Apakah DBD Bisa Ditularkan selain dari Nyamuk? Ini Penjelasannya

Simak tips mencegah penyakit DBD di rumah

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberi imbauan ke seluruh masyarakat Indonesia untuk waspada penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, menurut rilis dari laman Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, per tanggal 1 Maret 2024 telah tercatat sebanyak 16.000 kasus DBD di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 124 pasien dinyatakan meninggal dunia.

Oleh sebab itu, masyarakat harus mengenali karakteristik penyakit DBD, terutama dari penularannya. Diketahui, DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Seseorang yang terjangkit DBD biasanya akan merasakan gejala ringan hingga parah setelah digigit nyamuk tersebut. Namun, apakah DBD bisa ditularkan selain dari nyamuk? Yuk, simak penjelasannya berikut ini. 

1. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti

Apakah DBD Bisa Ditularkan selain dari Nyamuk? Ini Penjelasannyailustrasi nyamuk Aedes aegypty (pexels.con/Pixabay)

DBD adalah penyakit yang ditularkan dari nyamuk yang membawa virus dengue, yakni Aedes aegypti. Karakteristik nyamuk ini yaitu memiliki corak hitam dan putih di seluruh tubuhnya. Fakta menariknya, hanya nyamuk Aedes segypti betina yang mampu menularkan DBD, sementara jantan tidak.

Mengutip dari Byju's, selain dari corak tubuh, perbedaan antara nyamuk Aedes aegypti dengan nyamuk normal (non DBD) terletak pada air liurnya. Aedes aegypti membawa partikel virus dengue di dalam air liurnya, sementara nyamuk normal tidak. Itulah sebabnya penyakit DBD hanya ditularkan melalui gigitan nyamyuk Aedes aegypti.

Selain DBD, dilansir European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), nyamuk Aedes aegypti juga membawa virus demam kuning, chikungunya, dan Zika. Nyamuk jenis tersebut banyak ditemukan di daerah dengan iklim tropis dan subtropis dan Indonesia adalah salah satunya.

Baca Juga: 3 Ciri-ciri DBD Sudah Menuju Sembuh, Perhatikan Ini!

2. DBD tidak ditularkan antarmanusia

Apakah DBD Bisa Ditularkan selain dari Nyamuk? Ini Penjelasannyailustrasi pasien DBD (pexels.con/Anna Shvets)

Meskipun termasuk penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonotik), DBD tidak ditularkan dari manusia ke manusia lainnya. Mengutip dari Mayo Clinic, seseorang tidak akan terjangkit virus dengue hanya karena berdekatan dengan pasien DBD. Jadi, DBD hanya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan tidak menyebar lewat kontak fisik maupun udara.

Selain kepada manusia, DBD juga bisa ditularkan dari nyamuk ke hewan. Dilansir Science Direct, beberapa hewan yang bisa terjangkit DBD di antaranya babi, kelelawar, burung, kuda, sapi, hewan pengerat, dan anjing. Kendati demikian, jumlah kasusnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan kasus DBD yang menyerang manusia.

3. Tips mencegah penyakit DBD

Apakah DBD Bisa Ditularkan selain dari Nyamuk? Ini Penjelasannyailustrasi fogging (pexels.con/Michelangelo Buonarroti)

Karena penyakit DBD ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti, maka pencegahan pertama yang harus dilakukan adalah dengan membersihkan secara rutin area sumber air yang berada di dalam atau dekat rumah. Pasalnya, nyamuk jenis ini senang tinggal dan berkembang biak di tempat-tempat yang memiliki genangan air. Oleh sebab itu, rajin-rajinlah membersihkan kamar mandi, toilet, dan area sumber air lainnya.

Selain itu, mengutip dari WHO, berikut tips-tips pencegahan DBD yang bisa dilakukan:

  • Gunakan pakaian tertutup.
  • Semprot area rumah dengan obat anti nyamuk secara berkala.
  • Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu banyak dalam jangka waktu yang lama.
  • Gunakan krim atau lotion anti nyamuk.
  • Fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk.

Jadi, sejauh ini, satu-satunya penularan DBD hanya berasal dari nyamuk Aedes aegypti. Tidak ada cara penularan lain selain dari mereka. Perlu diketahui bahwa hal-hal eksternal seperti curah hujan tinggi, air menggenang, dan lainnya hanya menjadi faktor risiko, bukan penyebab DBD secara langsung.  

Seperti diketahui, Indonesia adalah negara tropis yang rentan dilanda penyakit DBD. Bahkan, dilansir Open Data Jabar, berdasarkan data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), Indonesia menempati posisi keempat kasus terbanyak DBD sepanjang tahun 2022. Oleh sebab itu, sebagai warga negara Indonesia, kita harus selalu waspada dan hati-hati terhadap penyakit DBD.

Baca Juga: 10 Cara Menaikkan Trombosit saat DBD, Ini Makanan yang Baik Dikonsumsi

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya