Pleurodesis: Tujuan, Prosedur, Pemulihan, Komplikasi

Untuk pasien pneumothorax dan efusi pleura

Intinya Sih...

  • Pleurodesis menghilangkan ruang antara paru-paru dan dinding dada sehingga cairan atau udara tidak lagi menumpuk di antara lapisan tersebut.
  • Kondisi seperti pneumotoraks dan efusi pleura dapat membutuhkan pleurodesis.
  • Secara umum pleurodesis adalah prosedur yang dapat ditoleransi dengan baik dan efektif.
  •  

Pleurodesis adalah prosedur menempelkan paru-paru ke dinding dada. Prosedur ini menghilangkan ruang antara paru-paru dan dinding dada (rongga pleura) sehingga cairan atau udara tidak lagi menumpuk di antara lapisan tersebut.

Kamu mungkin membutuhkan prosedur ini jika mengalami paru-paru kolaps (pneumothorax) atau penumpukan cairan berlebih di sekitar paru-paru (efusi pleura).

1. Tujuan

Kamu mungkin memerlukan pleurodesis jika memiliki pneumotoraks atau efusi pleura. Biasanya, kamu punya sedikit cairan di rongga pleura (ruang antara dinding dan paru-paru). Ketika ada terlalu banyak cairan dalam rongga tersebut, paru-paru tidak dapat berkembang dengan baik.

Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan cairan ekstra terkumpul di rongga pleura, seperti:

  • Gagal jantung.
  • Pneumonia.
  • Tuberkulosis.
  • Kanker.
  • Penyakit ginjal dan hati.
  • Peradangan pada pankreas.
  • Artritis reumatoid.

Penumpukan cairan dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, batuk, dan sesak napas.

Dalam prosedur pleurodesis, dokter menyuntikkan obat (seperti campuran bedak) ke dalam ruang antara paru-paru dan dinding dada. Ada berbagai macam zat yang bisa digunakan. Obat akan mengiritasi dan menyebabkan inflamasi pada jaringan, menghasilkan jaringan parut yang membuat paru-paru menempel di dinding dada.

Dengan menempelkan paru-paru ke dinding dada, pleurodesis menghilangkan ruang di mana cairan atau udara bisa terkumpul. Ini juga membantu menjaga paru-paru tetap mengembang.

2. Detail prosedur

Pleurodesis: Tujuan, Prosedur, Pemulihan, Komplikasiilustrasi pleurodesis (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Pleurodesis dapat dilakukan sendiri, atau berbarengan dengan prosedur untuk mengalirkan udara atau cairan dari sekitar paru-paru (thoracostomy atau thoracoscopy), mengutip dari Healthline.

Jika hanya menjalani pleurodesis, prosedur ini mungkin dilakukan di kamar perawatan di rumah sakit.

Selama prosedur pleurodesis:

  • Kamu akan mendapatkan obat untuk mengendalikan rasa sakit dan membuat rileks.
  • Obat yang dipilih untuk pleurodesis akan disuntikkan ke dada melalui tabung.
  • Kamu mungkin perlu mengubah posisi sekitar sekali setiap 10 menit atau lebih untuk memastikan obat mencapai setiap bagian rongga dada.
  • Jika menjalani pleurodesis dengan thoracostomy atau thoracoscopy, ini akan dilakukan di ruang operasi dengan anestesi.

Selama prosedur:

  • Kamu akan diberikan obat untuk mencegah rasa sakit dan membuat rileks.
  • Dokter akan menggunakan anestesi lokal untuk membuat area dada tempat sayatan mati rasa. Area kulit akan disterilkan.
  • Dokter akan membuat sayatan kecil dan memasukkan kamera untuk operasi atau tabung sempit yang disebut tabung dada. Kemudian cairan akan dialirkan ke dalam kantong penampung.
  • Setelah cairan dikeringkan, bedak, doksisiklin, atau obat lain akan disuntikkan ke dalam rongga pleura melalui selang dada.
  • Obat akan melapisi bagian luar paru-paru dan membuat permukaan lengket yang membuatnya menempel pada dinding dada.
  • Dokter mungkin melakukan rontgen untuk memastikan prosedurnya berhasil.

Alternatif untuk prosedur ini mungkin adalah penempatan kateter. Ini memungkinkan kamu untuk pulang dengan tabung yang jauh lebih kecil daripada tabung dada, dan juga terus mengeluarkan cairan. Dokter dapat mendiskusikan pro dan kontra dari kateter versus prosedur di atas.

Baca Juga: Operasi Bypass Jantung: Persiapan, Prosedur, Hasil, Risiko

3. Pemulihan

Tabung dada akan tetap di tempatnya selama 24 hingga 48 jam, atau sampai paru-paru menempel di rongga dada. Jika kamu menjalani operasi, kamu mungkin harus tinggal di rumah sakit selama beberapa hari. Kamu akan mendapatkan rontgen reguler untuk memeriksa kemajuan kondisi.

Setelah selang dada dilepas, kamu harus menjaga luka tetap bersih. Bersihkan setiap hari dengan sabun lembut dan keringkan.

Kamu mungkin akan melihat cairan keluar dari luka selama satu atau dua hari. Tempatkan perban di atasnya sampai tak lagi mengeluarkan cairan. Ganti perban setidaknya setiap hari. Ikuti semua perawatan luka dan ikuti petunjuk dari tim perawatan.

Jangan lakukan ini setelah prosedur pleurodesis:

  • Jangan menggosok luka, ini bisa memperlambat penyembuhan.
  • Jangan mengoleskan salep, losion, atau bedak pada sayatan.
  • Jangan mandi, berenang, atau berendam air panas sampai sayatan sembuh total.
  • Jangan mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid selama setidaknya tujuh hari setelah pleurodesis. Obat ini dapat mencegah permukaan paru-paru saling menempel. Tanyakan kepada dokter obat yang dapat kamu minum untuk mengendalikan rasa sakit.
  • Jangan mengangkat benda yang beratnya lebih dari 4,5 kilogram (kg) sampai diizinkan oleh dokter.
  • Hindari memforsir diri atau menahan napas.

Tanyakan kepada dokter kapan kamu bisa mulai mengemudi lagi, kembali bekerja, dan melanjutkan aktivitas normal.

4. Risiko

Pleurodesis: Tujuan, Prosedur, Pemulihan, Komplikasiilustrasi pasien setelah menjalani pleurodesis (unsplash.com/Accuray)

Dilansir St Vincent’s Health, secara umum pleurodesis adalah prosedur yang dapat ditoleransi dengan baik dan efektif. Namun, seperti semua prosedur medis lainnya, pleurodesis juga memiliki beberapa risiko. Ini termasuk:

  • Rasa sesak di dada: Ini biasanya jangka pendek dan terjadi karena pneumonia.
  • Demam: Kamu mungkin mengalami demam selama 1–2 hari setelah prosedur yang dapat dikontrol dengan parasetamol.
  • Infeksi: Sebagai akibat dari pemasangan tabung chest drain awal.
  • Nyeri: Kamu akan diberikan obat penghilang rasa sakit sebelum dan sesudah prosedur jika merasa nyeri.

Apabila selain pleurodesis kamu juga menjalani thoracostomy, komplikasi yang dapat terjadi dapat meliputi:

  • Paru-paru kolaps.
  • Cedera pada dinding dada, arteri, atau paru-paru.
  • Gumpalan darah.
  • Tabung yang bergerak keluar dari tempatnya.

Pada sebagian kecil orang, prosedur ini tidak akan berhasil dan diperlukan perawatan lebih lanjut. 

5. Efek samping dan prospek

Kamu mungkin merasakan sakit atau nyeri di area di mana tabung dada ditempatkan selama beberapa hari. Rasa sakit bisa bertambah buruk saat menarik napas dalam-dalam.

Efek samping lain yang mungkin terjadi termasuk demam, sesak napas, dan infeksi.

Periksa luka setiap hari dan segera hubungi dokter jika kamu memiliki:

  • Peningkatan kemerahan, pembengkakan, atau nyeri di sekitar lokasi sayatan.
  • Nanah mengalir dari luka.
  • Banyak mengeluarkan darah.
  • Demam lebih dari 39 derajat Celcius.

Pandangan akan tergantung pada kondisi apa yang menyebabkan kamu membutuhkan pleurodesis. Prospek jangka panjang untuk orang dengan pneumotoraks yang dirawat dengan prosedur ini adalah baik, dengan perbaikan fungsi paru-paru.

Dalam penelitian kecil, pleurodesis memiliki tingkat keberhasilan sekitar 75–80 persen pada orang dengan efusi pleura yang tidak disebabkan oleh kanker (European Respiratory Review, 2016).

Baca Juga: Operasi GERD: Tujuan, Jenis, Prosedur, Risiko

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya