5 Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Laki-laki di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker adalah salah satu penyakit paling mematikan yang bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia maupun gender. Di Indonesia sendiri, penyakit kanker masih marak ditemui pada anak-anak hingga orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan memiliki risiko terkena kanker dari berbagai faktor. Mulai dari gaya hidup hingga pola makan.
Menurut Data Globocan 2020, sebanyak 183.368 kasus baru kanker ditemukan pada laki-laki di Indonesia dari jumlah total 396.914 kasus. Data tersebut mengungkap beberapa jenis kanker yang paling banyak diderita oleh laki-laki di Indonesia. Dalam rangka peringatan Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada 4 Februari 2024 ini, yuk, kita kenali jenis kanker yang paling banyak diderita laki-laki Indonesia. Apa sajakah itu?
1. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru menjadi kanker yang paling banyak diderita laki-laki di Indonesia berdasarkan Data Globocan 2020. Data tersebut mengungkap bahwa jumlah kasus baru kanker paru-paru yang menyerang laki-laki mencapai 25.943 (14,1 persen) dari total 183.368 kasus kanker baru pada laki-laki di Indonesia tahun 2020.
Dilansir Mayo Clinic, penyebab utama kanker paru-paru adalah asap rokok, baik bagi perokok maupun orang yang terpapar asap rokok. Zat-zat yang terdapat pada asap rokok dapat merusak sel-sel yang melapisi paru-paru.
Saat seseorang menghirup asap rokok yang akan akan karsinogen (zat penyebab kanker), jaringan paru-paru akan mengalami perubahan. Selain asap rokok, kanker paru-paru juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain, di antaranya terapi radiasi yang berhubungan dengan paru-paru, paparan gas radon, paparan karsinogen, dan genetik.
2. Kanker kolorektal
Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang usus besar dan rektum (bagian usus paling bawah). Menurut Data Globocan 2020, kanker kolorektal menjadi kanker yang paling banyak diderita oleh laki-laki di Indonesia setelah kanker paru-paru. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah kasus baru kanker kolorektal pada laki-laki di Tanah Air mencapai 21.764 (11,9 persen) dari total 183.368 kasus.
Diketahui, kanker yang menyerang usus besar dan rektum ini disebabkan oleh banyak faktor, utamanya adalah makanan. Mengutip dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), faktor gaya hidup juga berkontribusi terhadap perkembangan kanker kolorektal, seperti tingginya asupan daging olahan dan rendahnya asupan buah serta sayur. Kurangnya gerak, obesitas, merokok, dan terlalu sering mengonsumsi alkohol juga menjadi fakto penyebab kanker kolorektal.
Baca Juga: Kanker Payudara Stadium 3, Apakah Bisa Disembuhkan?
3. Kanker hati
Editor’s picks
Dari 183.368 kasus baru kanker pada laki-laki di Indonesia tahun 2020, Data Globocan 2020 menemukan bahwa 16.412 (9 persen) di antaranya adalah kanker hati. Ini membuat kanker hati menempati urutan ketiga dalam daftar kanker yang paling banyak diderita oleh laki-laki di Indonesia.
Seperti diketahui, hati merupakan salah satu organ paling penting dalam tubuh. Fungsinya yakni untuk membantu proses metabolisme dan menghasilkan cairan empedu. Dilansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kanker hati disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Obesitas
- Infeksi virus hepatitis B atau hepatitis C jangka panjang
- Merokok
- Meminum alkohol
- Sirosis
- Memiliki riwayat penyakit hati berlemak
- Diabetes
- Hemochromatosis (kondisi di mana tubuh mengambil dan menyimpan lebih banyak zat besi dari yang dibutuhkan)
- Mengonsumsi makanan yang mengandung aflatoksin (jamur yang tumbuh pada makanan)
4. Kanker nasofaring
Kanker nasofaring adalah kanker yang menyerang area sekitar hidung belakang dan bagian atas tenggorokan. Data Globocan 2020 mencatat bahwa kanker ini telah menyerang 15.427 (8,4 persen) laki-laki di Indonesia dari total 183.358 kasus baru. Ini membuat kanker nasofaring berada di urutan keempat dalam daftar kanker yang paling banyak diderita oleh laki-laki di Indonesia.
Mengutip dari National Health Service (NHS), penyebab pasti kanker nasofaring belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tersebut, di antanya:
- Keturunan Cina Selatan atau Afrika
- Mengonsumsi daging dan ikan yang diawetkan dengan garam secara berlebihan
- Bersentuhan dengan virus Epstein-Barr (EBV)
- Terlalu sering menghirup debu dari kayu atau bahan kimia yang disebut formaldehida
- Genetik
5. Kanker prostat
Kanker prostat berada di urutan kelima dalam daftar kanker yang paling banyak diderita oleh laki-laki di Indonesia. Data Globocan 2020 menemukan bahwa dari 183.368 kasus baru kanker yang menyerang laki-laki di Indonesia, 13.563 di antaranya adalah kanker prostat. Seperti diketahui, prostat adalah organ kelenjar yang membungkus saluran kemih (uretra) pada laki-laki.
Dilansir Cancer Council, ada dua faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat, di antaranya bertambahnya usia (meningkat pesat setelah usia 50 tahun) dan genetik. Selain itu, kanker prostat juga dapat menyerang laki-laki di bawah usia 50 tahun akibat dari pola konsumsi obat tertentu.
Tak bisa dipungkiri, faktor utama yang dapat meningkatkan risiko penyakit kanker adalah gaya hidup dan pola makan yang buruk. Oleh sebab itu, agar terhindar dari penyakit mematikan tersebut, mulailah dari mengubah gaya hidup. Selain itu, perhatikan pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Hindari makanan-makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, seperti daging olahan, masakan overcooked, karbohidrat olahan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Tema Hari Kanker Sedunia 2024: Bikin Akses Lebih Inklusif
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.