Penyakit tuberkulosis (TBC) telah lama dikenal sebagai salah satu penyakit menular mematikan di dunia. Walaupun sudah tersedia terapi antibiotik, tetapi mikroorganisme penyebabnya memiliki tingkat ketahanan yang luar biasa, dan ini tidak terjadi secara kebetulan.
Menurut penjelasan dari pakar mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. dr. Inayati M.Kes., Sp.MK., kekuatan utama bakteri TBC terletak pada struktur dinding selnya yang tebal dan kaya akan lemak.
Ia menjelaskan bahwa dinding sel Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TBC, memiliki lapisan lemak rantai panjang yang disebut mycolic acid. Lapisan ini bersifat tidak larut air, sehingga obat-obatan berbasis air memerlukan waktu lebih lama untuk menembusnya.
“Itulah mengapa pengobatan TBC bisa berlangsung hingga enam bulan atau lebih. Bukan karena obatnya lemah, tetapi karena bakterinya memiliki pertahanan biologis yang luar biasa kuat,” ujar Dr. Inayati dilansir laman UMY.
Penelitian pun mengatakan hal serupa, bahwa dinding sel bakterinya terdiri dari peptidoglikan, arabinogalaktan, dan lapisan lemak mycolic acid yang sangat tahan terhadap penetrasi obat dan sistem imun tubuh.
