Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Parainfluenza: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

ilustrasi gejala flu atau pilek (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Gejala parainfluenza mirip flu biasa, termasuk demam, batuk, pilek, dan sesak napas.
  • Parainfluenza dapat mengancam jiwa pada bayi, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
  • Ada empat jenis virus parainfluenza dengan gejala yang berbeda-beda.

Parainfluenza mengacu pada sekelompok virus yang disebut human parainfluenza virus (HPIV). Kelompok virus ini terbagi menjadi empat virus dan masing-masing menyebabkan gejala dan penyakit yang berbeda.

Gejala penyakit ini sama seperti flu biasa yang membuatnya sering salah didiagnosis. Kebanyakan orang sehat yang terinfeksi parainfluenza juga bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko terkena infeksi yang mengancam jiwa.

1. Gejala

Gejala umum parainfluenza sangat mirip dengan flu biasa, yang dapat mencakup:

  • Demam.
  • Batuk.
  • Pilek.
  • Hidung tersumbat.
  • Nyeri dada.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sesak napas.
  • Mengi.
  • Sulit bernapas.

Umumnya, gejala parainfluenza tidak terlalu parah hingga menimbulkan masalah serius pada orang dewasa yang sehat. Namun, parainfluenza dapat mengancam jiwa pada bayi, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah.

2. Penyebab

ilustrasi seseorang sedang mengalami parainfluenza (pexels.com/EdwardJenner)

Ada empat jenis virus parainfluenza dan semuanya bisa memicu infeksi saluran pernapasan atas maupun bawah pada siapa saja. Akan tetapi, lokasi infeksi dan gejala yang ditimbulkan tergantung pada jenis virus. Keempat jenis HPIV ini meliputi:

  • HPIV-1: Virus ini bertanggung jawab atas wabah croup saat musim gugur.
  • HPIV-2: HPIV-2 menyebabkan croup pada anak-anak di musim gugur, tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada HPIV-1.
  • HPIV-3: Infeksi HPIV-3 sebagian besar terkait dengan pneumonia dan bronkiolitis. Biasanya virus ini menyerang pada musim semi dan awal musim panas.
  • HPIV-4: Cenderung jarang menyerang daripada jenis lainnya. Tidak ada pola musiman HPIV-4 yang diketahui.

3. Diagnosis

Pemeriksaan fisik untuk parainfluenza mungkin menunjukkan nyeri sinus, kelenjar bengkak, dan tenggorokan merah. Lalu, dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan paru-paru dan dada. Suara abnormal, seperti napas berderak atau mengi, mungkin terdengar.

Tes lain yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Gas darah arteri.
  • Kultur darah.
  • Rontgen dada.
  • CT scan dada.
  • Hitung darah lengkap.
  • Usap hidung untuk rapid test.

4. Pengobatan

ilustrasi mengonsumsi obat (freepik.com/freepik)

Tidak ada pengobatan yang dapat menghilangkan parainfluenza dari tubuh. Gejala yang ditimbulkan dari infeksi dapat diobati dengan obat yang dijual bebas, seperti larutan saline dan obat analgesik seperti aspirin.

Namun, penting untuk diingat bahwa individu yang mengalami demam dan infeksi virus tidak boleh mengonsumsi aspirin. Pasalnya, aspirin terkait dengan sindrom Reye, gangguan yang mengancam jiwa, ketika digunakan untuk mengobati penyakit virus.

5. Pencegahan

Saat ini, belum tersedia vaksin untuk mencegah infeksi parainfluenza. Namun, kamu dapat mencegah infeksi virus ini dan virus lainnya dengan gaya hidup bersih.

Cuci tanganlah setiap kali diperlukan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh atau dapat menampung virus untuk mencegah virus masuk ke tubuhmu.

Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi juga dapat menurunkan risiko tertular infeksi.

Parainfluenza memang bukan penyakit serius bagi kebanyakan orang, tetapi gejala yang ditimbulkan bisa terasa sangat tidak nyaman. Untuk itu, kamu perlu menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dan mencegah infeksi virus.

Referensi

Elboukari H, Ashraf M. Parainfluenza Virus. [Updated 2023 Jul 17]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560719/
"Parainfluenza (HPIVs): Types, Causes, and Symptoms." Healthline. Diakses April 2025.
"Parainfluenza." MedlinePlus. Diakses April 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
3+
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us