Polisomnografi: Tujuan, Persiapan, Prosedur, Hasil

Polisomnografi digunakan untuk mendiagnosis gangguan tidur

Polisomnografi atau polysomnography adalah studi tidur. Tes ini merekam fungsi tubuh tertentu saat kamu tidur, atau mencoba untuk tidur. Polisomnografi digunakan untuk mendiagnosis gangguan tidur.

Lewat artikel ini, akan dibahas apa itu polisomnografi, apa alasan seseorang butuh pemeriksaan ini, dan bagaimana prosedurnya. Simak sampai habis!

1. Apa itu polisomnografi?

Polisomnografi adalah tes komprehensif yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan tidur. Polisomnografi merekam gelombang otak, tingkat oksigen dalam darah, detak jantung dan pernapasan, serta gerakan mata dan kaki selama studi berlangsung.

Polisomnografi dapat dilakukan di unit gangguan tidur di rumah sakit atau di pusat tidur. Meskipun biasanya dilakukan pada malam hari, polisomnografi terkadang dilakukan pada siang hari untuk mengakomodasi pekerja shift yang terbiasa tidur pada siang hari.

Selain membantu mendiagnosis gangguan tidur, polisomnografi dapat digunakan untuk membantu memulai atau menyesuaikan rencana perawatan jika kamu telah didiagnosis dengan gangguan tidur.

Kadang, polisomnografi bisa dilakukan di rumah. Pengujian sleep apnea di rumah menggunakan sensor dalam jumlah terbatas untuk fokus secara khusus pada diagnosis sleep apnea obstruktif (OSA).

2. Kapan polisomnografi dibutuhkan?

Polisomnografi: Tujuan, Persiapan, Prosedur, Hasililustrasi polisomnogram atau polisomnografi (commons.wikimedia.org/Clinique Somnomed)

Dilansir Mayo Clinic, polisomnografi memantau tahapan dan siklus tidur untuk mengidentifikasi apakah atau kapan pola tidur terganggu dan alasannya.

Ada berbagai jenis perangkat tes sleep apnea di rumah menggunakan kombinasi sensor yang berbeda. Mereka umumnya merekam laju pernapasan dan aliran udara, serta kadar oksigen dan detak jantung. Ada juga yang memberi informasi tentang tonus pembuluh darah.

Proses normal untuk tertidur dimulai dengan tahap tidur yang disebut tidur non-rapid eye movement (NREM). Selama tahap ini, gelombang otak, seperti yang direkam oleh electroencephalography (EEG), sangat melambat.

Mata tidak bergerak maju mundur dengan cepat selama NREM, berbeda dengan tahap tidur selanjutnya. Setelah 1–2 jam tidur NREM, aktivitas otak meningkat lagi, dan tidur gerakan mata cepat (REM) dimulai. Kebanyakan mimpi terjadi selama tidur REM.

Kita biasanya melalui beberapa siklus tidur setiap malam, antara tidur NREM dan REM dalam waktu sekitar 90 menit. Gangguan tidur dapat mengganggu proses tidur ini.

Polisomnografi biasanya direkomendasikan jika dokter mencurigai kamu memiliki:

  • Sleep apnea atau gangguan pernapasan terkait tidur lain: Kamu mengalami henti napas berulang kali dan ini dimulai saat tidur.
  • Gangguan gerakan anggota tubuh periodik: Kamu tanpa sadar melenturkan dan memanjangkan kaki saat tidur. Kondisi ini terkadang dikaitkan dengan sindrom kaki gelisah.
  • Narkolepsi: Kamu mengalami rasa kantuk yang luar biasa pada siang hari dan serangan tidur tiba-tiba.
  • Gangguan perilaku tidur REM: Melibatkan memerankan mimpi saat tidur.
  • Perilaku yang tidak biasa saat tidur: Dokter mungkin melakukan tes ini jika kamu melakukan aktivitas yang tidak biasa selama tidur, seperti berjalan, banyak bergerak, atau gerakan berirama.
  • Insomnia kronis yang tidak dapat dijelaskan: Jika kamu terus-menerus mengalami sulit tidur atau tetap tertidur, dokter mungkin menyarankan polisomnografi.

Baca Juga: USG Kranial: Jenis, Tujuan, Prosedur, Keamanan

3. Persiapan

Apabila kamu akan menjalani polisomnografi, kamu mungkin disarankan untuk menghindari makanan atau minuman yang mengandung alkohol atau kafein selama sore dan malam hari sebelum hari pengujian. Alkohol dan kafein dapat mengubah pola tidur dan dapat memperburuk gejala beberapa gangguan tidur.

Tidur pada sore hari sebelum polisomnografi tidak dianjurkan. Kamu mungkin diminta untuk mandi sebelum pemeriksaan. Namun, jangan menggunakan losion, gel, pewangi, atau riasan sebelum tes karena ini dapat mengganggu penggunaan elektroda.

Untuk tes sleep apnea di rumah, peralatan akan dikirimkan ke rumah atau kamu bisa mengambilnya di klinik dokter. Kamu akan diberikan instruksi yang menjelaskan cara penggunaan peralatan. Tanyakan sejelas-jelasnya apabila ada hal yang tidak dimengerti mengenai cara kerja tes atau peralatan.

4. Prosedur

Polisomnografi: Tujuan, Persiapan, Prosedur, Hasililustrasi studi polisomnografi pada anak (commons.wikimedia.org/Robert Lawton)

Dirangkum dari laman MedlinePlus, polisomnografi bisa dilakukan baik di klinik tidur atau di rumah.

Di klinik tidur

Polisomnografi paling sering dilakukan klinik tidur khusus.

  • Kamu akan diminta untuk tiba sekitar 2 jam sebelum waktu tidur.
  • Kamu akan tidur di tempat tidur yang biasanya diletakkan di tengah ruangan. Umumnya klinik tidur memiliki kamar tidur yang nyaman, mirip kamar hotel.
  • Tes ini paling sering dilakukan pada malam hari agar pola tidur normal kamu bisa dipelajari oleh dokter. Namun, apabila kamu adalah seorang pekerja shift malam, mungkin pemeriksaan akan dilakukan sesuai jam tidur normal kamu.
  • Dokter akan menempatkan elektroda di dagu, kulit kepala, dan tepi luar kelopak mata. Akan ada monitor untuk  merekam detak jantung dan pernapasan yang menempel di dada.
  • Elektroda merekam sinyal saat kamu terjaga (dengan mata tertutup) dan saat tidur.
  • Tes tersebut mengukur jumlah waktu yang diperlukan untuk tertidur dan berapa lama kamu memasuki fase tidur REM.
  • Dokter yang terlatih akan mengamati kamu saat tidur dan mencatat setiap perubahan pada pernapasan atau detak jantung. Tes akan mencatat berapa kali kamu berhenti bernapas atau hampir berhenti bernapas.
  • Ada juga monitor untuk merekam gerakan kamu saat tidur. Terkadang, kamera video merekam gerakan saat tidur.

Setelah polisomnografi di klinik tidur, sensor dilepas dan kamu boleh pulang. Kamu akan dijadwalkan untuk kunjungan tindak lanjut dengan dokter. Setelah polisomnografi, kamu dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

Di rumah

Dalam beberapa kasus, kamu mungkin menggunakan perangkat studi tidur di rumah, bukan di klinik tidur, untuk membantu mendiagnosis sleep apnea. Perangkatnya bisa diambil di klinik tidur atau terapis terlatih datang ke rumah untuk memasangnya.

Pengujian di rumah dapat digunakan ketika:

  • Kamu berada di bawah perawatan spesialis tidur.
  • Dokter tidur mencurigai kamu menderita sleep apnea obstruktif.
  • Kamu tidak memiliki gangguan tidur lainnya.
  • Kamu tidak memiliki masalah kesehatan serius lainnya, seperti penyakit jantung atau penyakit paru-paru.

Pada pagi hari setelah tes sleep apnea di rumah, sensor bisa dilepas saat kamu bangun. Peralatan akan dikembalikan ke klinik atau dikirim. Beberapa jenis tes sleep apnea di rumah bisa langsung dibuang setelah pemakaian.

5. Hasil

Informasi yang dikumpulkan selama polisomnografi dievaluasi terlebih dahulu oleh teknolog polisomnografi, yang menggunakan data untuk memetakan tahapan dan siklus tidur. Kemudian, informasi tersebut ditinjau oleh dokter spesialis tidur.

Dokter akan meninjau informasi yang dikumpulkan selama tes sleep apnea di rumah. Mungkin perlu beberapa hari atau minggu untuk mendapatkan hasil. Ada kemungkinan bahwa hasilnya mungkin tidak memberikan informasi yang cukup, dan dokter mungkin merekomendasikan polisomnografi di klinik.

Pada janji tindak lanjut, dokter akan meninjau hasil pemeriksaan. Berdasarkan data yang dikumpulkan, dokter akan mendiskusikan pengobatan atau evaluasi lebih lanjut yang mungkin diperlukan.

Hasil normal

Studi tidur melacak:

  • Seberapa sering kamu mengalami henti napas setidaknya selama 10 detik (apnea).
  • Seberapa sering pernapasan tersumbat sebagian selama 10 detik (hipopnea).
  • Gelombang otak dan gerakan otot saat tidur.

Kebanyakan orang mengalami periode pendek saat tidur saat pernapasan mereka berhenti atau sebagian tersumbat. Indeks apnea-hipopnea atau apnea-hypopnea index (AHI) adalah jumlah apnea atau hipopnea yang diukur selama studi tidur. Hasil AHI digunakan untuk mendiagnosis sleep apnea obstruktif atau sentral.

Hasil tes normal menunjukkan:

  • Sedikit atau tidak ada episode henti bernapas. Pada orang dewasa, AHI kurang dari 5 dianggap normal.
  • Pola normal gelombang otak dan gerakan otot saat tidur.

Hasil tidak normal

Pada orang dewasa, AHI di atas 5 mungkin berarti kamu mengidap sleep apnea:

  • 5 sampai 14 adalah sleep apnea ringan.
  • 15 hingga 29 adalah sleep apnea sedang.
  • 30 atau lebih adalah sleep apnea parah.

Untuk membuat diagnosis dan menentukan perawatan, spesialis tidur juga harus melihat:

  • Temuan lain dari studi tidur.
  • Riwayat kesehatan dan keluhan terkait tidur.
  • Pemeriksaan fisik.

Polisomnografi biasanya tidak membawa risiko apa pun. Namun, dalam beberapa kasus seseorang mungkin bereaksi terhadap perekat yang menempelkan sensor ke tubuhnya. Jika khawatir tentang ini, bicarakan dengan dokter atau teknolog terlebih dulu.

Polisomnografi diperlukan untuk mengetahui tentang gangguan tidur yang dapat memengaruhi kehidupan atau kesehatan. Ini bisa menguji sleep apnea obstruktif, yang dapat memiliki risiko kesehatan terkait.

Tes di rumah mungkin tersedia, tetapi ini mungkin tidak cocok untuk semua orang. Data yang dikumpulkan mungkin tidak seakurat data yang didapat jika pemeriksaan dilakukan di klinik tidur.

Apabila kamu curiga memiliki sleep apnea atau gangguan tidur lainnya, atau diberi tahu oleh pasangan tidur, sebaiknya diskusikan dengan dokter.

Baca Juga: Histeroskopi: Kegunaan, Prosedur, Persiapan, Risiko

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya