ilustrasi penyakit jantung (unsplash.com/Giulia Bertelli)
Dari hasil studi baru ini, dapat disimpulkan bahwa peradangan sistemik berperan dalam perkembangan disfungsi mikrovaskuler koroner. Namun, tidak ada kaitannya dengan penggunaan tembakau, hiperlipidemia, atau diabetes, yang semuanya merupakan faktor risiko umum penyakit jantung.
Bisa dikatakan bahwa peradangan mengganggu banyak proses tubuh. Dalam hal ini, molekul inflamasi dalam darah akibat aktivitas psoriasis mengganggu kemampuan pembuluh darah untuk berkontraksi dan melebar.
Keparahan psoriasis, durasi, dan adanya artritis psoriatik dapat menjadi prediktor signifikan terhadap berkurangnya cadangan aliran koroner.
Dirangkum dari WebMD, alasan lain kenapa psoriasis berkaitan dengan penyakit kardiovaskular meliputi:
- Gen: Gen tertentu yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular mungkin memiliki faktor yang sama dengan gen yang meningkatkan risiko psoriasis.
- Resistansi insulin: Ketika seseorang mengidap psoriasis, tubuh tidak merespons insulin sebaik yang seharusnya. Jadi, gula dapat menumpuk dan menyebabkan diabetes tipe 2, yang meningkatkan risiko masalah kardiovaskular.
- Lipoprotein: Ini adalah protein yang membawa kolesterol dalam darah. Pada pasien psoriasis, protein ini mungkin memiliki susunan tidak normal yang dapat menyebabkan masalah penumpukan kolesterol.
- Pertumbuhan pembuluh darah baru: Lesi psoriasis cenderung memicu pertumbuhan pembuluh darah baru, suatu proses yang disebut angiogenesis. Ini melepaskan faktor pertumbuhan yang dapat menyebabkan aterosklerosis.
- Mikropartikel: Ini adalah potongan-potongan kecil yang ditumpahkan sel. Orang dengan psoriasis cenderung memiliki lebih banyak mikropartikel ini dibandingkan orang tanpa kondisi tersebut.