ilustrasi lansia (freepik.com/carmonaguerrero)
Meski telah membuktikan studi sebelumnya, studi di China ini masih belum bisa menjelaskan hubungan di balik aktivitas fisik dan sosial bisa mengurangi risiko demensia, dan apakah pengaruhnya bisa terlihat sedari muda. Akan tetapi, Song menjelaskan beberapa teori di balik temuan tersebut.
"Ada beberapa penjelasan, termasuk pelepasan faktor neutrofik otak, peningkatan aliran darah ke otak, hingga efek antioksidan dari aktivitas otak," ujar Song seperti dilansir Verywell Health.
Menurut definisi Natural Institute of Aging, demensia terjadi karena neuron sehat di otak mati dalam kecepatan yang abnormal. Oleh karena itu, Song memaparkan bahwa lewat penelitian ini, aktivitas fisik dan sosial bisa memelihara kesehatan dan jumlah neuron sehat di otak.
"Lalu, aktivitas fisik bisa memengaruhi faktor kognitif lain secara tak langsung, seperti obesitas, hipertensi, resistansi insulin, depresi, dan kebugaran kardiovaskular," tambah Song.