Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu hamil minum obat (freepik.com/freepik)

Mual pada ibu hamil bukan kondisi yang aneh. Bahkan, rasa tidak nyaman ini bisa muncul kapan saja, tidak hanya pada pagi hari. Perempuan yang sedang mengandung mungkin mengalaminya setiap waktu sepanjang hari. Ketika hal itu terjadi, jelas tubuh terasa tidak nyaman. 

Untuk mengatasinya, kamu mungkin disarankan mengonsumsi minuman herbal. Nah, selain itu, beberapa obat mual ibu hamil berikut bisa kamu tanyakan kepada dokter apakah bisa digunakan atau tidak. 

Obat mual ibu hamil

American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyetujui penggunaan obat-obatan pada ibu hamil sesuai tingkat keparahan mualnya. Jika pola makan dan gaya hidup tidak membantu, perawatan medis bisa diberikan. Jonathan Schaffir, MD, seorang profesor di departemen Obstetri dan Ginekologi di The Ohio State University College of Medicine dalam Parents menjelaskan bahwa beberapa obat berikut bisa digunakan untuk untuk mengatasi mual saat hamil.

1. Pyridoxine

Ilustrasi minum obat. (healthinnovationnetwork.com)

Pada dasarnya pyridoxine merupakan vitamin B6 yang menjadi salah satu vitamin esensial. Vitamin tersebut lalu diubah menjadi piridoksal-5'-fosfat atau bentuk kofaktor aktif vitamin B6 untuk transformasi metabolik.

Nah, piridoksin kerap diresepkan sebagai obat untuk mengobati mual dan muntah pada ibu hamil. Adapun bentuk turunan obat pyridoxine beragam, seperti pyridoxal dan pyridoxamine, menurut jurnal American Journal of Obstetrics and Gynecology.

2. Doxylamine

Doxylamine kerap diresepkan bersamaan dengan pyridoxine untuk mengatasi mual dan morning sickness. Doxylamine sendiri adalah obat antihistamin yang mengurangi efek histamin kimia alami dalam tubuh. Obat ini bekerja dengan menghalangi zat yang dapat memicu gejala tertentu, seperti bersin dan hidung berair.  

Lantas, bagaimana doxylamine menjadi obat mual ibu hamil? Obat ini dapat menghambat sinyal histaminergik ke pusat muntah di medula. Meski demikian, bagaimana proses obat tersebut bekerja belum diketahui secara jelas. 

3. Prometazin

ilustrasi obat sirup (pexels.com/Cottonbro)

Masih dalam penjelasan yang sama, Dr. Schaffir memaparkan bahwa antihistamin lain, seperti prometazin, aman digunakan selama kehamilan. Nah, selain mual karena kehamilan, prometazin umumnya juga diresepkan untuk alergi, mabuk perjalanan, hingga mengatasi tidur tidak teratur. 

Promethazine diklasifikasikan sebagai obat kehamilan kategori C. Artinya, telah dilakukan pengujian pada hewan, tetapi penelitian pada manusia belum cukup. Oleh karena itu, prometazin hanya bisa diberikan dokter jika efek baik lebih besar daripada risikonya. 

4. Ondansetron

Kebanyakan obat mual ibu hamil punya efek samping mengantuk. Dampak ini kurang disukai karena dapat mengganggu aktivitas. Nah, untungnya, ada ondansetron yang merupakan variasi obat mual pada kehamilan tanpa efek tersebut.

Namun, terdapat pro kontra penggunaan ondansetron, terlebih pada awal kehamilan.  Konon, obat ini disebut dapat memengaruhi perkembangan janin. Oleh karena itu, ondansetron mungkin tidak diberikan hingga kehamilan mencapai usia 2 bulan. 

Mual pada ibu hamil yang alami

ilustrasi mual (freepik.com/jcomp)

British Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG) mencatat, sembilan dari 10 ibu hamil mengalami morning sickness. Kondisi ini bisa terjadi setiap hari dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu hamil.

Sebetulnya ada beberapa cara alami yang dapat membantu meringankan mual. Misalnya dengan mengonsumsi makanan mudah dicerna, sering mencamil, minum banyak cairan, hindari bau-bauan tajam, dan memilih vitamin yang tepat.

Selain itu, ibu hamil juga bisa mengonsumsi minuman tradisional, seperti teh jahe dan air hangat. Ibu hamil juga bisa mencoba akupresure, akupunktur, hipnosis, hingga menggunakan aromaterapi untuk mengurangi mualnya. 

Namun, RCOG menekankan pentingnya pengobatan yang tepat untuk mengatasi morning sickness pada level tertentu. Termasuk ketika mual menyebabkan ibu kesulitan beraktivitas. Nah, pemberian obat-obatan dengan rekomendasi dokter guna mengatasi mual yang parah bisa dilakukan. 

Perlu dipahami bahwa ibu hamil tidak bisa sembarangan meminum obat-obatan. Pasalnya, dampaknya tidak hanya pada ibu, melainkan juga jabang bayi dalam kandungan.

Guna menemukan opsi aman, kamu perlu menjadwalkan temu dengan dokter. Pastikan memberitahukan kepada ahli medis segala keluhan yang kamu alami. Siapkan juga daftar suplemen atau vitamin yang sedang dikonsumsi agar bisa dicek oleh dokter. 

Obat mual ibu hamil di atas merupakan rekomendasi umum, ya. Kondisimu mungkin berbeda sehingga konsultasi dokter sebelum mengonsumsinya sangat direkomendasikan. 

Referensi:

"Doxylamine". StatPearls NCBI Bookshelf. Diakses Oktober 2024.
"Doxylamine". Drugs. Diakses Oktober 2024.
"Doxylamine and pyridoxine (oral route)". Mayo Clinic. Diakses Oktober 2024.
"Vitamin B6 (Pyridoxine)". StatPearls NCBI bookshelf. Diakses Oktober 2024.
Vutyavanich, Teraporn, dkk. “Pyridoxine for Nausea and Vomiting of Pregnancy: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial.” American Journal of Obstetrics and Gynecology 173, no. 3 (September 1, 1995): 881–84. 
"USE OF PYRIDOXINE (VITAMIN B6) IN PREGNANCY". Uktis. Diakses Oktober 2024.
"Morning Sickness". Mayo Clinic. Diakses Oktober 2024.
"Morning Sickness". Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2024.
"Pregnancy Sickness (Nausea and Vomiting of Pregnancy and Hyperemesis Gravidarum)". Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. Diakses Oktober 2024.
"Nausea Medications for Morning Sickness During Pregnancy". Parents. Diakses Oktober 2024.

Editorial Team