Peneliti senior yang terlibat dalam studi tersebut, Dr. Mathilde Touvier, menjelaskan bahwa para peneliti Prancis menganalisis total pemanis buatan yang umum digunakan. Lalu, mereka menyeleksi pemanis buatan yang paling umum digunakan, yaitu Ace-K, aspartam, dan sukralosa.
"Perlu dicatat bahwa aspartam dan Ace-K adalah dua pemanis buatan yang paling umum dikonsumsi," ujar Dr. Mathilde kepada Medical News Today.
Namun, karena kedua pemanis buatan tersebut adalah yang paling dominan, maka dampak sukralosa bisa tertutupi. Oleh karena itu, butuh penelitian lebih lanjut yang memantau risiko karsinogenik pada sukralosa dan pemanis buatan lainnya.
"Tak terlihatnya hubungan antara sukralosa dan risiko kanker di studi ini perlu diwaspadai karena paparan sukralosa amat rendah dibanding aspartam dan Ace-K," tulis para peneliti.
Menurut Dr. Mathilde, faktor-faktor penyerta seperti konsumsi alkohol, garam, asam lemak jenuh, hingga produk susu tak dapat diabaikan. Namun, penelitian ini telah menyesuaikan faktor tersebut sehingga Dr. Mathilde menjamin minimnya bias dalam penelitian ini.