Secara umum, ada dua kelompok utama yang paling sering digunakan yaitu parasetamol dan OAINS.
Parasetamol
Obat ini populer karena mampu meredakan nyeri ringan hingga sedang sekaligus menurunkan demam.
Cara kerjanya adalah dengan menghambat sinyal rasa sakit di tubuh serta menargetkan bagian otak yang mengatur suhu, sehingga demam bisa berangsur turun. Namun, perlu diingat bahwa parasetamol tidak bisa mengatasi peradangan atau inflamasi.
Kapan sebaiknya memilih parasetamol?
Parasetamol juga dianggap pilihan paling aman untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah 12 tahun. Parasetamol biasanya jadi pilihan pertama untuk meredakan nyeri maupun demam pada anak karena relatif aman dikonsumsi, baik dengan atau tanpa makanan.
Meski begitu, ada catatan penting. Parasetamol bisa membebani organ hati. Karena itu, sebaiknya hindari penggunaan bersamaan dengan alkohol atau pada orang yang memiliki penyakit hati atau ginjal berat.
OAINS atau non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID)
Berbeda dengan parasetamol, NSAID tidak hanya meredakan nyeri dan menurunkan demam, tetapi juga mengurangi peradangan.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, zat kimia yang memicu rasa nyeri dan peradangan di tubuh.
Jenis-jenis NSAID yang umum digunakan:
Ibuprofen (Novaxifen, Brufen, Ifen, Etafen, Bufect, Proris, Axofen, dan Farsifen).
Aspirin.
Naproxen (Aleve, Xenifar)
NSAID biasanya direkomendasikan untuk:
Aspirin punya fungsi tambahan karena bersifat mengencerkan darah. Itulah sebabnya, dokter dapat meresepkannya untuk membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Namun, penggunaan aspirin tidak boleh sembarangan karena bisa meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna. Bahkan, anak di bawah 18 tahun tidak boleh mengonsumsi aspirin karena risiko sindrom langka bernama sindrom Reye.
Hanya individu tertentu, di bawah pengawasan dokter, yang boleh rutin mengonsumsi aspirin harian.
Hal lain yang perlu diperhatikan, OAINS non aspirin dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Karena itu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika memiliki penyakit ginjal kronis, sedang hamil atau menyusui, atau menggunakan obat pengencer darah. Penggunaan NSAID non aspirin biasanya tidak direkomendasikan untuk anak-anak atau untuk digunakan selama kehamilan, karena dapat membahayakan janin.