Ilustrasi steroid (unsplash.com/Christine Sandu)
Kebanyakan orang dengan pankreatitis autoimun merespons pengobatan dengan kortikosteroid dengan baik. Obat ini mengurangi peradangan dengan bekerja menurunkan aktivitas sistem kekebalan tubuh. Contoh kortikosteroid termasuk prednison dan prednisolon, mengutip Healthline.
Kortikosteroid biasanya digunakan untuk waktu yang singkat, setelah itu dosisnya dikurangi. Ini karena risiko efek samping dengan penggunaan jangka panjang.
Dalam sebuah studi yang melibatkan 1.064 peserta dengan pankreatitis autoimun, ditemukan bahwa 99 persen dari mereka dengan pankreatitis autoimun tipe 1 dan 92 persen dari mereka dengan pankreatitis autoimun tipe 2 mengalami remisi dengan pengobatan kortikosteroid (Gut, 2013).
Gejala yang tidak merespons kortikosteroid sering kali dapat menunjukkan kesalahan diagnosis. Kanker pankreas sering muncul dengan cara yang mirip dengan pankreatitis autoimun.
Kalau pasien mengalami penyempitan atau penyumbatan pada saluran pankreas atau empedu karena pankreatitis autoimun, dokter mungkin memasang stent di saluran tersebut, memungkinkan cairan melewatinya dengan lebih efektif.
Pankreatitis autoimun adalah gangguan tidak umum yang menyebabkan peradangan yang dapat memengaruhi fungsi pankreas. Sayangnya, tidak ada cara untuk mencegah kondisi ini.
Menemui dokter dengan spesialisasi penyakit pankreas bisa membantu mendiagnosis dan memberikan perawatan terbaik. Kebanyakan orang bisa pulih total setelah mengonsumsi steroid, sementera beberapa orang lainnya butuh perawatan tambahan untuk perbaikan kondisi yang bertahan lama.