rentang fungsi normal.

Meskipun operasi ini mungkin berhasil dalam beberapa kasus, tetapi tidak ada jaminan bahwa itu akan efektif dan prosedur operasinya itu sendiri membawa beberapa risiko.

1. Tujuan

Orang-orang dengan kondisi di atas kerap menginginkan operasi untuk mengembalikan fungsi penis. Fungsi-fungsi ini meliputi:

  • Mampu buang air kecil sambil berdiri.
  • Mampu melakukan hubungan seksual penetratif.

Dilansir The Aesthetic Society, pembesaran penis bisa menjadi pilihan jika kamu memiliki salah satu masalah di bawah ini:

  • Merasa bahwa penis sangat kecil dibandingkan dengan ukuran tubuh.
  • Khawatir ukuran penis berdampak negatif pada kepercayaan diri dan kinerja seksual.
  • Memiliki mikropenis, yaitu kondisi bawaan ketika penis berukuran sangat kecil, yang berukuran 7,5 sentimeter (cm) atau lebih pendek saat diregangkan.
  • Memiliki penyakit Peyronie (ereksi bengkok atau nyeri).

Berikut adalah beberapa manfaat pembesaran penis:

  • Menambah panjang dan lebar penis.
  • Mendapatkan peningkatan rasa maskulinitas dan potensi.
  • Meningkatkan fungsi dan kepuasan seksual.
  • Meningkatkan citra diri dan kepercayaan diri.

2. Persiapan

Operasi Pembesaran Penis: Persiapan, Prosedur, Hasililustrasi pembesaran penis (unsplash.com/charlesdeluvio)

Sebelum operasi pembesaran penis, seperti operasi lainnya, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk melihat apakah kamu memenuhi syarat untuk prosedur medis ini. Seperti disebutkan dalam laman Cleveland Clinic, pertanyaan-pertanyaan ini mungkin termasuk:

  • Apakah kamu cukup sehat untuk anestesi dan operasi?
  • Apakah kamu telah melalui pemeriksaan psikologis yang diperlukan?
  • Apakah kamu memahami semua risiko dari prosedur ini?
  • Apakah kamu merokok atau menggunakan tembakau?
  • Apakah kamu disunat?
  • Apakah kamu minum obat yang dapat mengganggu penyembuhan, seperti pengencer darah?
  • Apa kamu memiliki diabetes?
  • Apakah kamu pernah menjalani operasi panggul sebelumnya?

Dokter bedah akan memberikan instruksi pra operasi menyeluruh, menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin dimiliki sebelum operasi, menanyakan riwayat medis terperinci, dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan kebugaran untuk operasi.

Sebelum prosedur, ahli bedah mungkin akan meminta kamu untuk:

  • Berhenti merokok sebelum operasi untuk mendukung penyembuhan yang lebih baik.
  • Hindari mengonsumsi aspirin, obat antiinflamasi tertentu, dan beberapa obat herbal yang dapat menyebabkan peningkatan perdarahan.
  • Hidrasi sebelum dan sesudah operasi untuk pemulihan yang aman.

Operasi pembesaran penis biasanya merupakan prosedur rawat jalan. Pastikan ada yang menjemput dan menemani setelah operasi, setidaknya untuk malam pertama setelah operasi.

3. Prosedur

Ada berbagai jenis prosedur yang digunakan untuk membuat penis tampak lebih besar. Namun, hanya ada sedikit metode yang bekerja dengan baik untuk meningkatkan ukuran atau panjang penis. Prosedur yang biasa dilakukan antara lain:

  • Ligamentolisis: Ligamentum suspensori yang menghubungkan penis ke tulang kemaluan dipotong melalui pembedahan. Penis yang lembek menggantung lebih rendah dan tampak lebih panjang.
  • Pembesaran penis menggunakan lemak autologous: Dokter menghilangkan lemak menggunakan sedot lemak, kemudian menyuntikkan lemak itu ke penis untuk meningkatkan lingkar penis.
  • Pembesaran penis menggunakan pengisi kulit: Penyedia menyuntikkan pengisi kosmetik di bawah kulit penis Anda (secara subkutan). Beberapa di antaranya lebih aman daripada yang lain.
  • Implantasi perangkat Penuma®: Produk ini terbuat dari silikon lembut. Dokter bedah menempatkannya di bawah kulit. Ini satu-satunya produk dari jenisnya dengan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
  • Operasi pengangkatan bantalan lemak suprapubik: Jaringan lemak di sekitar penis diangkat melalui pembedahan untuk pria dengan penis "terkubur". Ini tidak meningkatkan ukuran penis, tetapi mengurangi ukuran jaringan di sekitarnya untuk mengungkapkan panjang penis yang sebenarnya.
  • Pembesaran penis tanpa operasi: Ahli bedah plastik estetika dapat merekomendasikan prosedur non-bedah yang lebih baru, kurang invasif. Dokter bedah akan mentransfer platelet-rich plasma (PRP) dari suplai darah sendiri ke penis. Karena pendekatan ini menggunakan suplai darah sendiri, maka tidak akan ada masalah dengan penolakan jaringan.

Tergantung pada jenis prosedur yang dijalani, dokter dapat melakukan perawatan di klinik atau ruang operasi.

Baca Juga: Kenali Lebih Dekat 7 Penyebab Sensasi Terbakar pada Penis

4. Pemulihan

Operasi Pembesaran Penis: Persiapan, Prosedur, Hasililustrasi pemulihan setelah operasi pembesaran penis (unsplash.com/Coen Staal)

Dokter bedah akan memberi tahu berapa lama sebelum kamu bisa kembali ke tingkat aktivitas dan pekerjaan normal. Dokter bedah juga akan memberi petunjuk rinci tentang perawatan pascaoperasi, termasuk informasi tentang gejala khas yang akan dialami, tanda-tanda potensial komplikasi, dan kapan kamu dapat melanjutkan aktivitas seksual dan masturbasi.

Penting untuk mengikuti semua instruksi perawatan yang diberikan oleh dokter bedah. Penting juga untuk mengetahui bahwa jumlah waktu yang diperlukan untuk pemulihan sangat bervariasi di antara individu.

Yang bisa diharapkan selama pemulihan operasi pembesaran penis:

  • Saat efek anestesi hilang, kamu mungkin merasa sakit. Jika rasa sakitnya ekstrem atau bertahan lama, hubungi dokter bedah.
  • Kamu juga akan mengalami kemerahan dan pembengkakan pascaoperasi.
  • Dokter bedah mungkin menutupi penis dengan pembalut yang harus diganti secara berkala.
  • Jika diberikan antibiotik, ikuti petunjuk dengan hati-hati dan segera laporkan bila melihat tanda-tanda infeksi.
  • Selama beberapa hari pertama pemulihan, kenakan pakaian yang longgar dan tidak terlalu memforsir diri.
  • Dokter bedah akan memberi tahu kapan kamu dapat melanjutkan mengangkat benda angkat berat, olahraga di gym, bersepeda, dan aktivitas lainnya, termasuk masturbasi dan hubungan seksual.
  • Dokter bedah mungkin meminta kamu menyelesaikan latihan peregangan atau mengikuti rangkaian angkat beban untuk memastikan hasil yang optimal.

Waktu henti yang khas setelah operasi relatif lama untuk memastikan bahwa penis sembuh dengan benar. Pakar merekomendasikan 30 hari tanpa aktivitas fisik yang intens dan 60 hari tanpa aktivitas seksual atau masturbasi setelah operasi pembesaran penis, mengutip laporan dalam jurnal Scientific Reports tahun 2019.

5. Hasil

Hasil pembesaran penis tergantung pada operasi enhancement:

  • Hasil phalloplasty bersifat permanen dan tidak dapat dibalikkan. Dengan phalloplasty, kamu akan melihat pertambahan panjang pada penis yang lembek dan ereksi.
  • Hasil transfer lemak juga tahan lama.
  • Jika melakukan sedot lemak di sekitar area penis untuk membantu penis tampak lebih panjang, penambahan berat badan nantinya dapat mengubah hasil.
  • Jika menjalani peningkatan glanular untuk meningkatkan ketebalan penis, kamu mungkin perlu perawatan berulang untuk mempertahankan hasil.
  • Perawatan dan hasil non-bedah juga bervariasi tergantung pada sifat dari prosedur yang dilakukan.

Meskipun hasilnya bersifat individual untuk setiap pasien, foto pembesaran penis "sebelum dan sesudah" dapat membantu menilai seperti apa hasil pembesaran penis yang sukses.

6. Efek samping dan risiko

Operasi Pembesaran Penis: Persiapan, Prosedur, Hasililustrasi operasi pembesaran penis (pexels.com/Deon Black)

Setiap langkah operasi pembesaran penis memiliki beberapa risiko, termasuk kemungkinan efek samping.

Perubahan yang merugikan termasuk deformitas penis yang melumpuhkan secara seksual dan pemendekan yang parah, kelengkungan, edema, massa subkutan, infeksi, luka yang tidak sembuh-sembuh, dan disfungsi seksual.

Seseorang mungkin mengalami:

  • Memar di lokasi operasi.
  • Memar di sepanjang penis.
  • Perubahan bentuk penis.
  • Pendarahan di sayatan.
  • Infeksi.
  • Pembengkakan.
  • Hilangnya sensasi sementara di penis.
  • Nyeri saat ereksi.
  • Jaringan parut

Sebuah studi berskala kecil dalam The Journal of Sexual Medicine tahun 2018 tentang komplikasi operasi pembesaran penis melaporkan bahwa beberapa partisipan studi mengalami lekukan pada penis, disfungsi seksual, dan luka yang tidak kunjung sembuh.

Ada juga beberapa persyaratan operasi yang perlu dipertimbangkan sebelum operasi. Misalnya, pria harus sudah pernah disunat untuk menjalani pembesaran dengan implan silikon. Jika tidak, mereka akan membutuhkan sunat sebelum melanjutkan ke tahap operasi.

Ada juga risiko dari penggunaan anestesi selama operasi. Efek samping ini dapat meliputi:

  • Masalah dengan irama jantung.
  • Reaksi alergi terhadap anestesi.
  • Kebingungan saat bangun dari sedasi.
  • Kesadaran selama operasi.

Orang dengan sleep apnea mungkin berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama dan setelah menjalani anestesi umum. Ini karena anestesi dapat membuat tenggorokan menutup dan membuatnya lebih sulit untuk bangun dan bernapas setelah operasi.

Operasi pembesaran penis bisa efektif untuk orang yang memiliki masalah medis yang memengaruhi fungsi penis. Namun, operasi tidak dianjurkan untuk seseorang dengan penis yang berfungsi dalam kisaran ukuran normal.

Bahkan, operasi pembesaran penis yang sukses membawa risiko efek samping dan komplikasi lainnya. Jadi, pertimbangkan secara matang-matang. Diskusikan dengan dokter bedah mengenai semua kemungkinan risiko serta kemungkinan keberhasilan dengan setiap prosedur.

Baca Juga: Implan Penis: Tujuan, Persiapan, Prosedur, Efektivitas

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya