ilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro studio)
Walaupun kebanyakan efek samping vaksin HPV bersifat ringan, kamu tetap harus waspada terhadap tanda-tanda yang mungkin menunjukkan reaksi serius. Gejala seperti ruam parah, pembengkakan ekstrem, atau kesulitan bernapas bisa menjadi tanda reaksi alergi atau anaphylaxis, meskipun kasus ini sangat jarang. Mengabaikan gejala tersebut bisa berbahaya, jadi penting untuk mengetahui kapan kamu harus segera mencari bantuan medis.
Sebenarnya, efek samping berat vaksin HPV sangat jarang, tetapi dapat terjadi pada sebagian orang. Karena itu, kamu dianjurkan untuk memantau kondisi tubuh selama 48 jam pertama dan segera konsultasi ke dokter jika muncul reaksi yang tidak biasa. Mengenali perbedaan antara efek samping normal dan reaksi serius adalah langkah penting agar kamu tidak panik, tapi tetap sigap jika memang diperlukan pertolongan medis.
Menerima vaksin HPV adalah investasi kesehatan jangka panjang, tapi kamu tetap perlu memperhatikan beberapa hal agar hasilnya maksimal. Menghindari pantangan setelah vaksin akan sangat membantu tubuh kamu dalam membentuk kekebalan. Jangan lupa, selalu konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami gejala yang mengkhawatirkan setelah vaksinasi, ya.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (n.d.). Possible side effects from vaccines. Diakses Juni 2025.
Cowling, B. J., et al. (2009). Increased risk of noninfluenza respiratory virus infections associated with receipt of inactivated influenza vaccine. Clinical Infectious Diseases, 48(9), 1225–1231. Diakses Juni 2025.
Zimmermann, P., & Curtis, N. (2019). Factors that influence the immune response to vaccination. Clinical Microbiology Reviews, 32(2), e00084-18. Diakses Juni 2025.
Sleep Foundation. (n.d.). How sleep affects immunity. Diakses Juni 2025.
Harvard Health Publishing. (n.d.). How to boost your immune system. Diakses Juni 2025.
Mayo Clinic. (n.d.). HPV vaccine: Why it's done. Diakses Juni 2025.