11 Penyebab Nyeri Vagina saat Hamil, Ketahui Mana yang Serius

Perhatikan gejala yang menyertai nyeri vagina

Nyeri vagina adalah gejala yang umum dialami ibu hamil. Biasanya ini karena perkembangan janin, yang dapat menyebabkan tekanan pada jaringan vagina dan menurunkan aliran darah ke area tersebut.

Meski demikian, nyeri vagina juga bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius, terutama jika nyeri disertai gejala lain.

Apabila mengalami nyeri vagina bersamaan dengan pendarahan, keputihan, gatal atau sensasi terbakar, segera temui dokter untuk mengidentifikasi penyebabnya dan mendapat perawatan.

Penting untuk diketahui, inilah beberapa penyebab umum nyeri vagina saat hamil.

1. Perkembangan normal bayi

Dilansir Tua Saúde, saat bayi tumbuh dan bertambah berat di dalam rahim, ini akan meningkatkan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang merupakan otot-otot yang menopang rahim dan vagina. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang intens pada vagina, yang lebih sering terjadi selama trimester ketiga.

Selain itu, karena tekanan yang disebabkan oleh bayi yang sedang tumbuh, mungkin terjadi penurunan aliran darah ke daerah panggul, yang dapat menyebabkan vagina menjadi bengkak dan lebih menyakitkan.

Ada beberapa cara untuk meredakan tekanan dan mengurangi rasa sakit, seperti menghindari berdiri dalam waktu lama, kompres dingin di area panggul, dan istirahat setelah beraktivitas.

Walaupun pada trimester akhir ketidaknyamanan lebih sering terjadi, tetapi penting untuk menemui dokter kandungan jika rasa sakitnya sangat intens dan mengganggu aktivitas.

2. Seks vaginal yang intens

11 Penyebab Nyeri Vagina saat Hamil, Ketahui Mana yang Seriusilustrasi ibu hamil (freepik.com/valeria_aksakova)

Penyebab nyeri vagina saat hamil selanjutnya adalah karena seks vaginal yang intens. Ini kemungkinan karena gesekan akibat penetrasi atau kurangnya pelumasan, sehingga menyebabkan iritasi, pembengkakan, dan nyeri pada vagina.

Sangat penting untuk memastikan pelumasan yang memadai sebelum penetrasi untuk menghindari luka di dinding vagina dan rasa sakit selama hubungan seks.

Ibu hamil dan pasangannya juga disarankan untuk mengurangi frekuensi dan intensitas hubungan seks, sehingga jaringan vagina dapat pulih lebih cepat.

Jika terjadi pendarahan saat berhubungan seksual, sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan.

3. Ruam

Terkadang, ibu hamil bisa mengalami ruam di area genital saat menggunakan produk tertentu yang mengandung bahan iritan (misalnya sabun, kondom, krim vagina, atau pelumas). Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan, gatal, kemerahan, dan nyeri pada vagina.

Cobalah untuk mengidentifikasi produk yang mungkin memicu gejala dan hentikan pemakaiannya.

Untuk meredakan gejalanya, aplikasikan kompres dingin di area genital luar. Namun, apabila gejala tidak membaik atau memburuk, hubungi dokter.

4. Dilatasi serviks

11 Penyebab Nyeri Vagina saat Hamil, Ketahui Mana yang Seriusilustrasi penyebab nyeri vagina saat hamil (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dilatasi mengacu pada pembukaan serviks. Kadang, ini merupakan penyebab nyeri vagina yang terasa tajam dan menusuk pada tahap akhir kehamilan, mengutip dari Flo Health. Ini adalah proses normal yang membantu tubuh mempersiapkan persalinan dan melahirkan. Akan tetapi, apabila rasa sakit muncul di perut bagian bawah, segera temui dokter.

Selama persalinan, kontraksi rahim membuka leher rahim sementara bayi bergerak ke posisi yang tepat. Penipisan dan pelebaran serviks memungkinkan bayi melewati jalan lahir. Ini terjadi menjelang akhir trimester ketiga, tetapi bervariasi pada setiap individu.

Beberapa ibu hamil mengalami penipisan dan pembesaran serviks selama beberapa minggu, dan yang lainnya tidak lama sebelum bayi lahir. Perempuan yang pertama kali hamil mungkin tidak mengalami dilatasi sampai benar-benar melahirkan. Dokter kandungan atau bidan dapat memeriksa serviks untuk memantaunya sebagai bagian dari perawatan prenatal.

Baca Juga: Atrofi Vagina: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

5. Vaginismus

Vaginismus adalah kondisi ketika otot-otot vagina berkontraksi dan tidak bisa rileks secara alami, sehingga menyebabkan rasa sakit pada vagina dan kesulitan penetrasi. Situasi ini mungkin muncul selama kehamilan, tetapi mungkin ada sebelum kehamilan.

Konsultasikan dengan dokter untuk menilai otot panggul untuk mengidentifikasi penyebab vaginismus. Dokter akan merekomendasikan perawatan yang sesuai.

6. Infeksi saluran kemih

11 Penyebab Nyeri Vagina saat Hamil, Ketahui Mana yang Seriusilustrasi pemeriksaan prenatal pada ibu hamil (pexels.com/MART PRODUCTION)

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi umum selama kehamilan. Itu terjadi karena perubahan dalam tubuh yang mendorong pertumbuhan berlebih dari flora vagina yang terjadi secara alami.

Nyeri vagina adalah gejala umum ISK, serta gatal, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan warna urine keruh.

Temui dokter jika kamu curiga mengalami ISK. Perawatan mungkin melibatkan antibiotik atau obat antijamur. Penting juga untuk minum banyak air setiap hari, mengikuti diet rendah gula, dan mengenakan pakaian yang nyaman serta celana dalam berbahan katun.

7. Infeksi menular seksual

Penyakit menular seksual dapat menyebabkan nyeri vagina saat hamil. Ini terutama terjadi pada kasus klamidia dan herpes genital. Gejala lainnya termasuk gatal dan terbakar.

Apabila curiga mengalami penyakit menular seksual, segera temui dokter. Jika memang kamu mengalaminya, maka dokter akan memulai pengobatan.

Hindari berhubungan seks selama pengobatan dan pastikan pasangan juga memeriksakan diri dan mendapat perawatan.

8. Kista Bartholin

11 Penyebab Nyeri Vagina saat Hamil, Ketahui Mana yang Seriusilustrasi penyebab nyeri vagina saat hamil (pexels.com/Amina Filkins)

Nyeri vagina selama kehamilan juga dapat terjadi bila terdapat kista di kelenjar Bartholin, yang terjadi karena adanya penyumbatan pada kelenjar. Ini bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada vagina, terutama bila ada peradangan pada kelenjar.

Jika merasakan benjolan yang teraba di vagina atau memiliki gejala lain yang disebutkan di atas, temui dokter. Perawatan mungkin melibatkan obat pereda nyeri dan antibiotik jika kista terinfeksi.

9. Infeksi jamur

Candida adalah penyebab infeksi jamur (ragi) yang umum selama kehamilan karena kekebalan tubuh ibu hamil yang terganggu. 

Selama kehamilan, pemulihan dari infeksi jamur ini mungkin memakan waktu lebih lama dari biasanya, karena dokter umumnya ragu untuk meresepkan obat kortison.

Pertimbangkan untuk mengobatinya dengan krim atau supositoria antijamur yang dijual bebas, tetapi ingatlah untuk mendiskusikannya dengan dokter terlebih dulu.

10. "Nyeri petir"

11 Penyebab Nyeri Vagina saat Hamil, Ketahui Mana yang Seriusilustrasi penyebab nyeri vagina pada ibu hamil (pexels.com/RODNAE Productions)

Terkadang rasa sakit yang berasal dari ligamen panggul saat meregang untuk mengakomodasi bayi dapat menyebabkan rasa sakit yang mengejutkan. Ini bisa cukup mengejutkan untuk membuat beberapa orang berpikir bahwa mereka akan melahirkan. Ini disebut lightning pain atau lightning crotch.

Beberapa perempuan secara alami memproduksi lebih banyak hormon relaksin dan progesteron, mendorong peregangan ekstra dan melonggarkan ligamen. Ketika ligamen diregangkan terlalu cepat, itu menghasilkan sensasi yang mirip kilat menyambar selangkangan.

Mengutip dari BabyCenter, lightning crotch bisa terasa seperti nyeri persalinan, terutama jika ini dialami saat kehamilan pertama. Kamu perlu tahu perbedaan keduanya.

Kontraksi persalinan terjadi secara teratur dan berulang, serta jedanya makin dekat seiring waktu, sedangkan lightning crotch sifatnya acak. Selain itu, nyeri persalinan sering kali disertai dengan nyeri punggung bawah yang berlangsung lama, sedangkan lightning crotch lebih tajam dan hanya berlangsung beberapa detik.

11. Kehamilan ektopik

Kemungkinan penyebab nyeri vagina saat hamil lainnya adalah kehamilan ektopik. Ini adalah kondisi saat sel telur yang telah dibuahi berimplantasi di mana saja selain rahim. Paling sering, sel telur yang telah dibuahi menempel di dalam tabung rahim.

Sel telur yang telah dibuahi tersebut tidak dapat bertahan hidup di luar rahim. Dalam kasus tertentu, kehamilan ektopik dapat menyebabkan tuba uterine pecah, mengakibatkan nyeri vagina, perdarahan, pusing, dan mual.

Cari bantuan medis jika kamu mengalami tanda-tanda kehamilan ektopik.

Nyeri vagina terjadi pada beberapa titik selama hampir setiap kehamilan. Selain obat pereda nyeri (yang harus disetujui oleh dokter), ada beberapa cara untuk meredakan nyeri vagina untuk sementara:

  • Berbaring di sisi kiri untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi tekanan vagina.
  • Duduk dengan kaki yang ditinggikan. Ini dapat menurunkan tingkat tekanan dan mengurangi rasa sakit pada vagina.
  • Mengangkat pinggul untuk mengurangi nyeri serviks selama kehamilan (yang biasanya memperburuk ketidaknyamanan vagina yang ada).
  • Mandi air hangat untuk menenangkan dan mengendurkan otot-otot yang pegal di seluruh tubuh.
  • Beraktivitas fisik seperti yoga atau berenang untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot.
  • Pijat panggul yang disetujui dokter, yang secara bersamaan dapat menawarkan dukungan panggul yang sangat dibutuhkan dan meredakan nyeri vagina selama kehamilan.

Nyeri vagina saat hamil adalah hal normal bagi kebanyakan orang. Walaupun beberapa perubahan gaya hidup bisa membantu, tetapi dokter atau bidan tetap merupakan sumber bimbingan terbaik.

Ada berbagai pilihan untuk mengobati penyebab nyeri vagina saat hamil. Ingatlah bahwa kondisi tertentu, seperti infeksi atau masalah pada serviks, berpotensi menyebabkan keguguran. Diskusikan dengan dokter tentang pertanyaan, kekhawatiran, atau kemungkinan perawatan.

Baca Juga: 16 Penyebab Rasa Terbakar di Vagina, dari Ringan Hingga Serius

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya