Penyebab Infeksi Telinga, Bisa karena Kebiasan Sehari-hari

Waspada buat yang rutin pakai headphone atau ear plug

Intinya Sih...

  • Infeksi telinga dimulai ketika cairan yang mengandung bakteri, virus, atau jamur terperangkap di telinga.
  • Seiring waktu, kuman yang terperangkap ini dapat berkembang menjadi infeksi telinga.

Infeksi telinga adalah infeksi pada telinga luar, tengah, dalam atau tulang di sekitar telinga oleh bakteri, virus, atau jamur. Infeksi telinga cukup umum terjadi pada anak-anak, tetapi pada dasarnya bisa menyerang usia berapa pun.

Infeksi telinga biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan analisis laboratorium terhadap nanah atau cairan.

Jenis infeksi telinga meliputi:

  • Otitis eksterna
  • Otitis media – akut atau kronis
  • Otitis media serosa
  • Miringitis infeksius.
  • Mastoiditis akut.
  • Neuronitis vestibular.
  • Herpes zoster pada telinga.

Baca Juga: 7 Tanda Infeksi Telinga, Segera ke Dokter THT!

Penyebab infeksi telinga

Infeksi telinga dimulai ketika cairan yang mengandung bakteri, virus, atau jamur terperangkap di telinga. Seiring waktu, kuman yang terperangkap ini dapat berkembang menjadi infeksi telinga.

Kuman ini sering kali berasal dari penyakit lain yang menyebabkan pembengkakan dan kemacetan di saluran hidung dan tenggorokan. Itu sebabnya gejala infeksi telinga bisa muncul 2–7 hari setelah timbulnya pilek atau infeksi saluran pernapasan atas. Namun, kuman juga bisa berasal dari air tempat kamu berenang atau mandi.

Beberapa faktor pemicu infeksi telinga adalah kelembapan pada telinga, kebiasaan mengorek/menggaruk telinga, penggunaan korek kuping untuk membersihkan telinga, penggunaan headphone atau ear plug secara teratur dalam jangka waktu lama, penggunaan seprai/handuk kotor, dan lain-lain.

Ada beberapa faktor risiko infeksi telinga yang diketahui, yang meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan masalah telinga.
  • Kelembapan pada telinga.
  • Kebiasaan mengorek/menggaruk telinga.
  • Penggunaan korek kuping untuk membersihkan telinga.
  • Penggunaan headphone atau ear plug secara teratur dalam jangka waktu lama.
  • Penggunaan seprai atau handuk kotor.
  • Diagnosis medis tertentu, seperti langit-langit mulut sumbing dan sindrom Down, disebabkan oleh perbedaan struktur dan fungsi otot pada saluran eustachius, yang mencegah keluarnya cairan.
  • Merokok atau paparan asap rokok. Asap rokok merupakan bahan iritan yang menyebabkan pembengkakan di bagian belakang hidung dan lapisan saluran eustachius yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran pembuangan cairan.
  • Anak-anak yang berada di tempat penitipan anak cenderung mengalami infeksi telinga lebih sering.
  • Minum dari botol sambil berbaring dapat meningkatkan risiko infeksi telinga pada bayi.
  • Perforasi traumatis pada gendang telinga.

Selain itu, siapa pun yang mengalami peradangan kronis pada saluran eustachius akibat sinusitis berulang, alergi, refluks, atau sering pilek berisiko lebih tinggi terkena infeksi telinga tengah.

Waspadai gejalanya dan segera periksakan diri ke dokter

Penyebab Infeksi Telinga, Bisa karena Kebiasan Sehari-hariilustrasi otitis media atau infeksi telinga tengah (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Infeksi telinga dapat menimbulkan berbagai gejala, tergantung bagian telinga mana yang terinfeksi. Namun, gejala infeksi telinga tengah yang umum meliputi:

  • Sakit telinga, terutama saat berbaring.
  • Keluar cairan dari telinga.
  • Perasaan tertekan atau penuh di telinga.
  • Gangguan pendengaran, seperti suara teredam atau kesulitan mendengar pada satu telinga.
  • Demam.
  • Malaise (perasaan tidak nyaman secara umum).
  • Pusing.
  • Masalah dengan keseimbangan.

Bayi dan anak kecil yang tidak dapat mengomunikasikan apa yang mereka rasakan mungkin akan menarik-narik telinga mereka yang sakit, menjadi rewel atau mudah marah, sulit tidur, dan memiliki lebih sedikit energi dari biasanya.

Jika mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui dokter.

Dokter akan menanyakan apa saja gejala yang kamu alami dan mengecek riwayat kesehatan.

Dokter akan melihat ke dalam telinga menggunakan alat yang disebut otoskop. Dengan tes ini, dokter dapat mengetahui:

  • Area yang ditandai dengan kemerahan.
  • Penonjolan membran timpani.
  • Keluarnya cairan dari telinga.
  • Gelembung udara atau cairan di belakang gendang telinga.
  • Sebuah lubang (perforasi) di gendang telinga.

Dokter mungkin merekomendasikan tes pendengaran jika kamu memiliki riwayat infeksi telinga.

Pengobatan infeksi telinga

Perawatan tergantung pada jenis dan lokasi infeksi dan mungkin termasuk hal-hal berikut:

  • Pembersihan saluran telinga secara profesional.
  • Menjaga telinga bebas dari air, terutama untuk otitis eksterna.
  • Obat tetes telinga yang mengandung antibiotik atau obat antijamur dan terkadang steroid untuk mengurangi peradangan.
  • Antibiotik oral atau terkadang antivirus.
  • Obat pereda nyeri atau antiinflamasi.
  • Antihistamin atau obat antimual untuk vertigo.
  • Antibiotik intravena atau pembedahan untuk infeksi parah.

Baca Juga: 7 Potensi Komplikasi akibat Infeksi Telinga, Bisa Serius!

Referensi

Forbes Health. Diakses pada April 2024. Ear Infections: Symptoms, Causes And Prevention.
MedlinePlus. Diakses pada April 2024. Ear infection - acute.
Baptist Health. Diakses pada April 2024. What Causes Ear Infections?
Agency for Clinical Innovation. Diakses pada April 2024. Ear infection.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya