ilustrasi diabetes (IDN Times/Novaya Siantita)
Metformin telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sejak tahun 1994 untuk mengobati diabetes tipe 2.
Obat ini juga menangani diabetes gestasional, mengatasi masalah penambahan berat badan yang disebabkan oleh obat antipsikotik, mencegah diabetes tipe 2, dan mencegah sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Ketika seseorang didiagnosis diabetes tipe 2, dokter biasanya menyarankan perubahan gaya hidup seperti memperbaiki pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik. Metformin biasanya diresepkan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan obat lain.
Metformin merupakan obat lini pertama untuk mengobati diabetes tipe 2 pada pasien dewasa dan anak berusia 10 tahun ke atas.
Metformin, yang tergolong obat biguanida, efektif menurunkan kadar glukosa darah dengan menurunkan produksi glukosa di hati, mengurangi penyerapan usus, dan meningkatkan sensitivitas insulin. Hasilnya, metformin secara efektif menurunkan kadar glukosa darah basal dan postprandial.
Referensi
Bramante, C. T., Beckman, K. B., Mehta, T., et al. (2024). Favorable antiviral effect of metformin on severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 viral load in a randomized, Placebo-Controlled Clinical Trial of coronavirus Disease 2019. Clinical Infectious Diseases/Clinical Infectious Diseases (Online. University of Chicago. Press). https://doi.org/10.1093/cid/ciae159.
Technology Networks. Diakses pada Mei 2024. Common Diabetes Drug Reduces the Chance of COVID-19 Reinfection.
CIDRAP. Diakses pada Mei 2024. Common diabetes drug lowers SARS-CoV-2 levels, clinical trial finds.
National Library of Medicine. Diakses pada Mei 2024. Metformin.