ilustrasi suntik obat (pexels.com/anna shvets)
Segala jenis opioid, termasuk alfentanil, dapat meningkatkan rasa gembira dan senang. Tidak hanya itu, rasa senang ini juga menimbulkan candu untuk mengalami perasaan tersebut. Penggunaan dosis di luar rekomendasi dokter dapat menyebabkan kecanduan yang membahayakan.
Alfentanil dapat bermanfaat jika diberikan dalam dosis yang tepat. Dilansir Mayoclinic, injeksi sembarangan dosis kecil alfentanil dapat menyebabkan mengantuk berat. Adapun dosis tinggi alfentanil berdampak lambatnya pernapasan dan detak jantung, secara jangka panjang dapat menyebabkan kematian.
Perhatikan jika kamu memiliki kondisi hipersensitif atau alergi terhadap kelompok obat penghilang rasa sakit. Beritahukan pada dokter guna menghindari efek samping munculnya gejala alergi.
Komunikasikan pada dokter apabila kamu memiliki riwayat penyakit pernapasan yang menyebabkan kesulitan bernapas. Beberapa kondisi lain yang perlu dokter ketahui sebelum menggunakan alfentanil yakni apabila pasien pernah mengalami cedera kepala, gangguan hati atau ginjal, gangguan tiroid, dan kecanduan narkotika.
Ibu hamil tidak dianjurkan mendapatkan alfentanil. Namun, dokter mungkin akan tetap memberikan sesuai dosis dengan pertimbangan manfaat lebih besar dari risiko efek samping. Konsultasikan pada dokter terkait efek samping pemberian alfentanil pada ibu hamil terhadap janin di kandungan.
Alfentanil dapat mempengaruhi ASI ibu. Maka dari itu, hindari menggunakan alfentanil dengan memberitahukan pada dokter apabila kamu sedang menyusui. Hal ini penting karena alfentanil dapat mempengaruhi bayi melalui air susu ibu.
Karena efek cepat dan menyebabkan kantuk, seseorang dilarang mengemudi setidaknya selama 24 jam setelah mendapat suntikan alfentanil. Jika dosis pemberian kecil untuk mengatasi masalah medis dan gigi, hindari menyetir setidaknya hingga mengetahui bagaimana reaksi tubuh terhadap obat.