Studi: Vape Terkait dengan Kenaikan Risiko Gagal Jantung

Selain paru-paru, vape juga dapat memengaruhi jantung

Intinya Sih...

  • Sebuah studi menemukan bahwa di antara 175,667 peserta, mereka yang pernah menggunakan rokok elektrik 19 persen lebih mungkin mengalami gagal jantung.
  • Penggunaan vape secara khusus meningkatkan risiko jenis gagal jantung yang disebut heart failure with preserved ejection fraction (HFpEF).

Orang yang pernah menggunakan vape pada suatu saat dalam hidup mereka memiliki peluang lebih tinggi terkena gagal jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menggunakan vape.

Ini menambah temuan penelitian-penelitian sebelumnya yang menyebut bahwa vaping dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, memperburuk tekanan darah dan detak jantung, serta menyebabkan beberapa masalah kesehatan terkait paru-paru.

Gagal jantung, juga dikenal sebagai gagal jantung kongestif, adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jantung tidak memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Gagal jantung terjadi jika jantung tidak dapat terisi cukup darah. Ini juga bisa terjadi ketika jantung terlalu lemah untuk memompa dengan baik. Istilah "gagal jantung" tidak berarti jantung berhenti berdetak. Namun, ini merupakan kondisi serius yang perlu perawatan medis.

Merokok telah diketahui merupakan salah satu penyebab utama gagal jantung. Namun, para peneliti masih menyelidiki bagaimana rokok elektrik dapat memengaruhi kondisi tersebut.

Studi baru yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology pada 2 April 2024 ini sebenarnya tidak menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik memicu gagal jantung, tetapi ada alasan bagi para peneliti untuk menyakini itu bisa terjadi.

Inilah hal-hal yang perlu kamu tahu tentang hubungan antara vape dan gagal jantung, termasuk dampak perangkat tersebut terhadap jantung.

Mereka yang pernah menggunakan rokok elektrik 19 persen lebih mungkin mengalami gagal jantung

Studi: Vape Terkait dengan Kenaikan Risiko Gagal JantungIlustrasi jantung (pixabay.com)

Menurut studi baru yang diterbitkan oleh American College of Cardiology, para peneliti menganalisis data dari penelitian yang lebih besar yang meneliti hubungan antara penggunaan rokok elektrik dan kasus-kasus baru gagal jantung.

Mereka menemukan bahwa di antara 175,667 peserta, mereka yang pernah menggunakan rokok elektrik 19 persen lebih mungkin mengalami gagal jantung.

“Makin banyak penelitian yang menghubungkan rokok elektrik dengan efek berbahaya dan menemukan bahwa rokok elektrik mungkin tidak seaman yang diperkirakan sebelumnya,” kata penulis utama studi tersebut, Dr. Yakubu Bene-Alhasan.

“Perbedaan yang kami lihat sangat besar. Ada baiknya mempertimbangkan konsekuensinya terhadap kesehatan, terutama yang berkaitan dengan kesehatan jantung.”

Ketika para peneliti mengamati berbagai jenis gagal jantung, studi tersebut mencatat bahwa mereka menemukan bahwa penggunaan rokok elektrik secara khusus meningkatkan risiko jenis gagal jantung yang disebut heart failure with preserved ejection fraction (HFpEF) atau gagal jantung fraksi ejeksi terjaga, yang mana otot jantung melemah dan ventrikel kiri tidak menekan sekuat yang seharusnya saat kontraksi.

Tingkat HFpEF telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, yang menyebabkan peningkatan fokus pada penentuan faktor risiko dan peningkatan pilihan pengobatan untuk jenis gagal jantung ini.

Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya terhadap hewan, yang menunjukkan bahwa vape dapat memengaruhi jantung dengan cara yang relevan dengan perubahan jantung yang terkait dengan gagal jantung.

Penelitian lain pada manusia juga menunjukkan hubungan antara penggunaan rokok elektrik dan beberapa faktor risiko yang terkait dengan gagal jantung.

Namun, penelitian sebelumnya yang mencoba menilai hubungan langsung antara penggunaan vape dan gagal jantung masih belum meyakinkan.

Studi baru ini menunjukkan perlunya penyelidikan tambahan mengenai potensi dampak vaping terhadap kesehatan jantung, terutama mengingat prevalensi penggunaan rokok elektrik di kalangan orang muda.

Rokok elektrik tidak direkomendasikan sebagai alat untuk berhenti merokok, karena banyak orang malah terus vaping lama setelah mereka berhenti merokok.

Baca Juga: 3 Jenis Gagal Jantung, Semuanya Harus Diwaspadai

Referensi

Journal of the American College of Cardiology, 2 April 2024. Electronic Nicotine Product Use is Associated with Incident Heart Failure-The All of Us Research Program.
American College of Cardiology Foundation. Diakses pada April 2024. Study Links E-Cigarette Use with Higher Risk of Heart Failure.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya