Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Oksitosin, ‘Hormon Cinta’ yang Memiliki Banyak Manfaat 

ilustrasi cangkang kerang yang membentuk hati (unsplash.com/@aaronburden)
ilustrasi cangkang kerang yang membentuk hati (unsplash.com/@aaronburden)

Oxytocin atau oksitosin merupakan hormon tubuh yang sering dikenal sebagai hormon cinta. Nah, apa sih sebenarnya hormon cinta ini? Oksitosin merupakan hormon yang bertindak sebagai neurotransmitter atau senyawa kimia yang mengirimkan sinyal dari sel ke sel tubuh lainnya. Oksitosin ini memiliki peran penting dalam fungsi reproduksi. Namun, banyak yang mengira jika hormon ini hanya dimilki oleh wanita. Faktanya, pria juga memiliki hormon oksitosin, lho. 

Nah, biar mengenal lebih dalam seputar hormon cinta ini, yuk simak fakta-fakta dan manfaat hormon oksitosin bagi kesehatan.

1. Hubungan antara oksitosin dengan cinta

ilustrasi tangan pasangan yang membentuk hati (unsplash.com/@mayurgala)
ilustrasi tangan pasangan yang membentuk hati (unsplash.com/@mayurgala)

Menurut studi penelitian dari Curr Opin Psychiatry tahun 2013 melaporkan bahwa orang-orang yang berada pada tahap pertama keterikatan hubungan asmara memiliki kadar oksitosin yang lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang lajang atau tidak terikat dalam hubungan asmara.

Dalam aktivitas seksual juga telah ditemukan untuk merangsang pelepasan oksitosin, dan tampaknya memiliki peran dalam ereksi dan orgasme. Alasannya belum sepenuhnya dipahami, namun pada wanita, kemungkinan peningkatan motilitas rahim dapat membantu sperma mencapai tujuannya.

2. Bagaimana cara tubuh memproduksi hormon oksitosin?

ilustrasi otak manusia (unsplash.com/@averey)
ilustrasi otak manusia (unsplash.com/@averey)

Oksitosin merupakan hormon alami tubuh. Hormon ini diproduksi oleh hipotalamus yang merupakan area kecil dari dasar otak yang didesekresikan ke dalam aliran darah oleh kelenjar hopofisis posterior. Sekresi tergantung pada aktivitas listrik neuron di hipotalamus.

3. Cara oksitosin mempengaruhi emosi dan perilaku manusia secara positif

ilustrasi wanita yang sedang tersenyum (unsplash.com/@seteph)
ilustrasi wanita yang sedang tersenyum (unsplash.com/@seteph)

Dalam sebuah penelitian dari Cell Metabolism tahun 2007 menunjukkan bahwa oksitosin memiliki dampak positif pada perilaku sosial pada manusia yaitu seperti:

  • relaksasi
  • kepercayaan
  • stabilitas psikologis secara keseluruhan

Hormon ini juga telah terbukti mengurangi tingkat stres dan kecemasan ketika dilepaskan ke bagian otak tertentu.

Selain itu, oksitosin dapat membantu tubuh beradaptasi dengan sejumlah situasi emosional dan sosial yang berbeda. Oksitosin intranasal telah secara langsung dikaitkan dengan peningkatan komunikasi antara pasangan, terutama selama pertengkaran.

Dalam studi penelitian dari National Institute of Mental Health tahun 2010 juga menunjukkan bahwa oksitosin intranasal dapat membantu orang dengan autisme lebih memahami dan merespons isyarat sosial.

4. Efek oksitosin pada wanita atau ibu

ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/@isaacquesada)
ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/@isaacquesada)

Hormon oksitosin memainkan beberapa peran penting dalam wanita khususnya untuk seorang ibu. Beberapa di antaranya yaitu:

  • tenaga kerja, hormon memberi sinyal pada rahim untuk berkontraksi dan memulai persalinan. Hal ini membantu menggerakkan proses dengan meningkatkan produksi hormon terkait. Setelah melahirkan hormon ini juga membantu rahim kembali ke ukuran semula.
  • menyusui, ketika bayi menempel pada payudara ibunya akan memicu pelepasan oksitosin. Ini menandakan tubuh untuk mengeluaran ASI untuk bayi.
  • Ikatan, ini bisa terlihat bahwa ibu memiliki perilaku pengasuhan yang penuh kasih sayang yang memperkuat ikatan antara ibu dan anak.

5. Efek oksitosin pada seorang ayah

ilustrasi ayah dan anak (unsplash.com/@picsea)
ilustrasi ayah dan anak (unsplash.com/@picsea)

Tak hanya dirasakan oleh seorang ibu, efek oksitosin ini rupanya juga bisa dirasakan oleh seorang ayah. Ada sebuah bukti bahwa menjadi orang tua juga merangsang pelepasan oksitosin pada ayah.

Menurut studi dari Society of Biological Psychiatry tahun 2010 menemukan bahwa jenis interaksi tertentu antara ayah dan anak dapat menyebabkan tingkat oksitosin yang lebih tinggi. Hal ini termasuk dalam mengarahkan anak pada objek tertentu mendorong anak untuk bereksplorasi.

Itu dia beberapa fakta dan manfaat dari hormon cinta atau oksitosin pada tubuh manusia. Meskipun memiliki peran yang menunjukkan banyak hal baik yang dapat dirasakan, namun peran oksitosin dalam perilaku manusia jauh lebih kompleks. Masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami lebih dalam tentang hormon yang satu ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us