Penyakit Radang Panggul: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Paling sering disebabkan oleh klamidia atau gonore

Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi pada organ reproduksi perempuan. Panggul itu sendiri berada di perut bagian bawah dan termasuk saluran tuba, ovarium, leher rahim, dan rahim.

Data epidemiologi menunjukkan bahwa radang panggul dialami oleh sekitar 4,4 persen perempuan yang aktif secara seksual di Amerika Serikat. Data di Indonesia masih sukar diperoleh. Data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2016 menunjukkan bahwa 42 persen dari kasus infertilitas di Indonesia disebabkan oleh radang panggul terkait infeksi menular seksual (IMS).

Beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan radang panggul, termasuk bakteri yang menyebabkan beberapa IMS. Yang biasa terjadi adalah bakteri pertama kali masuk ke vagina dan menyebabkan infeksi. Seiring waktu, infeksi dapat berpindah ke organ panggul.

Penyakit radang panggul bisa menjadi berbahaya, bahkan dapat mengancam jiwa jika infeksi menyebar ke darah. Kalau kamu mencurigai mengalami penyakit ini, jangan buang waktu untuk menemui dokter.

1. Penyebab dan faktor risiko

Penyakit radang panggul terjadi ketika bakteri berpindah dari vagina dan leher rahim ke bagian lain dari tubuh. Ini dapat menyebabkan nyeri kronis dan masalah kesehatan serius lainnya, seperti infertilitas.

Penyakit ini biasanya disebabkan dua jenis IMS, yaitu klamidia atau gonore, mengutip Planned Parenthood. Keduanya bisa disembuhkan dengan antibiotik. Namun, sayangnya banyak orang yang tidak tahu mereka memilikinya karena biasanya tidak menyebabkan gejala. Inilah kenapa tes IMS sangat penting, khususnya untuk kelompok yang berisiko.

Tanpa pengobatan, klamidia dan gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul. Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh infeksi lain yang tidak diobati, seperti vaginosis bakterialis.

Menurut Office on Women's Health, kamu berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit radang panggul jika:

  • Memiliki IMS.
  • Ada riwayat penyakit radang panggul sebelumnya.
  • Berhubungan seks pada usia di bawah 25 tahun. Penyakit ini paling umum dialami usia 15 hingga 24 tahun.
  • Memiliki lebih dari satu pasangan seks atau punya pasangan yang memiliki banyak pasangan seks.
  • Douche. Aktivitas ini dapat mendorong bakteri ke dalam organ reproduksi dan menyebabkan radang panggul.
  • Baru saja memasang alat dalam rahim (IUD). Menurut data dari Pusat Pengandalian dan Pencegahan, risiko penyakit radang panggul lebih tinggi selama beberapa minggu pertama hanya setelah pemasangan IUD, tetapi jarang terjadi setelah itu. Dites untuk IMS sebelum pemasangan IUD dapat menurunkan risiko radang panggul.

Menambahkan dari Cleveland Clinic, gonore dan klamidia yang tidak diobati menyebabkan sekitar 90 persen kasus penyakit radang panggul. Penyebab lainnya termasuk:

  • Aborsi.
  • Melahirkan.
  • Prosedur panggul.

2. Gejala

Penyakit Radang Panggul: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi area yang diserang oleh penyakit radang panggul (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Dirangkum dari Johns Hopkins Medicine, berikut ini adalah beberapa gejala paling umum penyakit radang panggul:

  • Nyeri dan nyeri tekan yang menyebar ke seluruh perut bagian bawah.
  • Nyeri panggul.
  • Peningkatan keputihan yang berbau tidak sedap.
  • Demam dan menggigil.
  • Mual dan muntah.
  • Rasa sakit saat buang air kecil.
  • Sakit perut di bagian kanan atas.
  • Nyeri saat berhubungan seks.

Gejala penyakit radang panggul bisa mirip kondisi kesehatan lainnya. Selalu konsultasi dengan dokter untuk diagnosis akurat.

3. Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit radang panggul, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda penyakit dan menguji IMS.

Jika mengalami nyeri di perut bagian bawah, dokter atau perawat akan memeriksa:

  • Keputihan yang tidak biasa dari vagina atau leher rahim.
  • Abses (kumpulan nanah) di dekat ovarium atau saluran tuba.
  • Nyeri tekan atau nyeri pada organ reproduksi.

Dokter mungkin melakukan tes untuk mengetahui apakah kamu menderita penyakit radang panggul atau masalah lain yang terlihat seperti penyakit radang panggul. Ini dapat mencakup:

  • Tes untuk IMS, terutama gonore dan klamidia, karena keduanya dapat menyebabkan penyakit radang panggul.
  • Tes untuk infeksi saluran kemih atau kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri panggul.
  • Ultrasonografi (USG) atau tes pencitraan lain sehingga dokter dapat melihat organ internal untuk tanda-tanda penyakit radang panggul.

Tes Pap tidak digunakan untuk mendeteksi penyakit radang panggul.

Baca Juga: 21 Penyebab Nyeri Panggul pada Perempuan, Kapan Harus ke Dokter?

4. Pengobatan

Penyakit Radang Panggul: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi pemeriksaan panggul oleh dokter (medbriefnamibia.com)

Jika kamu mengalami penyakit radang panggul, dokter kemungkinan besar akan meresepkan antibiotik. Namun, terkadang kamu perlu dirawat di rumah sakit.

Beberapa jenis antibiotik yang berbeda dapat melawan penyakit, dan mungkin kamu diberikan beberapa jenis untuk dikonsumsi bersama. Biasanya pengobatan antibiotik berlangsung selama dua minggu. Selalu ikuti petunjuk dokter dan habiskan antibiotik, bahkan saat kamu sudah merasa lebih baik.

Biasanya, gejala akan membaik dalam tiga hari. Jika tidak, kembali temui dokter karena mungkin kamu perlu perawatan lainnya.

Dalam kasus yang lebih serius, perawatan mungkin termasuk dirawat inap di rumah sakit. Beberapa alasannya antara lain:

  • Sudah minum antibiotik dan gejala tidak membaik: Dokter mungkin perlu melakukan lebih banyak tes untuk mencari tahu alasannya.
  • Pemberian antibiotik lewat jalur intravena (infus): Jika tidak dapat meminum pil, misalnya, dokter akan memasukkan antibiotik dengan cara ini.
  • Telah mengembangkan kondisi abses tuboovarium: Ini terjadi ketika bagian dari ovarium atau tuba falopi terisi dengan cairan yang terinfeksi yang perlu dikeringkan. Antibiotik intravena biasanya diberikan terlebih dahulu untuk melihat apakah cara ini dapat membersihkan infeksi.
  • Sakit perut, muntah, atau demam tinggi: Dokter mungkin tidak dapat mengesampingkan masalah perut lainnya, seperti radang usus buntu.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Jika tidak diobati, penyakit radang panggul dapat menyebabkan masalah kesehatan serius yang terkadang mengancam jiwa. Infeksi dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh. Radang panggul dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik, yang dapat mengancam jiwa. Orang dengan penyakit radang panggul dapat mengalami nyeri kronis di perut bagian bawah dan infertilitas.

Makin lama kamu menderita penyakit radang panggul, makin besar kemungkinan kamu akan mengalami masalah kesehatan jangka panjang yang berbahaya dan kemandulan. Itulah kenapa sangat penting untuk memeriksakan gejala apa pun dan melakukan tes IMS secara berkala. Makin cepat makin baik.

Penyakit radang panggul dapat diobati. Namun, pengobatan mungkin tidak dapat memperbaiki kerusakan, misalnya jaringan parut, yang disebabkan oleh infeksi penyakit radang panggul jangka panjang.

6. Pencegahan

Penyakit Radang Panggul: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/tirachardz)

Terkadang, penyakit radang panggul tidak disebabkan oleh IMS. Ini bisa bersumber dari bakteri vagina normal yang bepergian ke organ reproduksi. Menghindari praktik douching dapat menurunkan risiko.

Akan tetapi, sebagian besar waktu, penyakit radang panggul terjadi karena hubungan seks tanpa kondom. Selalu praktikkan seks aman. Lindungi diri dari IMS yang dapat menyebabkan penyakit radang panggul, seperti:

  • Batasi jumlah pasangan seks: Risiko meningkat jika kamu memiliki banyak pasangan.
  • Pilih metode kontrasepsi: Jenis kontrasepsi ini termasuk kondom dan diafragma. Kombinasikan kontrasepsi dengan spermisida, bahkan jika kamu menggunakan pil KB.
  • Cari pengobatan jika mengalami gejala: Jika melihat tanda-tanda penyakit radang panggul atau IMS lainnya, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan. Gejalanya termasuk keputihan yang tidak biasa, nyeri panggul, atau pendarahan di antara periode menstruasi.
  • Lakukan pemeriksaan rutin: Lakukan skrining dan pemeriksaan ginekologi secara teratur. Sering kali, dokter dapat mengidentifikasi dan mengobati infeksi serviks sebelum menyebar ke organ reproduksi.

Penyakit radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi yang paling sering disebabkan oleh IMS seperti gonore dan klamidia.

Apabila kamu mengalami gejala yang mengarah pada penyakit radang panggul, seperti nyeri di perut bagian bawah, buat janji temu dengan dokter. Dokter dapat mendiagnosis penyakit radang panggul dan mengobatinya dengan antibiotik. Pengobatan dini sangat penting guna menghindari komplikasi seperti infertilitas.

Baca Juga: 15 Penyebab Nyeri Panggul pada Pria, Kenali Sejak Dini

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya