Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasien Diabetes di Bogor Capai 21.877, Dokter Ingatkan Risiko Abses

Dokter spesialis bedah umum Andi Mulyawan saat diwawancarai wartawan di Kota Bogor, Kamis (26/6/2025). (IDN Times/Linna Susanti)
Dokter spesialis bedah umum Andi Mulyawan saat diwawancarai wartawan di Kota Bogor, Kamis (26/6/2025). (IDN Times/Linna Susanti)
Intinya sih...
  • Orang dengan diabetes harus waspada terhadap luka kecil, karena bisa berkembang menjadi abses atau infeksi yang sulit sembuh.
  • Abses dapat muncul di berbagai bagian tubuh, bahkan organ dalam seperti paru dan hati, dengan gejala awal berupa benjolan merah yang terasa hangat, nyeri, dan berisi nanah.
  • Kebersihan kulit dan pengelolaan stres penting untuk mencegah abses, serta hindari mencukur rambut saat badan kurang fit dan jangan memencet bisul dengan tangan kotor.

Bogor, IDN Times – Jumlah orang dengan diabetes melitus (DM) di Kota Bogor terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tak hanya berisiko komplikasi kronis, diabetes juga bisa memicu infeksi serius seperti abses atau bisul yang sulit sembuh.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Erna Nuraena, mengungkapkan bahwa angka kasus DM mengalami peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir, yaitu pada tahun 2022 sebanyak 17.670 kasus, 2023 21.297 kasus, 2024 21.877 kasus. 

“Peningkatan ini selain disebabkan oleh faktor gaya hidup, lingkungan, dan genetik, juga karena deteksi dini yang dilakukan secara masif oleh Puskesmas dan Dinkes,” ujar Erna kepada IDN Times, Sabtu (28/6/2025).

1. Luka kecil bisa berbahaya jika memiliki diabetes

Orang dengan diabetes harus ekstra waspada terhadap luka kecil sekalipun. Luka bisa menjadi abses atau infeksi bernanah yang sulit sembuh karena kadar gula darah tinggi menghambat penyembuhan.

“Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf, sehingga luka jadi lebih lama sembuh,” ujar Erna.

Bahkan, luka kecil seperti bisul atau jerawat yang terinfeksi bisa berkembang menjadi abses serius jika tidak segera ditangani.

2. Abses bisa terjadi di wajah hingga organ dalam

ilustrasi abses (commons.wikimedia.org/ShazidSharif)
ilustrasi abses (commons.wikimedia.org/ShazidSharif)

Dokter bedah umum dr. Andi Mulyawan, menjelaskan bahwa bisul dan abses dapat muncul di berbagai bagian tubuh, bahkan organ dalam seperti paru dan hati.

“Abses awalnya luka terbuka, infeksi bakteri. Kalau punya diabetes, saraf tepinya terganggu, luka bisa memburuk karena enggak terasa,” jelas dr. Andi.

Gejala awal abses biasanya berupa benjolan merah yang terasa hangat, nyeri, dan berisi nanah. Lokasi umumnya di ketiak, paha, wajah, hingga area kemaluan terutama pada orang yang banyak berkeringat.

3. Kebiasaan sepele yang bisa memicu abses

Dokter Andi yang bertugas di Eka Hospital Depok mengingatkan pentingnya kebersihan kulit dan pengelolaan stres, karena daya tahan tubuh yang turun bisa memperparah infeksi.

“Terlalu banyak makan protein juga bisa memicu bisul. Jangan mencukur rambut saat badan kurang fit. Kebersihan kulit yang buruk bisa jadi sarang bakteri,” tambahnya.

Ia mengimbau untuk tidak memencet bisul dengan tangan kotor. Kompres air hangat untuk mempercepat pengeluaran nanah.

Jika bisul besar dan nyeri tak kunjung reda, segera ke dokter untuk prosedur insisi atau perawatan luka lebih lanjut.

Share
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us