Oksitosin adalah hormon yang identik dengan cinta dan seks. Padahal, oksitosin lebih dari itu, karena hormon ini terlibat dalam berbagai proses seperti persalinan dan menyusui. Selain itu, oksitosin juga mengendalikan perilaku sosial dengan cara mengurangi rasa cemas, meningkatkan rasa percaya, kooperasi, kedermawanan, hingga empati.
Oleh karena hubungan antara oksitosin dan perilaku sosial positif, maka tidak aneh jika kadar oksitosin bisa membuat seseorang jadi lebih atau kurang empati dan bahagia. Sebuah penelitian terbaru mencari tahu mengenai hubungan oksitosin dan kebahagiaan hidup, dan inilah temuannya!