ilustrasi terapi laser untuk wajah (pexels.com/Anna Shvets)
Langkah terpenting dalam tata laksana non farmakologi adalah menghentikan penggunaan obat atau produk yang menjadi penyebab, seperti hidrokuinon.
Pemakaian rutin perlindungan terhadap sinar matahari dikatakan dapat mencegah perkembangan okronosis lebih lanjut, seperti memakai topi bertepi yang lebar, kacamata pelindung matahari, dan pakaian pelindung matahari.
Sulitnya terapi okronosis eksogen membuat pencegahan menjadi hal yang penting dalam penanganan penyakit ini. Penggunaan hidrokuinon dalam konsentrasi yang lebih rendah, perlindungan terhadap sinar matahari, dan diagnosis dini merupakan faktor kunci dalam terapi.
Penggunaan tabir surya spektrum luas dan menghindari paparan sinar matahari sangat penting. Suatu penelitian menyebutkan bahwa kombinasi asam retinoid 0,05% dan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari yang tinggi merupakan pengobatan yang efektif, walaupun hasilnya dapat bervariasi pada masing-masing individu.
Menurut European Society of Laser Dermatology, terapi okronosis eksogen cukup menantang dengan hasil yang tidak terduga dan sering kali tidak sesuai ekspektasi.
Penggunaan fotoproteksi menjadi elemen yang relevan dalam pendekatan awal karena
dapat memperlambat perkembangan lesi dan mencegah munculnya hiperpigmentasi baru.
Beberapa kasus mencapai respons parsial dengan retinoid topikal dan asam glikolat dalam konsentrasi rendah, begitu juga dengan penggunaan terapi oral tetrasiklin pada lesi
papular atau lesi yang menyerupai sarkoidosis.
Beberapa penelitian telah merekomendasikan asam retinoat topikal, kortikosteroid, dan tetrasiklin bersama dengan perlindungan matahari dan antioksidan berupa vitamin C dan E. Namun, ini belum terbukti sebagai pengobatan yang efektif.
Untuk tata laksana prosedural, pengelupasan kimiawi dengan asam glikolat atau asam trikarboksilat telah digunakan untuk pengobatan okronosis eksogen dan bisa menunjukkan perbaikan pigmentasi. Pengobatan kombinasi abrasi kulit dan laser juga dilaporkan menunjukkan perbaikan.
Selain itu, terapi laser juga bisa dipertimbangkan. Teknologi laser dalam terapi
okronosis eksogen meliputi Q-Switched Ruby (694 nm), Q-Switched Alexandrite (755 nm), Q-Switched Nd:YAG (1064 nm), laser CO2, dan laser picosecond.
Okronosis eksogen merupakan suatu kelainan kulit yang ditandai dengan munculnya hiperpigmentasi asimtomatik, lesi berwarna hitam kebiruan atau keabu- abuan.
Penyebab okronosis eksogen yang umum merupakan akibat dari efek samping penggunaan krim pencerah kulit yang mengandung hidrokuinon dalam jangka panjang.
Beberapa modalitas terapi yang tersedia berupa tata laksana non farmakologi, farmakologi, prosedural, dan terapi laser.