Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Omicron (pixabay.com/mahendrasingh2022)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) baru saja menginformasikan temuan kasus Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Kemenkes menyebutkan bahwa BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022.

Data dari Kemenkes menyebutkan, 1 orang WNI terinfeksi Omicron subvarian BA.4 dan 3 orang WNA terinfeksi Omicron subvarian BA.5. WNA tersebut merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) delegasai pertemuan The Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali. Keempat orang yang terinfeksi subvarian baru tersebut sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19, sehingga gejala yang dialami cenderung ringan, bahkan 3 di antaranya tidak bergejala.

Adanya temuan kasus varian baru tersebut mungkin membuat beberapa orang menjadi khawatir. Lantas, apa saja yang sudah diketahui tentang varian baru tersebut?

1. Pertama kali terdeteksi awal tahun 2022

ilustrasi peta (unsplash.com/James Wiseman)

Dilansir GAVI, Omicron subvarian BA.4 pertama kali terdeteksi pada 10 Januari 2022 di Afrika Selatan, sedangkan Omicron subvarian BA.5 terdeksi pada tanggal 25 Februari 2022 di Afrika Selatan. Keduanya menjadi varian dominan di wilayah tersebut.

Afrika Selatan diketahui melakukan pengurutan genetik sampel SARS-CoV-2 lebih banyak daripada negara lain. Maka, ada kemungkinan bahwa varian tersebut telah muncul di tempat lain namun ilmuwan di Afrika Selatan yang menemukannya pertama kali.  

2. Transmisi

Editorial Team

Tonton lebih seru di